Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Mengenal ASI Transisi, Mengandung Lemak Penting untuk Tumbuh Kembang Bayi

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 23 Feb 2022 13:35 WIB

Menyusui
Mengenal ASI Transisi, Mengandung Lemak Penting untuk Tumbuh Kembang Bayi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Aliseenko
Jakarta -

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi yang dibutuhkan bayi sejak lahir. ASI mengandung semua zat gizi yang tidak dapat ditiru dalam susu formula, Bunda.

Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan pertama kehidupan anak. Menyusui eksklusif adalah salah satu cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak.

"ASI adalah makanan yang ideal untuk bayi. ASI aman, bersih, dan mengandung antibodi yang membantu melindungi tubuh dari banyak penyakit umum pada masa kanak-kanak," demikian kata WHO dalam laman resminya.

Dokter Spesialis Anak Dr. dr. Meta Hanindita, Sp.A(K) mengatakan, ASI mengandung banyak zat yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Selain antibodi, ASI juga memiliki kandungan enzim, faktor imun, dan sel darah putih.

"Zat-zat ini dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit dan infeksi, bukan hanya pada saat bayi menyusu tapi juga setelahnya," kata Meta dalam buku 456 Fakta Tentang ASI & Menyusui.

Bunda perlu tahu, kandungan ASI berubah seiring waktu lho. Hal ini guna memenuhi perubahan kebutuhan bayi yang sedang bertumbuh.

ASI mulai diproduksi dalam jumlah lebih banyak antara 2 sampai 4 hari setelah Bunda melahirkan. Pada hari ketiga, bayi biasanya mulai mengonsumsi sekitar 300 sampai 400 mililiter (ml) ASI per hari dan sekitar 500 sampai 800 ml pada hari ke-5.

ASI PerahIlustrasi ASI Perah/ Foto: iStock

Kandungan ASI

Berikut kandungan ASI seperti mengutip beberapa sumber:

1. Air

Berdasarkan penelitian, sekitar 88 persen komposisi ASI adalah air. Sisanya adalah karbohidrat dan lemak, protein, vitamin, mineral, dan lainnya.

Jika bayi mendapatkan ASI, maka dia tak perlu lagi menerima tambahan air putih atau sejenisnya, Bunda. Bayi bisa mengalami kekurangan gizi, sakit, hingga pertumbuhan terhambat karena diberikan air putih.

2. Protein

ASI mengandung asam amino seimbang yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Konsentrasi protein di ASI adalah 0,9 gram per 100 ml.

Beberapa kandungan ASI lainnya adalah kasein dan alfa-laktabumin. Kedua kandungan ini tidak sebanding dengan kandungan di susu formula.

3. Karbohidrat

Karbohidrat utama ASI adalah laktosa. Komponen ini memenuhi 40 sampai 45 persen kebutuhan energi bayi, Bunda.

"ASI mengandung 7 gram laktosa per 100 ml, jauh lebih tinggi dari susu lain dan merupakan sumber energi yang utama dan paling penting," ujar F.B. Monika dalam Buku Pintar ASI dan Menyusui.

Jenis karbohidrat lain yang ada di ASI adalah oligosakarida yang berfungsi penting dalam melindungi bayi dari infeksi.

4. Lemak

ASI juga mengandung lemak sebanyak 3,5 gram per 100 ml. Sebanyak 50 persen kebutuhan energi bayi diperoleh dari lemak.

Lemak ASI mengandung Docosahexanoic acid (DHA) dan Arachidonic acid (ARA). Kedua asam lemak ini sangat penting untuk perkembangan saraf dan visual bayi, Bunda. Penelitian menyebut, di dalam ASI terdapat 200 jenis asam lemak.

5. Vitamin dan mineral

ASI mengandung berbagai vitamin, seperti vitamin D. Kadar vitamin D ini cukup rendah dalam tubuh bayi. Inilah mengapa bayi perlu sering dijemur di bawah sinar matahari pagi.

Sama seperti vitamin D, kandungan mineral di ASI cukup rendah karena ginjal bayi masih berkembang. Kalsium dan zat besi dalam ASI dapat diserap tubuh lebih efektif dibandingkan susu formula.

6. Kandungan ASI lainnya

Selain nutrisi, ASI juga mengandung 50 proses pendukung perkembangan imunitas, termasuk untuk faktor pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Beberapa kandungan ini adalah Limfosit T, Imunoglobulin, dan enzim aktif.

Ibu MenyusuiIlustrasi Ibu Menyusui/ Foto: iStock

ASI transisi

Pada hari ke-7 sampai ke-14 pasca Bunda melahirkan, ASI disebut sebagai ASI transisi. Selama proses transisi ini, kandungan antibodi dalam ASI menurun dan volume ASI meningkat secara drastis.

Sebelum ke tahapan ini, ASI pertama yang keluar disebut kolostrum. Kolostrum diproduksi oleh hormon dan berfungsi memberikan perlindungan pada bayi dari penyakit dan infeksi.

Sedangkan ASI transisi dipengaruhi oleh prinsip proses persediaan dan permintaan (supply and demand). Oleh karena itu, menyusui lebih sering di awal kelahiran menjadi penting untuk melancarkan ASI.

"Semakin sering ibu menyusui, semakin sering ASI diproduksi. Jadi, sangat penting bagi ibu untuk sering menyusui di awal-awal kelahiran bayinya," ujar Meta.

Selama ASI transisi, Bunda harus memperhatikan payudara yang akan terasa penuh dengan ASI ya. Payudara mungkin menjadi besar, berat, dan sering bengkak.

Pada awalnya, ASI transisi akan terlihat lebih kuning dan kental. Seiring waktu dan semakin banyak ASI matur diproduksi dan dicampur, ASI transisi akan terlihat seperti susu matang berwarna putih.

Kandungan ASI transisi

ASI transisi mengandung 10 persen leukosit, Bunda. Selain itu, ASI di tahap ini juga mengandung immunoglobulin, protein, dan vitamin yang lebih rendah dari kolostrum. Namun, ASI transisi memiliki lemak yang lebih tinggi.

Lemak di ASI transisi memiliki manfaat, yakni:

  • Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
  • Mengatur kadar gula darah
  • Pertumbuhan dan perkembangan optimal
  • Perkembangan otak

ASI transisi akan berubah menjadi ASI matur setelah kurang lebih 2 minggu. Dibandingkan dengan kolostrum, ASI matur mengandung protein yang lebih rendah, tapi tinggi laktosa dan lemak yang menyesuaikan kebutuhan bayi.

[Gambas:Video Haibunda]



(ank/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda