
menyusui
Cara Menyapih Anak dari Botol Dot, Bunda Perlu Tahu Waktu yang Tepat
HaiBunda
Kamis, 20 Jan 2022 08:20 WIB

Menyapih anak dari botol dot bisa jadi solusi tepat bila kondisi Bunda tidak memungkinkan untuk menyusui langsung Si Kecil. Tapi, menyapih dari botol bisa bikin anak ketergantungan lho.
Sebelum mulai menyapih anak dari botol, Bunda perlu pastikan dulu alasannya ya. Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Meta Hanindita, Sp.A(K), penyapihan mendadak mungkin bisa terjadi karena beberapa kondisi.
"Penyapihan mendadak bisa disebabkan ibu sakit dalam waktu lama dan harus mendapatkan pengobatan, seperti obat kemoterapi, atau ibu hamil dan tidak dianjurkan menyusui," kata Meta dalam buku Mommyclopedia : 456 Fakta Tentang ASI & Menyusui.
"Sementara itu, bayi yang sakit bukan merupakan alasan untuk penyapihan secara mendadak," sambungnya.
Proses menyapih terjadi ketika bayi menerima asupan lain selain ASI. Asupan nutrisi ini dapat berupa makanan padat dan susu formula.
Penyebab penyapihan
Bunda sakit dan mendapatkan obat-obatan yang menyebabkan tidak boleh menyusui.
- Bunda memiliki masalah menyusui yang berkepanjangan dan tidak segera diselesaikan, misalnya mastitis atau nyeri puting.
- Bunda hamil lagi
- Bunda kembali bekerja dan tidak bisa melakukan manajemen laktasi dengan baik.
- Bunda mengalami stres hingga depresi.
- Tidak ada dukungan dari lingkungan sekitar.
Proses penyapihan sebaiknya dilakukan secara bertahap ya, Bunda. Hal ini bertujuan agar bayi dapat membiasakan diri dengan rasa susu selain ASI.
![]() |
Menyapih dari botol dot
Waktu mulai menyapih pada setiap anak berbeda ya. Tapi, Bunda sudah bisa mulai menyapih anak dari usia 9 hingga 12 bulan. American Association of Pediatricians (AAP) merekomendasikan agar menyapih anak sebelum berusia 18 bulan.
Menyapih dari botol adalah salah satu pilihan untuk memenuhi nutrisi anak. Botol dot juga bisa memberikan anak kenyamanan di waktu pemberian makan.
Tetapi ada beberapa alasan kenapa botol dot sebaiknya tidak digunakan untuk menyapih terlalu lama. Anak bisa menjadi ketergantungan dan tak mau berhenti menyusu dari botol dot, bahkan sampai usianya dua tahun.
Tak hanya itu, ada masalah yang bisa muncul dan mengganggu tumbuh kembang anak yang terus menyapih dari botol dot lho. Dilansir WebMD dan buku The Baby Book karya William Sears. M.D. dan Marha Sears, R.N., berikut 5 masalah yang bisa muncul saat anak berusia lebih dari 18 hingga 24 bulan masih menyapih dari botol dot:
1. Menyebabkan gigi rusak
Bayi yang tertidur dengan botol dot masih di mulutnya bisa menyebabkan susu tidak tertelan, sehingga akan menetap di gigi-giginya.
Gula yang terkandung dalam susu akan menyebabkan gigi anak terkikis atau rusak, Bunda. Nah, untuk mencegahnya, Bunda bisa pindahkan botol dot sebelum Si Kecil tertidur.
2. Menyebabkan gigi tonggos
Penggunaan botol dot sampai anak berusia di atas dua tahun bisa memengaruhi pertumbuhan gigi, terutama garis gusi dan langit-langit mulut. Bila dibiarkan, kondisi tersebut bisa menyebabkan terbentuknya gigi tonggos.
3. Meningkatkan risiko infeksi telinga
Anak yang minum susu dari botol dot seringkali suka sambil berbaring nih, Bunda. Perilaku ini ternyata dapat meningkatkan kemungkinan infeksi telinga lho.
Susu bisa masuk ke bagian belakang tenggorokan dan menetap di sana. Hal tersebut bisa menjadi tempat bakteri tumbuh lho. Bakteri ini dapat naik ke saluran Eustachius di tenggorokan dan telinga.
4. Memengaruhi perkembangan otot wajah
Mengisap botol dot terus-menerus dapat mengubah posisi gigi dewasa, sehingga bisa mempengaruhi perkembangan otot-otot wajah dan langit-langit mulutnya.
Hal tersebut juga dapat dengan mudah menyebabkan overbite yang nantinya mungkin perlu dikoreksi dengan ortodontia seperti kawat gigi.
5. Dikaitkan dengan penyebab obesitas
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang masih menggunakan botol dot di usia 2 tahun, lebih cenderung mengalami obesitas ketika usia mereka menginjak 6 tahun.
Kebanyakan anak suka mengisap botol dot meski sedang makan MPASI, Bunda. Hal inilah yang bisa meningkatkan asupan kalori mereka dan menyebabkan obesitas di kemudian hari.
Cara menyapih anak dari botol dot
Cara menyapih anak dari botol dot mudah dilakukan. Sebenarnya, bagian paling sulit dari metode ini adalah menghentikan anak minum susu dari botol dot.
Berhenti minum susu dari botol dot dapat dilakukan secara bertahap ya. Misalnya, Bunda menghentikan satu sesi menyusui pada satu waktu di pagi atau siang hari dan hanya memberikannya di malam hari. Selain itu, Bunda juga bisa mendorong anak untuk minum dari cangkir.
Perlu diketahui nih, anak sebenarnya sudah harus tahu cara minum dari cangkir sebelum diberikan botol dot. Banyak dokter anak menyarankan untuk memperkenalkan cangkir minum susu saat bayi berusia 6 sampai 9 bulan.
Tapi bila Bunda tetap memutuskan menggunakan botol dot, tak ada salahnya untuk konsultasi dulu ke konselor laktasi ya. Ini juga berlaku pada penyapihan dini.
Simak juga 5 cara atasi payudara bengkak saat menyapih anak, dalam video berikut:
(ank/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
5 Cara Menyapih Anak dari ASI, Bunda Perlu Tahu

Menyusui
Tips Menyapih Tanpa Drama, Bunda Juga Harus Rela Melepas Anak

Menyusui
10 Hal yang Harus Bunda Pertimbangan Sebelum Mulai Menyapih Anak

Menyusui
5 Kesalahan Menyapih Anak, Berbohong hingga Menggunakan Brotowali

Menyusui
Normalkah ASI Masih Keluar Setelah Menyapih?


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda