menyusui
Ketahui Efek Samping & Bahaya ASI bila Tidak Dikeluarkan dari Tubuh Bunda
Selasa, 13 Dec 2022 14:20 WIB
Risiko pada bayi yang tidak disusui ASI
Menurut Dr Tedros Adhanom Ghebreyesys, Direktur Jenderal WHO bahwa menyusui memberikan anak-anak awal terbaik dalam hidup. Karenanya, kita harus segera meningkatkan dukungan kepada para ibu, baik itu dari anggota keluarga, petugas kesehatan, pemberi kerja, pemerintah, sehingga mereka dapat memberikan awal yang layak bagi anak-anak mereka.
Melansir Ncbi, bayi yang tidak disusui dikaitkan dengan peningkatan insiden morbiditas menular serta peningkatan risiko obesitas, diabetes tipe 1 dan tipe 2, leukemia, dan sindrom kematian bayi mendadak.
Risiko bagi Bunda yang tidak menyusui
Bagi Bunda, saat ASI tidak dikeluarkan dan gagal menyusui dikaitkan dengan peningkatan insidensi kanker payudara premenopause, kanker ovarium, berat badan kehamilan yang dipertahankan, diabetes tipe 2, dan sindrom metabolik.
Dokter kandungan dalam hal ini diposisikan secara unik untuk menasihati para ibu mengenai dampak kesehatan dari menyusui dan untuk memastikan bahwa ibu dan bayi menerima perawatan yang tepat mulai sejak lahir. Dokter anak juga memiliki peran penting dalam praktik masing-masing, komunitas, dan masyarakat pada umumnya untuk melayani sebagai advokat dan pendukung keberhasilan menyusui.
Seperti diketahui bahwa laktasi menekan ovulasi, menyebabkan lactation amenorrhea. Selain itu, laktogenesis mengarah pada diferensiasi terminal jaringan payudara dengan potensi efek jangka panjang. Efek ini dapat memediasi hubungan antara menyusui dan kanker payudara dan ovarium, seperti dikutip dari laman Nmamilife.
Bagi Bunda, kegagalan menyusui dikaitkan dengan risiko peningkatan insiden kanker payudara premenopause, kanker ovarium, kenaikan berat badan kehamilan, diabetes tipe 2, myocardial infarction dan sindrom metabolik. Bayi prematur yang tidak menerima ASI dikaitkan juga dengan peningkatan risiko necrotizing enterocolitis (NEC).
Dengan sederet risiko tersebut, tentu saja memberikan ASI pada buah hati dapat menjadi prioritas ya, Bunda. Selain menyehatkan Bunda, tentunya juga menyehatkan Si Kecil.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.