Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Bunda, Kenali Yuk Penyebab Bayi Sering Gumoh

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 13 Mar 2021 11:45 WIB

Sleeping baby
Ilustrasi bayi gumoh/ Foto: iStock

Usai menyusui, tak sedikit bayi yang kemudian gumoh. Bagi Bunda yang baru memiliki buah hati, biasanya hal ini kerap membuat panik untuk mengatasinya.

Ya, hal ini memang wajar terjadi ya, Bunda. Ketika bayi sering gumoh, sebaiknya memang Bunda tidak perlu stres menghadapinya. Menurut William Byrne, MD, Chief of Pediatric Gastroenterology di Doernbecher Children Hospital di Portland mengatakan sebanyak 70 persen bayi di bawah 3 bulan akan mengalami gumoh tiga kali sehari. Dan bahkan sangat normal ketika mengalami lebih dari itu.

Jika bayi Bunda terus gumoh dalam dua jam setelah menyusu namun ia tampak biasa saja, kemungkinan ia mengalami gastroesophageal reflux (GER). Kondisi ini biasanya memuncak pada usia sekira 4 bulan, ketika dua pertiga bayi memiliki gejala, menurut National Institutes of Health. Hal ini dikarenakan ring dari otot yang memisahkan bagian bawah kerongkongan bayi dari perut masih berkembang dan memungkinkan isi perut kembali keluar.

Banner Aprilia Manganang

"Bayi perlu mengonsumsi banyak kalori untuk mendukung pertumbuhannya yang cepat sebanyak tiga hingga empat kali lebih banyak dari berat badan orang dewasa. Ditambah lagi, mereka cenderung menelan udara ketika mengisap. Akibatnya, perut jadi sangat kenyang dan bayi cenderung mengeluarkan apa yang dimakan," ujar Byrne, seperti dikutip dari laman Parents.

Dipaparkan Byrne bahwa Bunda tidak perlu khawatir karena meskipun bayi gumoh dan mengeluarkan apa yang sudah dimakannya setelah menyusui, tetapi bayi sudah cukup mengonsumsi nutrisi yang diisapnya.

"Jadi, jangan memberikan bayi Bunda dengan lebih banyak ASI ketika mereka gumoh usai menyusu. Faktanya, makan berlebihan justru dapat menyebabkan lebih banyak refluks," tambahnya.

Perlu Bunda tahu bahwa pada bayi yang baru lahir, sistem pencernaannya masih berkembang sehingga terjadi lebih banyak gumoh dalam beberapa bulan pertama dibandingkan ketika ia makin besar. Dan, ketika bayi menyusu, ASI akan turun dari tenggorokan ke kerongkongan dan kemudian ke perut, seperti dikutip dari laman Very Well Family.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga cara mengatasi bayi gumoh dalam video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




BISA KARENA ALERGI

Baby Spit Up Curdled Milk and smiling

Ilustrasi gumoh/ Foto: iStock

Kerongkongan sedianya terhubung ke perut oleh cincin otot. Cincin ini akan terbuka dan membiarkan ASI masuk ke perut dan kemudian menutup kembali. Tetapi, pintu ini tidak dapat diandalkan seperti yang seharusnya sampai bayi berusia sekira 6 bulan ketika ia semakin matang pencernaannya. Hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan aliran balik ASI yang menyebabkan bayi sering gumoh.

Selain itu, alasan lain mengapa bayi sering gumoh yakni karena bayi makan berlebihan. Ingat ya, Bunda, makan terlalu banyak atau terlalu cepat bisa menjadi biang keladi bayi sering gumoh. Ini dikarenakan bayi memiliki perut yang kecil. 

Sehingga, bayi yang minum terlalu banyak ASI setiap kali menyusu kemungkinan akan merasa kenyang dan ASI ekstra yang tidak bisa ditahan perutnya hanya memiliki satu cara keluar yakni dengan gumoh.

Serta, penyebab bayi sering gumoh dikarenakan adanya sensitivitas atau alergi terhadap makanan atau minuman tertentu dalam makanan yang Bunda konsumsi. Alergen ini dapat ditransfer ke dalam ASI dan menyebabkan bayi gumoh. 

Dan, seringnya bayi menelan udara saat menyusu juga menjadi penyebab bayi sering gumoh. Bayi yang minum dengan sangat cepat juga menghirup udara bersama dengan ASI. Ini terutama terjadi ketika terjadi refleks let down yang sangat kuat atau suplai ASI Bunda yang berlebihan.

Nah, itulah beberapa penyebab bayi sering gumoh yang perlu Bunda tahu ya. Semoga membantu ya, Bunda.


(som/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda