Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Penyebab ASI Perah Bau, Apakah Masih Boleh Diberikan ke Bayi?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 15 Jan 2023 07:50 WIB

ASI Perah
Ilustrasi ASI/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Penyebab ASI perah bau sering kali tak diketahui ibu menyusui. Lantas, apakah ASI perah bau masih boleh diberikan ke bayi ya, Bunda?

Menemukan ASI perah bau yang dipompa dengan penuh perjuangan di tengah deretan aktivitas rasanya kecewa bukan main ya, Bunda. Ingin segera membuang ASI karena tak layak konsumsi, tapi rasanya tidak tega. Tetapi, ingin memberikannya pada bayi, khawatir terjadi apa-apa pada mereka. 

Tidak mengapa jika Bunda mengalami hal ini karena sangatlah wajar ASI perah bau. Seperti diketahui bahwa sebagian ibu menyusui lainnya juga menemukan ASI perah bau dan bahkan terasa tidak enak setelah didinginkan atau dicairkan. Padahal, mereka telah mengikuti panduan memerah ASI dan menyimpan ASI dengan benar. 

Penyebab ASI perah bau

Berbagai penyebab ASI perah bau memang dapat menjadi pemicunya ya, Bunda. Selain karena proses pemompaan dan penyimpanan ASI yang kurang baik, penyebab lain ASI perah bau diasumsikan karena lipase. 

Lipase merupakan enzim penting yang ditemukan dalam ASI. Lipase memecah lemak susu menjadi partikel kecil yang mudah dicerna bayi. Meskipun tidak pernah terbukti, diperkirakan tingkat lipase yang tinggi dapat menjelaskan mengapa ASI beberapa ibu mulai berbau tidak sedap meski sudah didinginkan atau dibekukan, seperti dikutip dari laman Babygooroo.

Pengujian laboratorium merupakan satu-satunya cara untuk mengonfirmasi tingkat lipase dalam ASI. Untuk menghindari biaya tambahan, beberapa ibu hanya menguji susunya di rumah dengan menempatkan sedikit susu perah di meja dapur pada suhu kamar dan di lemari es atau freezer kemudian memeriksanya secara berkala untuk mengetahui perubahan rasa atau bau. Berapa lama ASI dapat disimpan sebelum mulai berbau bervariasi dari jam ke hari hingga minggu.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 4 durasi penyimpanan ASI perah:

[Gambas:Video Haibunda]



PENYEBAB ASI PERAH BAU, APAKAH MASIH BOLEH DIBERIKAN KE BAYI?

ASI Perah

Ilustrasi ASI/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Sejumlah ibu menyusui banyak menemui bahwa perubahan nyata pada rasa ASI mereka akibat penyimpanan yang salah. Meskipun ASI masih aman untuk dikonsumsi, beberapa bayi mungkin menolak untuk meminumnya jika ada perubahan rasa yang kuat. 

"Jika ASI tidak berbau asam atau tengik, berarti aman untuk diberikan kepada bayi," ujar Kelly Bonyata, IBCLC, seperti dikutip dari laman Kellymom.

Mencegah ASI perah bau

Untuk itu, jika Bunda melihat ada perubahan bau pada ASI perah setelah penyimpanan, segera konsultasikan hal tersebut pada konsultan laktasi atau dokter. Guna mencegah ASI perah bau di kemudian hari, sebaiknya menyimpan ASI di gelas atau wadah plastik bebas BPA yang dibuat untuk penyimpanan makanan termasuk kantong plastik yang dirancang khusus untuk menyimpan ASI. 

Banner pubertas dini

Beri label wadah dengan tanggal dan waktu. Berikan ruang untuk ekspansi jika Bunda berencana untuk membekukan ASI. Tempatkan satu porsi di setiap wadah penyimpanan sehingga memudahkan saat akan digunakan.

Kemudian, ASI yang disimpan di lemari es atau freezer harus diletakkan di tengah kompartemen jauh dari pintu untuk menghindari perubahan suhu dan hindari menyimpan ASI di pintu lemari es atau freezer karena dapat mudah mencair.

Jika Bunda tidak berencana menggunakan ASI perah dalam waktu 5-8 hari setelah pemerahan, bekukan sesegera mungkin setelah pemerahan. Gunakan juga sesegera mungkin setelah pencairan dan pastikan semua kemasan di lemari es atau freezer tertutup rapat, sehingga ASI tidak dapat menyerap bau dari makanan lain. Serta, tempatkan sekotak soda kue yang ditempatkan di lemari es atau freezer dapat membantu menyerap bau.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda