Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ketahui Efek Samping & Bahaya ASI bila Tidak Dikeluarkan dari Tubuh Bunda

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 13 Dec 2022 14:20 WIB

Happy mom and baby with a breastfeeding together in bedroom.
Ketahui Efek Samping & Bahaya ASI bila Tidak Dikeluarkan/Foto: Getty Images/iStockphoto

Efek samping & bahaya ASI yang tidak dikeluarkan mungkin tak banyak disadari banyak Bunda. Padahal, risiko yang mungkin muncul tersebut tetap perlu diwaspadai ya.

Menyusui bayi sejak dilahirkan menjadi hal utama yang perlu dilakukan. Hanya saja, atas berbagai alasan, banyak juga Bunda yang tidak dapat menyusui bayinya. Ataupun, ada juga beberapa ibu yang hanya bisa menyusui sejenak anaknya. 

Terkait hal tersebut, pilihan memang sedianya ada pada setiap busui. Hanya saja, sesuai dengan panduan kesehatan, ASI yang menjadi nutrisi satu-satunya yang paling lengkap dan memenuhi kebutuhan bayi sejak lahir sebaiknya memang diberikan terlepas dari halangan apa pun yang Bunda hadapi.

Efek samping & bahaya ASI yang tidak dikeluarkan

Dalam laporan terbaru Unicef dan WHO tercatat bahwa bayi baru lahir yang menyusui pada jam pertama kehidupan secara signifikan lebih mungkin bertahan hidup. Bahkan, penundaan beberapa jam setelah lahir dapat menimbulkan konsekuensi yang mengancam jiwa. 

Kontak kulit ke kulit bersamaan dengan menyusu pada payudara merangsang produksi ASI Bunda, termasuk kolostrum, juga disebut sebagai vaksin pertama bayi yang sangat kaya akan nutrisi dan antibodi.

"Ketika sampai pada awal menyusui, waktu adalah segalanya. Di banyak negara, bahkan bisa menjadi masalah hidup atau mati," kata Henrietta H. Fore, Direktur Eksekutif UNICEF, seperti dikutip dari laman WHO.

Namun, setiap tahun, jutaan bayi baru lahir kehilangan manfaat menyusui dini dan alasannya terlalu sering merupakan hal yang dapat diubah. Para Bunda kerap tidak menerima dukungan yang cukup untuk menyusui dalam menit-menit penting setelah melahirkan, bahkan dari tenaga medis di fasilitas kesehatan.

Klik di halaman selanjutnya untuk info lebih lengkapnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang drama menyusui 7 Bunda seleb Tanah Air.

[Gambas:Video Haibunda]




EFEK SAMPING & BAHAYA ASI YANG TIDAK DIKELUARKAN

Happy mom and baby with a breastfeeding together in bedroom.

Ketahui Efek Samping & Bahaya ASI bila Tidak Dikeluarkan/Foto: Getty Images/iStockphoto/staticnak1983

Risiko pada bayi yang tidak disusui ASI

Menurut Dr Tedros Adhanom Ghebreyesys, Direktur Jenderal WHO bahwa menyusui memberikan anak-anak awal terbaik dalam hidup. Karenanya, kita harus segera meningkatkan dukungan kepada para ibu, baik itu dari anggota keluarga, petugas kesehatan, pemberi kerja, pemerintah, sehingga mereka dapat memberikan awal yang layak bagi anak-anak mereka.

Melansir Ncbi, bayi yang tidak disusui dikaitkan dengan peningkatan insiden morbiditas menular serta peningkatan risiko obesitas, diabetes tipe 1 dan tipe 2, leukemia, dan sindrom kematian bayi mendadak.

Banner Tips Melahirkan Normal Tanpa Epidural

Risiko bagi Bunda yang tidak menyusui

Bagi Bunda, saat ASI tidak dikeluarkan dan gagal menyusui dikaitkan dengan peningkatan insidensi kanker payudara premenopause, kanker ovarium, berat badan kehamilan yang dipertahankan, diabetes tipe 2, dan sindrom metabolik.

Dokter kandungan dalam hal ini diposisikan secara unik untuk menasihati para ibu mengenai dampak kesehatan dari menyusui dan untuk memastikan bahwa ibu dan bayi menerima perawatan yang tepat mulai sejak lahir. Dokter anak juga memiliki peran penting dalam praktik masing-masing, komunitas, dan masyarakat pada umumnya untuk melayani sebagai advokat dan pendukung keberhasilan menyusui.

Seperti diketahui bahwa laktasi menekan ovulasi, menyebabkan lactation amenorrhea. Selain itu, laktogenesis mengarah pada diferensiasi terminal jaringan payudara dengan potensi efek jangka panjang. Efek ini dapat memediasi hubungan antara menyusui dan kanker payudara dan ovarium, seperti dikutip dari laman Nmamilife.

Bagi Bunda, kegagalan menyusui dikaitkan dengan risiko peningkatan insiden kanker payudara premenopause, kanker ovarium, kenaikan berat badan kehamilan, diabetes tipe 2, myocardial infarction dan sindrom metabolik. Bayi prematur yang tidak menerima ASI dikaitkan juga dengan peningkatan risiko necrotizing enterocolitis (NEC).

Dengan sederet risiko tersebut, tentu saja memberikan ASI pada buah hati dapat menjadi prioritas ya, Bunda. Selain menyehatkan Bunda, tentunya juga menyehatkan Si Kecil.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda