Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Bunda, Lakukan 6 Langkah Ini bila Puting Lecet Tak Kunjung Sembuh

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 22 Mar 2022 19:18 WIB

Young mother breastfeeding her baby boy in the bedroom. Belgrade, Serbia
Ilustrasi puting lecet/Foto: Getty Images/iStockphoto/NoSystem images

Jakarta - Puting lecet memang menjadi risiko tersendiri bagi para ibu menyusui. Kondisi ini dapat disebabkan banyak hal ya, Bunda. Sebagai ibu menyusui, Bunda mungkin hampir mengetahui apa penyebab puting lecet, kering, pecah-pecah, dan sakit saat disentuh.

Sering kali, saking parahnya putih lecet tak kunjung sembuh pun dialami busui. Hmm, rasanya enggak tergambarkan deh.

"Rasa sakit sangatlah umum pada orang yang menyusui, tetapi langkah-langkah sederhana seperti memastikan bayi menempel dengan benar dan secara teratur mengoleskan salep ke puting susu merupakan tindakan pencegahan yang baik," ujar Dr Ram Prasad, Konsultan Bedah Payudara di Mall Medical, seperti dikutip dari laman Cosmopolitan.

Dalam kondisi puting lecet ataupun nyeri dan lainnya, Dr Prasad menyarankan agar tidak enggan berkonsultasi ke dokter jika Bunda membutuhkannya. 

Oh ya, Bunda, meskipun puting lecet tak kunjung sembuh, sebaiknya proses menyusui terus berjalan ya. Pastikan Bunda untuk memilih posisi menyusui yang nyaman dan pelekatan yang benar. Dengan mengobati gejalanya, kondisi pun akan semakin membaik, seperti dikutip dari laman Kellymom.

Banner Kebiasaan di EropaBanner Kebiasaan di Eropa/ Foto: Annisa Shofia

Selain itu, Bunda juga dapat melakukan perawatan sederhana di rumah seperti berikut ini ya, Bunda:

1. Kompres es perlahan tepat sebelum menyusui untuk membantu mematikan rasa nyeri di area yang sakit.
2. Bereksperimen dengan berbagai posisi menyusui untuk menentukan mana yang paling nyaman.
3. Jika menyusui terlalu menyakitkan, sangat penting untuk memeras ASI dari sisi yang terluka untuk mengurangi risiko mastitis dan untuk tetap mempertahankan suplai ASI. Dan jika memompa ASI terlalu menyakitkan, Bunda dapat menggunakan tangan untuk mengeluarkan ASI.
4. Setelah menyusui, rendam puting susu dalam semangkuk kecil berisi larutan garam dan air hangat selama satu menit. Biarkan semua garam meresap ke semua area puting. Keringkan dengan handuk lembut.
5. Jika perlu, oleskan salep antibiotik setelah sesi menyusui. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya ya, Bunda.
6. Atau, oleskan ASI perah ke puting untuk mempercepat penyembuhan.

Lalu, bagaimana mencegah agar puting lecet tidak berlangsung lama? Simak di halaman selanjutnya ya Bunda.

Simak juga video tentang kisah Nagita Slavina yang alami puting lecet saat menyusui putra keduanya:

[Gambas:Video Haibunda]




MENCEGAH PUTING LECET BERKEPANJANGAN

7 Buah Mengandung Vitamin C untuk Tingkatkan Imunitas

Ilustrasi buah kiwi/Foto: iStock

Mencegah puting lecet berkepanjangan

Perlu diingat ya, Bunda, bahwa penting sekali untuk membersihkan dan mengeringkan puting setelah sesi menyusui. Kemudian, Bunda dapat melakukan sesi kompres hangat atau dingin (dengan es batu) setelah menyusui untuk membantu meredakan rasa sakit yang muncul.

Setelah itu, disarankan juga untuk mengoleskan minyak yang memiliki sifat antibakteri, seperti tea tree, peppermint, dan minyak zaitun pada puting setelah sesi menyusui.

Fungsi minyak tersebut, selain melembapkan kulit juga membantu menghilangkan rasa sakit pada puting susu, dan bermanfaat sebagai pelumas serta membantu kesembuhan.

Terpenting juga, direkomendasikan untuk membantu mencegah puting lecet berkepanjangan, Bunda perlu mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, seperti sayur-sayuran, peterseli, brokoli, paprika, jeruk, kiwi, dan buah lainnya yang mengandung lebih banyak vitamin C.

Serta, gunakan bantalan menyusui atau breast pad untuk membantu menjaga puting tetap kering. Jangan lupa, mengganti bantalan menyusui yang lembap dengan yang kering sesering mungkin karena bantalan yang lembap dapat menunda penyembuhan. 

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda