menyusui

Curhat Bunda Pertama Kali Menyusui Anak Adopsi dengan Induksi Laktasi: Rasanya Priceless

Siti Masitoh   |   HaiBunda

Rabu, 23 Nov 2022 07:10 WIB

Bisa menyusui dengan induksi laktasi

Untuk bisa menyusui bayinya, Bunda Ade juga melakukan induksi laktasi atau induced lactation. Biasanya prosedur ini memang khusus dilakukan para Bunda yang ingin menyusui bayi adopsi. “Induced lactation ini dikhususkan biasanya untuk ibu adopsi yang mau menyusui bayi gitu, bayi adopsinya,” jelasnya.

Caranya adalah dengan membuat tubuh Bunda seperti hamil, ada juga konsumsi obat untuk menaikkan hormon. Kemudian, sepanjang menunggu calon bayi adopsi lahir, Bunda mengonsumsi pil KB, melakukan pumping setiap dua jam sekali, minum ASI booster, minum air mineral yang banyak, dan lainnya. Setelah itu, susuilah Si Kecil.

ASI dari Bunda dengan induksi laktasi ini memang tidak sebanyak busui normal pada umumnya. Jadi, tetap harus ditambah dengan susu formula karena untuk membantu berat badan Si Kecil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


“Jadi, saat menyusui kita juga dipasang selang Bun, jadi bayi menyusui ke puting dan selangnya itu ke botol dot yang isinya sufor,” tambahnya.

Hal itu dilakukan agar Si Kecil bisa sekaligus mendapat ASI dari payudara dan susu formula. Ini bisa membuat Si Kecil kenyang dan Bunda juga tetap terangsang produksi ASInya.

Awal mula mengenal induced lactation

Sebelum Bunda Ade memutuskan mengadopsi bayi, ia mengaku pernah bekerja di daycare yang memang pro ASI. Jadi saat menjalani training di sana, ia mendapatkan informasi mengenai induksi laktasi walaupun memang belum banyak.

Bunda Ade bercerita bahwa sebelum ia melakukan induksi laktasi, ia mendapatkan informasi pertama kali dari dokter anak di Depok. Kemudian, ia mencari konsultan laktasi yang ada di Bandung.

Satu bulan sebelum anak adopsi pertamanya lahir, Bunda Ade melakukan konsultasi laktasi mengenai apa saja yang harus dilakukan, seperti pra menyusui, saat menyusui, dan pasca menyusui. Selain mempersiapkan hal-hal tersebut, mempersiapkan mental juga sangat penting.

Banner Nama Bayi Laki-lakiBanner Nama Bayi Laki-laki/ Foto: HaiBunda / Dwi Rachmi

Sebab menyusui tidak semudah yang dipikirkan dan dibayangkan. Bunda Ade memutuskan untuk melakukan induksi laktasi ini adalah karena ASI merupakan makanan terbaik untuk Si Kecil dan bisa menjadi mahram baginya.

Dalam menjalani induksi laktasi ini, Bunda Ade juga mengalami beberapa hambatan, Misalnya, harus meminum obat setiap hari bahkan sehari bisa lima kali. Kemudian, meminum ASI booster, menjaga asupan air mineral yang banyak, minum susu dan lain sebagainya.

Selain itu, ia juga harus melakukan pumping setiap dua jam sekali selama 10 sampai 15 menit sebelum Si Kecil lahir. Sehingga saat Si Kecil lahir, Bunda langsung bisa menyusui.

Rasanya pertama kali menyusui Si Kecil: Priceless

Bunda Ade mengaku, pertama kali menyusui Si Kecil rasanya priceless. “Ya kebayang lah maksudnya aku dengan diagnosa seperti itu yang kata dokter tidak bisa punya keturunan, tidak bisa hamil, tidak bisa melahirkan, trus alhamdulillah masih diberikan kesempatan untuk menyusui bayi gitu, menyusui anak sendiri gitu kan, wah masyaallah banget gitu,” ujarnya.

Kini Bunda Ade sudah memiliki dua anak adopsi yang ia susui. Ia pun sangat bersyukur masih bisa diberi kesempatan untuk menyusui anak-anaknya dengan kondisi yang dialami. Bunda Ade juga berpesan kepada Bunda lain yang mengalami MRKH untuk tetap semangat karena setiap Bunda itu punya harapan.

Jangan berpikir bahwa diri Bunda itu tidak berguna atau tidak berharga karena sebenarnya diagnosa itu bukan tolak ukur keberhargaan diri. “Harus sabar, harus pelan-pelan menerima dengan kondisi kita seperti ini. Terus untuk pasangan yang punya istri yang MRKH juga, support dari pasangan itu yang luar biasa, pasangan dan keluarga itu yang luar biasa,” jelasnya.

(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT