
menyusui
Cerita Bunda Tolak Sufor & Rela Bolak-balik ke RS Bawa ASIP untuk Bayi di NICU
HaiBunda
Minggu, 07 Aug 2022 07:10 WIB

Suka duka menyusui hampir dialami semua Bunda yang baru melahirkan. Tak terkecuali Bunda Triya yang sulit menyusui langsung putra semata wayangnya setelah lahir.
Saat hamil, Bunda Triya tidak melakukan persiapan terkait menyusui. Ia hanya fokus dengan kehamilan dan persiapan untuk melahirkan.
"Dulu waktu masih hamil, sama sekali enggak ada persiapan tentang menyusui. Cuma fokus sama kehamilan dan melahirkannya saja. Harusnya kan enggak gitu ya. Jadi memang dulu minim banget pengetahuanku tentang menyusui. Aku tahunya setiap ibu habis melahirkan itu pasti keluar ASI-nya dan pasti bisa menyusui. Tapi, ternyata tidak begitu," kata Bunda Triya saat dihubungi HaiBunda, belum lama ini.
Bunda Triya harus melahirkan secara caesar anak pertamanya yang kini sudah berusia 3 tahun. Proses kelahiran caesar dilakukan karena ada masalah di cairan ketubannya.
Setelah proses persalinan, Bunda Triya hanya sempat bertemu sebentar dengan sang buah hati. Waktu itu pun digunakannya untuk melakukan inisiasi menyusu dini (IMD).
"Jadi dulu itu kan aku lahiran secara caesar karena air ketubannya sudah keburu ijo, ini penyebabnya banyak sih ya kata dokter. Nah, setelah melahirkan itu, aku kan sempat ketemu bayinya yang bayinya ditaruh di dada gitu lho, tapi enggak lama," ujarnya.
![]() |
Menolak sufor demi memberikan ASI ke buah hati
Sehari setelah melahirkan, Bunda Triya belum bisa menyusui putranya karena menggigil. Ia merasa khawatir dengan kondisi sang buah hati yang belum juga mendapatkan ASI.
Rasa khawatir ini berubah menjadi kesedihan. Bunda Triya menghadapi kenyataan baru kalau buah hatinya harus dirawat di NICU (neonatal intensive care unit) karena bilirubinnya tinggi.
"Besoknya baru tahu kalau bayiku itu bilirubinnya tinggi, menyebabkan dia jadi kuning, makanya harus disinar supaya enggak kuning lagi. Masuklah dia di NICU," ungkapnya.
Selama dirawat di NICU, putra Bunda Triya menjadi sering haus karena mendapatkan terapi sinar nih. Di sini, Bunda Triya harus membuat pilihan demi pemulihan kondisi putranya.
"Di NICU dengan sinar itu membuat dia semakin sering haus karena panas kan. Jadi waktu itu suster nanya, ini mau dikasih sufor (susu formula) atau mau menyusui saja? Apalagi, ditambah waktu itu gula darah dia juga rendah," ujar Bunda Triya.
"Ini ditanya sebelum ASI pertamaku keluar gitu. Kalau aku bersedia sufor, harus tandatangan suatu formulir gitu. Tapi aku enggak mau, aku maksain maunya ASI saja."
Kita lanjutkan kisahnya ke halaman berikutnya yuk Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga cerita Ria Ricis menyusui anak pertamanya, dalam video berikut:
BOLAK-BALIK KE RS UNTUK ANTAR ASIP UNTUK ANAK
Cerita Bunda Tolak Sufor & Rela Bolak-balik ke RS Bawa ASIP Untuk Bayi yang Dirawat di NICU/ Foto: iStock/ Getty Images/Dobrila Vignjevic
Perjuangan Bunda Triya menyusui buah hatinya terus berlanjut saat dia akan meninggalkan rumah sakit. Sebelum pulang, Bunda Triya masih sempat bertemu anaknya untuk menyusui langsung.
Ia bahkan sempat mengalami puting lecet lho. Tapi syukurlah, produksi ASI-nya lancar setelah menolak memberikan sufor.
Drama menyusui baru dimulai saat dia harus berpisah dari sang putra. Bunda Triya pulang ke rumah, tapi harus merelakan bayinya dirawat di NICU.
"Sampai hari terakhir aku di rumah sakit itu, aku masih berusaha menyusui dia. Tapi memang bukan hal yang mudah ternyata. Lalu saatnya aku pulang, bayinya enggak bisa pulang, masih harus di NICU," kata Bunda Triya.
"Dokter kasih pilihan mau dibawa pulang dan dijemur sinar matahari sendiri atau gimana? Karena aku pesimis enggak ada matahari karena waktu itu musim hujan, jadi aku bilang ya sudah bayinya di NICU saja sampai enggak kuning lagi," ungkapnya.
Bolak-balik ke RS untuk kirim ASIP
Setelah pulang ke rumah, Bunda Triya tidak berhenti memerah ASI untuk buah hatinya. Meski tak bisa menyusui langsung, Bunda Triya optimistis putranya harus tetap mendapatkan ASI.
Tapi, kenyataan berkata lain. ASI perah yang dihasilkan Bunda Triya masih jauh dari kebutuhan anaknya yang sedang di NICU.
"Pada saat itu aku beli pompa elektrik, terus mulai mompa karena malamnya setelah pulang dari RS, aku sudah harus stok ASIP buat dia. Tapi ternyata pas mompa ASI-nya dikit banget, palingan cuma 30 ml (mililiter), sementara anaknya butuh 100-150 ml sekali minum karena kepanasan di sinar dan dia bangun setiap 2 jam. Jadi bayangin sedih banget, bingung harus gimana ya," katanya.
Meski sedih dan bingung, Bunda Triya enggak mau menyerah untuk menyusui sang putra. Ia mulai mencari informasi tentang bagaimana memperbanyak ASI. Dokter menyarankannya untuk selalu bahagia, banyak konsumsi makanan kesukaan yang bergizi, hingga mengonsumsi ASI booster alami.
Bunda satu anak ini juga mencoba teknik power pumping untuk memperbanyak produksi ASI. Selain itu, dia menyusui di waktu tertentu nih.
"Aku akhirnya ketemu yang namanya power pumping pada saat Subuh yang katanya bisa bikin ASI banyak. Jadilah aku melakukan itu, rutin power pumping Subuh-subuh, sambil liat foto anak juga. Tiba-tiba ASI-nya deras banget. Dari yang ASI-nya cuma 30 ml, ini tiba-tiba bisa sampai 150 ml sekali sesi mompa," katanya.
"Aku akhirnya bangun tiap dua jam untuk mompa lagi. Emang kalau sudah pagi dan siang itu enggak sebanyak waktu Subuh. Tapi aku terus mompa sampe akhirnya sekali kirim ke RS tuh bisa 3 botol (300 ml)."
Bunda Triya dan suaminya mengantar sendiri ASIP ke rumah sakit untuk stok. Jam 7 pagi, dia dan suami ke rumah sakit untuk mengantar ASIP, lanjut makan lalu pumping lagi di sana. Jam 3 sore pumping lagi untuk dibawa ke rumah sakit.
Di jam 7 malam, dia kembali pumping ASI untuk diantarkan lagi oleh suaminya. Bunda Triya kembali lanjut pumping ASI di jam 10 malam, jam 2 pagi, dan jam 5 Subuh. Aktivitas ini dilakukannya selama tiga hari.
"Aku enggak tahu ini baby blues apa bukan. Tapi waktu masa-masa menyusui yang bolak-balik ke RS itu, pernah ada perasaan 'gue ngasih ASIP ke anak dikit banget ya. Ah, tapi biarin deh, nanti kan juga dia bisa nyusu sama orang lain'. Itu pernah banget kepikiran beberapa kali. Tapi, habis itu sadar, 'Oh iya, ini tuh cuma gue doang yang bisa nyusuin dia'. Itu saja sih, tapi setelah hasil pumping lebih banyak, sudah enggak ada lagi pikiran begitu," ujarnya.
Selama menyusui buah hatinya, Bunda Triya mendapatkan support system dari orang-orang di sekitarnya. Baca kisah Bunda Triya di halaman berikutnya ya.
BERAT BADAN ANAK TAK NAIK MESKI TERUS MENYUSU
Cerita Bunda Tolak Sufor & Rela Bolak-balik ke RS Bawa ASIP Untuk Bayi yang Dirawat di NICU/ Foto: iStock
Berat badan anak tak naik meski terus menyusu ASI
Drama menyusui yang dialami Bunda Triya juga tak berhenti sampai sang putra pulang dari rumah sakit. Di bulan ke-4, berat badan putranya tak kunjung naik meski rutin menyusu.
Ia pun segera konsultasi ke dokter yang cukup terkenal di Jakarta. Bunda Triya datang bersama keluarganya ke sana karena diminta oleh sang dokter.
"Pas datang, aku tanya kenapa harus kayak gini? Ternyata menurut dia emang banyak banget orang-orang berhenti mengASIhi karena lingkungan tidak mendukung, terlebih ketika kasusnya kayak anakku yang berat badannya enggak naik pas usia 3 bulan menuju 4 bulan," ujar Bunda Triya.
"Kebanyakan ibu bakal menyerah kasih sufor saja. Tapi, aku memutuskan datang ke dia itu berarti aku masih ada semangatnya gitu, dan harus bawa suami, ibu mertua, dan ibu sendiri itu supaya kita semua satu visi, punya pandangan yang sama soal pentingnya ASI."
Saat itu, Bunda Triya menyadari bahwa ada yang salah dengan cara menyusuinya, sehingga pelekatan menyusu tak sempurna. Selama dua jam konsultasi, dia diajarkan cara menyusui yang baik dan benar. Sejak itu, Bunda Triya sudah tidak mengalami masalah lagi dengan menyusui.
Support system keluarga
Selama menjadi pejuang ASI, Bunda Triya selalu mendapatkan dukungan dari keluarganya. Tak cuma suami, orang tuanya pun mendukung untuk memberikan ASI pada buah hati.
"Untungnya suami, ibuku, dan ibu mertua tuh mendukung banget untuk terus menyusui. Pertimbanganku untuk harus menyusui anak karena melahirkan secara caesar. Katanya, nanti daya tahan tubuhnya tidak sekuat anak-anak yang lahir secara pervaginam. Makanya, aku berusaha melakukan segala cara agar anak dapat ASI supaya daya tahan tubuhnya tetap baik sampai besar, dan lagi itu hak anakku juga ya untuk mendapatkan ASI dari ibunya sendiri," ungkap Bunda Triya.
Bunda Triya memetik pelajaran berharga dari perjuangannya mengASIhi Si Kecil. Di Pekan Menyusui Sedunia, dia berpesan agar para Bunda bisa tetap berjuang memberikan ASI pada buah hatinya. Jangan ragu meminta bantuan dari ahli bila menemukan kesulitan dalam menyusui.
"Memang aku akui kalau menyusui bukanlah hal yang mudah. Ada Bunda yang putingnya rata, ada yang enggak kuat nahan sakit puting, enggak kuat begadang tengah malam untuk pumping. Tapi yakinlah, kalau kita mau mengusahakan anak kita mendapatkan ASI, itu pasti ada caranya. Kita cuma dua tahun berjuangnya kok, dan ini dampaknya adalah seumur hidup untuk anak, dan itu juga hak anak untuk mendapatkan ASI dari ibunya selama ibunya masih ada dan sehat wal'afiat. MengASIhi adalah hal yang sangat patut untuk diperjuangkan," ujarnya.
"Meskipun sulit dan susah, minta bantuan orang-orang terdekat dan kalau sudah sangat kesulitan, minta bantuan pada ahlinya. InsyaAllah akan ada jalan keluarnya. Tapi, Bunda juga harus memahami batas kemampuan diri, kalau misalnya benar-benar sudah tidak sanggup dan tidak bisa, jangan dipaksakan, jangan sampai hal ini membuat stres. Bunda tetap harus bahagia, karena mengurus bayi itu yang terpenting adalah Bunda sehat secara fisik dan mental. Selamat merayakan breastfeeding week, selamat merayakan perjalanan panjang menjadi Bunda, ingat bahwa semua Bunda adalah hebat."
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Apa saja Kelebihan ASI Dibandingkan Susu Formula, Ini Pentingnya Menyusui Si Kecil

Menyusui
1 Agustus 2023 Memperingati Hari Apa? Ada Supermoon hingga Pekan ASI Sedunia

Menyusui
Selamat Pekan ASI Sedunia, Bunda

Menyusui
Begini Perlindungan Ibu Menyusui di Masa Pandemi COVID-19

Menyusui
Menyusui Bisa Bantu Menyehatkan Bumi? Ini Kata Pakar


7 Foto
Menyusui
7 Potret Bunda Seleb Menyusui di Tengah Sibuknya Aktivitas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda