
menyusui
Tips Menyusui Bayi yang Batuk, Perhatikan Kenyamanan Ruangan
HaiBunda
Senin, 02 Jan 2023 07:40 WIB

Menyusui terkadang menjadi tantangan tersendiri terutama saat Si Kecil batuk. Bunda perlu mencoba cara khusus menyusui bayi yang batuk agar tidak muntah atau gumoh setelahnya.
Ya, penyakit seperti batuk, pilek, hingga demam seringkali dialami oleh Si Kecil. Tentu Bunda harus cerdas dalam menghadapi situasi ini. Apalagi jika sakit tersebut mengganggu proses pemberian ASI Bunda terhadap Si Kecil.
Dikutip dari laman Babygooroo, studi terbaru menunjukkan bahwa banyak obat yang dijual bebas tidak efektif, berbahaya, dan berdampak buruk bila diberikan untuk Si Kecil. Itu sebabnya jangan sembarangan memberi obat, apalagi pada anak di bawah satu tahun.
Menghadapai anak yang sakit memang membutuhkan kesabaran. ASI menjadi obat alami yang ampuh memerangi penyakit Si Kecil. Oleh karena itu, Bunda bisa mencoba beberapa trik berikut ini untuk mengatasi Si Kecil yang terserang batuk.
Trik mengatasi batuk pada Si Kecil
Ketika Si Kecil mengalami batuk, tentu akan membuat Bunda dan Si Kecil tidak nyaman. Selain itu juga bisa mengganggu waktu istirahat. Trik berikut ini barangkali bisa membantu Bunda.
1. Memberikan madu
Madu memang terkenal karena memiliki banyak manfaat. Salah satunya dalam meredakan batuk pada Si Kecil.
Untuk cara penggunaannya sendiri Bunda bisa memberikan 1/2–1 sendok teh untuk anak berusia di atas satu tahun.
Namun, perlu diingat untuk tidak memberikan madu pada anak berumur di bawah satu tahun ya Bunda. Hal ini karena mereka memiliki sistem pencernaan yang belum matang, sehingga akan meningkatkan risiko penyakit karena bakteri yang ditemukan dalam madu.
2. Meminum air putih hangat
Pertolongan pertama pada anak yang sakit, cobalah memberikannya air hangat! Jangan sekali-kali memberikan air panas kepada Si Kecil. Air hangat ini bermanfaat untuk mengurangi rasa gatal dan iritasi pada Si Kecil.
3. Memberikan cairan yang cukup
Menjaga bayi Bunda tetap terhidrasi adalah kunci untuk menjaga agar lendirnya tetap mengalir dan mudah batuk. Jika bayi Bunda mengalami dehidrasi, lendir dan sekresi lainnya mungkin mengering dan sulit dibersihkan dengan batuk.
Solusinya yaitu, Bunda harus memberikan cairan yang cukup untuk Si Kecil. Bisa dengan tetap memberikan ASI dalam jumlah normal. ASI mengandung antibodi yang dapat membantu anak Bunda melawan penyakit penyebab batuk.
Bunda juga bisa memberikan air dan jus buah segar tanpa pemanis bagi anak yang berusia lebih besar.
4. Gunakan pelembap udara
Bunda bisa menyalakan pelembap udara untuk memastikan kamar Si Kecil tetap lembap. Jika tidak memiliki pelembap udara, Bunda bisa menyulap kamar mandi Bunda seperti ruang uap.
Bunda dapat mengalirkan air panas di kamar mandi, menutup pintu kamar mandi. Hanya dengan waktu 10-15 menit, kelembapan udara dalam ruangan kamar mandi akan terbentuk, seperti yang dikutip dari laman Healthline.
5. Menjaga kualitas ruangan
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan, Bunda harus menghindari anak berada di luar ruangan pada hari-hari di mana kualitas udara sedang tidak bagus bagi Si Kecil.
Bunda juga harus coba menengok keadaan kualitas ruangan di dalam ruangan. Apakah ada hal-hal yang bisa memicu alergi atau menjadi tempat bersarangnya bakteri di dalam rumah? Jika iya, itu tanda bahwa Bunda harus segera membersihkannya!
Meskipun mungkin bisa saja diatasi dengan trik-trik di atas, namun Bunda perlu mewaspadai akan terjadinya penyakit yang lebih serius. Maka dari itu, Bunda harus tahu kapan perlu membawa anak ke dokter.
Simak halaman berikutnya untuk mendapatkan jawabannya ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak penyebab ASI jadi menggumpal dalam video di bawah ini:
KAPAN ANAK YANG BATUK HARUS KE DOKTER?
Menyusui anak sakit/ Foto: iStockphoto
Kapan bayi batuk harus ke dokter?
Jika sudah melakukan trik di atas namun Si Kecil tak kunjung sembuh, Bunda harus waspada. Apalagi muncul gejala-gejala seperti berikut ini yang dilansir dari laman Healthline:
- Kesulitan bernapas atau sesak napas
- Demam tinggi lebih dari 38°C (anak di bawah 3 bulan) atau lebih dari 39° C (anak di atas 3 bulan)
- Batuk berdarah
- Kesulitan menelan
- Kesulitan membuka mulut
- Pembengkakan amandel yang signifikan hanya pada satu sisi
Selain gejala-gejala tersebut, gejala lain yang perlu diperhatikan adalah:
- Batuk apa pun pada bayi baru lahir dalam beberapa minggu pertama
- Batuk yang berlangsung 8 minggu atau lebih
- Batuk yang memburuk seiring berjalannya waktu, terutama setelah 3 minggu
- Batuk yang membuat berkeringat pada malam hari atau penurunan berat badan
- Batuk yang disertai dengan napas cepat
Segera bawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan pertolongan dini. Tentunya agar bisa cepat ditangani dan Bunda jadi tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Tentu Bunda tak ingin menyesal di kemudian hari, kan?
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
11 Obat Meriang yang Aman dan Tidak untuk Ibu Menyusui

Menyusui
Cara Alami Redakan Batuk agar ASI Tetap Aman Diminum si Kecil

Menyusui
Pengalaman Buruk Ibu Menyusui tentang Pemakaian CCTV

Menyusui
4 Hal Sepele yang Sering Dilewatkan Ibu Saat Menyusui si Kecil

Menyusui
Yoga Sambil Menyusui Anak, Yes or No?


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda