
menyusui
3 Tanda ASI Perah Rusak & Sudah Tak Enak Rasanya, Tak Tercampur Saat Diaduk
HaiBunda
Minggu, 24 Apr 2022 11:20 WIB

Jakarta - Bagi Bunda bekerja, Air Susu Perah (ASIP) menjadi hal yang penting untuk diperhatikan, demi memastikan tumbuh kembang Si Kecil berjalan dengan semestinya. Meskipun tak bisa menyusui secara langsung, ASIP akan sangat membantu dalam memenuhi nutrisi bayi secara maksimal saat Bunda tak bersama Si Kecil.
Untuk itu, Bunda perlu menyimpannya dengan benar agar kualitas ASI perah tetap terjaga, Bunda. Nah, lantas seperti apa tanda ASI perah rusak dan sudah tak enak lagi rasanya?Â
ASI adalah salah satu hadiah terbesar yang dapat Bunda berikan kepada bayi. Kandungan ASI menjadi sumber nutrisi utama di awal kehidupan bayi, itu sebabnya ASI sampai mendapat istilah sebagai cairan emas, Bunda.Â
Perjuangan untuk mendapatkan ASI berlimpah ini tak mudah untuk semua orang. Ada Bunda yang harus bangun tengah malam atau menyempatkan waktunya di sela-sela makan siang hanya untuk mengumpulkan setetes demi setetes ASI dengan memompa.
Tentu akan sangat kecewa dan menyedihkan ketika ASI perah tumpah atau malah rusak kandungannya. Karena Bunda mencurahkan begitu banyak hal untuk memompa ASI untuk Si Kecil.
Nah, tentunya Bunda ingin memastikan menyimpan dan menggunakan ASI perah ini dengan benar. Simak yuk caranya!
Cara menyimpan dan menggunakan ASI perah
Pedoman untuk menyimpan dan menyiapkan ASI untuk bayi yang sehat dan cukup bulan bergantung pada beberapa faktor Bunda seperti jenis ASI, lokasi penyimpanan, dan suhu. Untuk ASI yang baru dipompa, Bunda dapat dengan aman memberikannya kepada bayi hingga empat jam pada suhu kamar dan empat hari jika disimpan di lemari es.
Untuk mencegah ASI terbuang sia-sia, simpanlah dalam jumlah kecil setiap wadah berkisar 60 hingga 120 mililiter. Sisa ASI yang tertinggal dalam botol setelah bayi Bunda selesai menyusu harus digunakan dalam waktu dua jam.Â
Bunda selalu dapat mencairkan ASI dari wadah penyimpanannya. Untuk itu pilihlah wadah yang aman dan khusus untuk penyimpanan ASI ya Bunda. Berikut beberapa pilihan jenis wadah ASI:
- Gelas steril atau botol plastik keras BPA free dengan tutup yang rapat. Jangan gunakan wadah dengan nomor daur ulang 3 atau 7, yang mungkin mengandung Bisphenol A (BPA).
- Kantong penyimpanan ASI yang dibuat untuk membekukan ASI. Jangan gunakan pelapis botol sekali pakai atau kantong plastik lainnya untuk menyimpan ASI ya Bunda, karena terlalu tipis dan bisa menyebabkan kebocoran. Selain itu, ada kehilangan lemak yang jauh lebih tinggi ketika susu disimpan dalam kantong polietilen ini.
Cara mengetahui ASI perah Bunda rusak
Sebelum memberikan ASI perah pada bayi, Bunda bisa mengecek kandungannya rusak atau tidak dengan cara berikut:
- Jika Bunda mencium bau susu busuk, maka aroma ASI yang rusak juga seperti itu.
- Namun, jika Bunda masih tidak yakin, cobalah mencicipinya. Jika asam, maka ASI perah Bunda sudah rusak dan perlu dibuang.
- Pastikan selalu memeriksa ASI perah sebelum diberikan kepada Si Kecil ya Bunda. Selain dicium aromanya, lalu dirasakan, Bunda juga perlu melihat kondisi ASI perah. Coba aduk dan lihat apakah ada bagian yang menggumpal atau tidak.Â
"Perhatikan bagaimana ASI bergerak. Saat ASI masih bagus, ASI bercampur kembali dengan mudah dengan putaran botol yang lembut. Jika ini tidak terjadi atau terdapat bagian mengambang di dalamnya seperti susu biasa jika sudah basi, maka buanglah jangan berikan pada bayi," kata Micah Resnick seorang dokter anak yang berpraktik di Ohio, Amerika Serikat dikutip dari laman What to Expect.Â
Simak penjelasan lain di halaman berikutnya ya Bunda.
Bunda, mau tahu mengapa ASI jadi seperti puding? Temukan jawabannya dalam video di bawah ini:
TANDA-TANDA SUSU PERAH RUSAK
Ciri ASI perah rusak dan tak enak rasanya/ Foto: iStock
Jika Bunda khawatir susu perah yang rusak terminum oleh Si Kecil, Bunda dapat mencari tahu tanda-tandanya. Berikut tanda susu perah rusak dan sebaiknya tidak diberikan pada Si Kecil ya Bunda.Â
1. Tercium bau busuk
Air susu ibu yang berbau busuk dapat menunjukkan bahwa ASI perah Bunda sudah rusak. Pada kondisi ini, baunya akan mirip dengan bau susu sapi busuk dengan jenis bau yang membuat Bunda ingin muntah.Â
Tapi ASI yang berbau tidak selalu berarti basi. ASI dapat memecah dan melepaskan bau tertentu dari enzim. Mulai dari bau logam hingga bau sabun, umumnya tidak berarti itu menjadi buruk. Pada sebagian besar bayi, bau ini tidak memengaruhi cara Si Kecil menerimanya, tetapi beberapa lannya mungkin terganggu oleh baunya.
Namun, jika Bunda ragu lebih baik dan aman untuk membuangnya daripada menyesal ketika memberikan bayi ASI perah yang rusak Bunda.Â
2. Tidak tercampur saat diaduk
ASI secara alami terpisah saat mengendap, hal ini adalah normal. Namun, ASI yang baik harusnya akan tercampur kembali setelah Bunda mengaduk atau mengocoknya. Jika ASI perah Bunda tidak tercampur saat diaduk, atau jika ada potongan di dalam susu yang tidak mau bercampur, ada baiknya melihat lebih dekat untuk memastikan bahwa ASI perah Bunda ini masih baik atau sudah rusak.Â
“Anda tidak selalu bisa mengetahui apakah ASI perah masih bagus hanya dengan melihatnya, menciumnya, atau bahkan mencicipinya. Jadi yang terbaik adalah mematuhi pedoman penyimpanan yang direkomendasikan sedekat mungkin untuk memastikan keamanan ASI Anda," kata Petersen konsultan ASI di Jerman dikutip dari laman Romper.Â
3. Rasanya asam
Saat ASI perah rusak rasanya akan berubah menjadi asam. Cara termudah untuk mengetahui apakah ASI perah Bunda asam adalah dengan mencicipinya sendiri.
Rasa asam dapat menunjukkan jika sudah tidak enak. Mencium lebih aman, tetapi untuk memastikan bayi minum ASI yang masih baik Bunda dapat mencicipinya. Ingat Bunda, ASI Bunda bisa saja terasa tidak enak karena enzimnya rusak, tetapi jika ragu, lebih baik dibuang saja Bunda.
Ingat ya, Bunda, saat ragu memberikan ASI perah lama pastikan untuk mencium bau atau merasakannya sendiri untuk memastikan apakah kandungannya rusak atau tidak. Semoga membantu!
Biar makin semangat menjalani bulan Ramadan, ada HAMPERS spesial nih, dari HaiBunda. Bunda bisa mendapatkan minyak goreng 2 liter, emas 3 gram, smartphone, smart TV, dan masih banyak lagi. Daftar di SINI.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Bolehkah Memberikan ASI yang Sudah Lama pada Bayi? Ini Faktanya

Menyusui
Penyebab ASI Perah Berbusa, Masih Bolehkah Diberikan untuk Bayi?

Menyusui
Bayi Baru Lahir Bisa Bertahan 3 Hari Tanpa Minum ASI, Mitos atau Fakta?

Menyusui
Penyebab ASI Perah Bau, Apakah Masih Boleh Diberikan ke Bayi?

Menyusui
5 Ciri ASI Perah Basi, Perhatikan dengan Seksama Bunda


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda