Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

3 Dampak Pemberian ASI Diselingi Susu Formula, Bisa Bikin Bayi Obesitas

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 13 Nov 2022 13:10 WIB

Baby bottle with milk and manual breast pump. A lot of full bottles with breast milk on the background. Mother's milk - the most healthy food for newborn
Dampak Pemberian ASI Diselingi Susu Formula, Termasuk Bisa Bikin Bayi Obesitas/Foto: iStock

Dampak pemberian ASI diselingi susu formula tentu saja perlu diwaspadai ya, Bunda. Apalagi, kebutuhan makanan bayi yang utama dan paling bernutrisi hanyalah ASI semata.

Konselor laktasi dari Brawijaya Clinic Kemang, dr Sarah Audia mengatakan sebenarnya susu formula merupakan pilihan makanan bayi yang terakhir. Jadi, secara hierarki dari atas berdasarkan rekomendasi WHO bahwa makanan dan minuman satu-satunya untuk bayi itu pertama ialah ASI dari ibunya langsung melalui direct breastfeeding.

Kemudian, yang kedua itu kalau memang ternyata tidak memungkinkan ASI atau bayinya mengalami masalah pertumbuhan, ada indikasi medis, masuklah ASI perah dari ibunya sendiri. Yang ketiga, ketika ASI perah ibunya tidak ada atau tidak mencukupi barulah dapat menggunakan ASI donor. Kalau ASI donornya tidak ada dan tidak terstandar baru terakhir sekali itu susu formula.

Dampak pemberian ASI diselingi susu formula 

"Susu formula itu kaya obat, cuma bisa diresepin sama dokter dan itu sesuai alasan medisnya. Jadi, enggak bisa tebak-tebakan dari orang tuanya mau beli karena merasa ASI-nya kurang,"ujar dr Sarah melalui pesan singkat kepada HaiBunda.

Dipaparkan dr Sarah bahwa sebaiknya sufor itu masuk sesuai dengan indikasi medis dari dokter. Jadi, kalau tidak sesuai indikasi medis memang bisa mengakibatkan masalah gangguan. "Sesuatu yang tidak berindikasi, sesuatu yang tidak sesuai dengan alasannya itu bisa mengalami suatu gangguan, salah satunya penurunan daya tahan tubuh bayi," tambahnya.

1. Mengganggu jadwal rutin menyusui

Bunda juga perlu mewaspadai bahwa ketika sufor diberikan sebagai tambahan makanan pada bayi, pada akhirnya jadwal menyusui otomatis akan berkurang ya, Bunda. Dan perlu disadari bahwa lambat laun, hal ini pun akan berdampak pada suplai ASI Bunda ke depannya yang mengalami penurunan produksi.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

 Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang manfaat menyusui lebih dari 2 tahun untuk Bunda dan Si Kecil.

[Gambas:Video Haibunda]




PEMBERAN ASI DISELINGI SUSU FORMULA BISA SEBABKAN OBESITAS

Baby bottle with milk and manual breast pump. A lot of full bottles with breast milk on the background. Mother's milk - the most healthy food for newborn

Dampak Pemberian ASI Diselingi Susu Formula, Termasuk Bisa Bikin Bayi Obesitas/Foto: Getty Images/iStockphoto/Pilin_Petunyia

2. Bisa sebabkan obesitas pada bayi

"Jelas sangat berdampak sekali. Jika bayinya sudah masuk susu formula yang tidak sesuai indikasi medis, minumnya pakai dot juga, akhirnya overfeeding, bayinya berisiko overweight sampai obesitas, ibunya keteteran mengejar produksi ASI-nya, bayi jarang disusui dan akhirnya enggak mau menyusu langsung. Sesuai teori demand and supply nantinya jadi turun produksi ASI-nya. Sampailah pada risiko penyapihan dini dan akhirnya bayinya malah full sufor," tegas dr Sarah.

Selain risiko di atas, dampak lain dari pemberian sufor yang tak sesuai indikasi medis yakni tujuan ASI eksklusif 6 bulan pertama yang dilanjutkan sampai 2 tahun tidak tercapai.

3. Daya tahan tubuh bayi menurun

Kemudian, daya tahan tubuh bayi juga menurun, mengalami gangguan gizi serius, dan bisa juga berakibat masalah-masalah malnutrisi dan permasalahan lainnya.

Banner Hari Ayah

Nah, mengingat dampak yang serius tersebut, tentu Bunda tidak ingin permasalahan tersebut berdampak bagi bayi dan mengganggu tumbuh kembangnya di masa depan bukan? Untuk itu, selalu prioritaskan ASI ya, Bunda, sebagai makanan utama bayi selama 6 bulan pertama dan dilanjutkan hingga 2 tahun.

Saat Bunda mengalami permasalahan menyusui, sebaiknya jangan langsung memutuskan untuk beralih atau menambahkan sufor terlebih dahulu. Ada baiknya, segera konsultasikan masalah tersebut dengan konselor laktasi ya, Bunda, untuk mendapatkan masukan dan solusi lebih lanjut.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda