Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Bolehkah Menyapih dengan Pare dan Kencur? Simak Saran Konselor Laktasi

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 20 Dec 2022 09:40 WIB

Ibu dan bayi
Bolehkah Menyapih dengan Pare dan Kencur? Simak Kata Konselor Laktasi/ Foto: iStock

Menyapih Si Kecil terkadang sulit bagi sebagian besar Bunda. Beberapa Bunda bahkan mencoba menggunakan jalan pintas saat menyapih anaknya.

Salah satu cara menyapih yang sering kita dengar adalah dengan membohongi anak. Ibu menyusui atau busui mengoleskan payudaranya dengan pare atau kencur yang punya rasa pahit.

Lalu apakah boleh menyapih dengan pare dan kencur ya, Bunda. Simak penjelasan dari konselor laktasi dr. Ameetha Drupadi, CIMI.

Bolehkah menyapih dengan pare dan kencur?

Dokter Ameetha tidak menyarankan Bunda menyapih anaknya dengan menggunakan pare. Sebab, hal tersebut sama saja membohongi anak dan dapat membuatnya trauma.

"Enggak boleh, karena itu membohongi anak dan anak akan merasa trauma. Ketika mau menyusu dan merasakan puting ibu pahit, dia akan mengalami trauma. Anak-anak cenderung mengalami traumatis di masa depannya," kata Ameetha kepada HaiBunda, belum lama ini.

"Kita sama saja mengajari berbohong pada anak. Anak yang diajari kebohongan di usia dini akan menjadi pembohong. Jadi, artinya ini akan berdampak buruk pada anak di masa depan," sambungnya.

Baca Juga : Menyapih

Cara menyapih anak

Menyapih memang bukan perkara mudah, Bunda. Butuh waktu dan kesabaran untuk mulai menyapih anak yang sudah terbiasa menyusu langsung dari ibunya.

Menurut Ameetha, menyapih yang paling tepat adalah menggunakan metode weaning with love atau menyapih dengan cinta dan kasih sayang.

Proses weaning with love ini dapat dilakukan sebulan sebelum menyapih Si Kecil. Ada beberapa langkah menyapih dengan cinta yang bisa Bunda lakukan.

Berikut 7 cara menyapih dengan cinta:

1. Siapkan tim sukses menyapih

Ameetha menjelaskan, proses weaning with love dimulai satu bulan sebelum menyapih. Nah, tentang waktu tepat menyapih ini bisa di-sounding ke anak dan orang-orang yang langsung berhubungan dengan anak.

"Pertama kita siapkan tim sukses. Ibu itu tidak sendiri, ada ayah, ada bayi itu sendiri, ada orang di sekitar anak seperti pengasuh, kakek, nenek, asisten rumah tangga. Pastikan mereka setuju kapan mulai menyapih. Satu rumah harus tahu. Misalnya, ketika bayi 24 bulan, pada tiup lilin disepakati mulai menyapih," ujar Ameetha.

Selain menyiapkan tim sukses, ada beberapa hal yang juga penting dilakukan saat proses weaning with love. Apa saja?

Baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga kondisi anak yang diperbolehkan disapih kurang dari 2 tahun, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

TIPS MENYAPIH TANPA DRAMA

Ibu dan bayi

Bolehkah Menyapih dengan Pare dan Kencur? Simak Kata Konselor Laktasi/ Foto: iStock

2. Jangan menawarkan menyusui ke anak

Saat menyapih, Bunda jangan pernah menawarkan menyusui ke anak. Tapi juga jangan menolak saat anak minta menyusu.

"Misalnya, (jangan) saat anak rewel kadang ditawari menyusu untuk menenangkannya. Tapi, ketika anaknya minta menyusu, kita tidak menolak tapi perlu dibatasi," ungkap Ameetha.

Banner Shio

3. Jangan membohongi anak

Hindari membohongi anak dengan menakut-nakutinya saat proses menyapih. Misalnya, Bunda menggunakan pare agar puting terasa pahit atau mengoleskan lipstik seolah-olah puting terluka.

Membohongi anak hanya akan membuatnya trauma. Mereka juga akan merasa bersalah saat melihat payudara Bundanya terluka.

"Dia akan berpikir, dia menyakiti ibunya. Kemudian, dia trauma dan tidak percaya diri," kata Ameetha.

4. Berikat sugesti positif ke anak

Selama proses menyapih, Bunda bisa memberikan pengertian dan sugesti dengan kalimat yang berulang-ulang, serta positif dan persuasif.

Bisikan kata-kata yang lembut dan doa ke anak. Misalnya katakan, 'Anak mama soleh, sudah besar bukan bayi lagi karena sudah tidak menyusu lagi, karena menyusu itu untuk bayi'.

5. Alihkan perhatian anak

Selanjutnya, Bunda dapat mengalihkan perhatian anak ketika dia mulai rewel dan terlihat minta menyusu. Coba ajak main Si Kecil dengan permainan yang disukainya.

"Alihkan perhatian dengan yang disukai anak. Kalau anak ada gelagat mau menyusu bisa diajak main bersama, berikan tanggung jawab dalam aturan bermain," ujar Ameetha.

6. Pisah tidur sampai menyapih berhasil

Proses menyapih dapat berhasil dengan cara pisah tidur untuk sementara waktu. Bunda bisa bicara dengan anak dan berusaha menenangkannya saat ingin pisah tidur.

Jangan lupa minta bantuan Ayah atau keluarga untuk menemani Si Kecil bermain sampai bisa tertidur ya. Bila sudah berhasil, Bunda dan Si Kecil bisa kembali tidur bersama kok.

"Konsisten, disiplin, dan kompak. Jadi ketika ibu konsisten menyapih, ayah dan semuanya harus sepakat ikut membantu bermain bersama anak guna menyukseskan proses menyapih ini," kata Ameetha.

7. Kendalikan emosi

Kunci terpenting dalam proses menyapih dengan cinta adalah sabar. Bunda harus bisa mengendalikan emosi dan enggak mudah galau saat anak merengek minta menyusu.

Bunda juga perlu selalu terlihat ceria dan bahagia di depan anak. Jangan sampai Si Kecil melihat celah emosi kita untuk bisa menyusu kembali.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda