Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Meski Wajar Terjadi, Mastitis Bisa Berkembang Jadi Infeksi Bun bila Tak Ditangani

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Senin, 10 Jan 2022 18:15 WIB

Close-up Of A Woman's Hand On Breast Suffering From Pain
Ilustrasi mastitis/Foto: iStock

Jakarta - Gangguan mastitis mungkin kerap dialami banyak busui di luar sana. Meski merupakan kondisi yang wajar pada ibu menyusui, tetap saja tidak bisa dianggap remeh ya Bunda.

Permasalahan menyusui memang beragam ya, Bunda. Tidak saja soal ASI seret, tetapi juga payudara yang membengkak seperti halnya mastitis. Ya, mastitis adalah sebuah risiko yang memang kerap terjadi pada busui.

Peradangan jaringan payudara ini memang jadi risiko yang sulit dihindari khususnya selama enam bulan pertama menyusui. Sehingga, gangguan ini tidak saja membuat ketidaknyamanan bagi ibu tetapi juga bayi.

"Bayi sebenarnya dapat membantu menyelesaikan mastitis lebih cepat jika menyusu dengan baik," ujar Ashley Gerogakopolous, Motif Lactation Director dan konsultan laktasi, seperti dikutip dari laman Romper.

Risiko mastitis memang bisa dipengaruhi banyak faktor ya, Bunda. Seringnya, mastitis terjadi karena di dalam payudara terdapat sistem saluran yang rumit yang memungkinkan ASI mengalir. Dari waktu ke waktu, beberapa saluran dapat tersumbat dan mencegah ASI mengalir dengan baik.

Banner Blak-Blakan Mommy ASF Layangan PutusBanner Blak-Blakan Mommy ASF Layangan Putus/ Foto: HaiBunda/Mia

Penumpukan ini pun bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Jadi, jika salurannya tidak bersih, ASI bisa menumpuk dan menyebabkan payudara menjadi sakit. Akhirnya, payudara bisa terinfeksi dimana berujung pada mastitis.

Saluran yang tersumbat pun bukan satu-satunya alasan busui terkena mastitis. Ini juga dapat disebabkan infeksi bakteri karena bakteri hidup di kulit sehingga yang diperlukan hanyalah satu puting yang retak untuk masuk ke sistem dan menyebabkan peradangan dimana akhirnya menyebabkan infeksi.

Karena itu, saat mastitis dialami tentunya berpotensi menularkan infeksi kepada Si Kecil. Dan, kondisi mastitis yang bertambah buruk pun bisa menjadi risiko berikutnya. 

Beruntung, mastitis terletak di dalam jaringan payudara dan bukan di ASI. Sehingga, busui bisa tetap terus menyusui Si Kecil meski sedang mengalami mastitis. 

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga video tentang penyebab busui alami mastitis berulang di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




KETAHUI YUK, BAHAYA MASTITIS YANG SERING TAK DISADARI BUSUI

Smiling mother breastfeeding her baby daughter while being at home.

Ilustrasi mastitis/Foto: iStock

Dan, jika Bunda mengalami mastitis di satu payudara dan berencana menyusui hanya dari satu sisi yang tidak terinfeksi sampai sembuh, sebaiknya pikirkan kembali rencana tersebut ya, Bunda.

Sebab, Bunda tidak hanya berisiko memiliki payudara yang besar sebelah karena menghentikan menyusui sejenak tetapi juga berisiko membuat kondisinya bertambah parah.

Setelah mastitis berkembang, Bunda mungkin akan merasakan payudara terasa nyeri dan nyeri. Kemudian, bintik merah yang meradang berkembang dan garis merah dapat terlihat yang menelusuri saluran susu yang tersumbat. 

Gejala seperti flu, nyeri, demam, sakit kepala, dan kedinginan biasanya turut menyertai serangan mastitis. Jika tidak diobati, abses yang menyakitkan dapat berkembang, seperti dikutip dari laman Massagetoday.

Selain itu, susu dari payudara yang terkena mungkin terasa lebih asin daripada biasanya karena ada kadar natrium yang lebih tinggi di dalam jaringan yang bengkak dan meradang. Bayi mungkin dapat melihat perbedaan tersebut dan protes selama menyusui.

Salah satu cara terbaik untuk mengobati ialah dengan terus menyusui ya, Bunda. Menyusui dengan kondisi mastitis dianggap aman untuk bayi dan sebagian besar antibiotik yang digunakan selama peradangan ini tidak akan membahayakan. 

La Leche League mendesak para busui untuk tidak menyerah dalam menyusui karena hal tersebut justru memperpendek durasi infeksi dan mengurangi kemungkinan busui terkena abses. 

Untuk mencegah terjadinya mastitis, tentu saja Bunda dapat melakukan pijat payudara yang lembut guna menjaga saluran susu agar tidak tersumbat. Lakukan pijat payudara saat mandi atau saat bersantai untuk melembapkan dan membuat payudara lebih rileks dengan sentuhan lembut. Dengan begitu, risiko bahaya mastitis pun dapat dihindari.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

 

 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda