menyusui
ASI Seret? Kenali 11 Penyebab dan Cara Memperbanyak ASI
Rabu, 26 Apr 2023 16:35 WIB
ASI seret adalah mimpi buruk setiap ibu menyusui. Tapi, tak bisa ditampik lagi bahwa itu merupakan masalah yang umum terjadi. Ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya, Bunda.
Sebelum lebih jauh membahas penyebab, Bunda perlu memahami tanda ASI seret atau pasokan ASI Bunda berkurang. Berikut tanda-tandanya yang bisa kita ketahui, dikutip dari Baby Center. Jika suplai ASI berkurang, Bunda akan melihat:
- Bayi berhenti bertambah atau mulai kehilangan berat badan. Bayi baru lahir akan bertambah antara 0,6 sampai 1 kg setiap bulan. Penambahan berat badan melambat menjadi 0,4 hingga 0,6 kg setiap bulan dari 4 hingga 6 bulan, 0,4 kg setiap bulan dari 7 hingga 9 bulan, dan 13 ons sebulan selama bulan 10 hingga 12.
- Bayi  menunjukkan tanda-tanda dehidrasi. Ini bisa termasuk kencing lebih sedikit dari biasanya, menangis tanpa air mata, atau buang air kecil berwarna gelap. Kulit kering dan mulut kering, serta napas cepat, juga merupakan tanda mereka tidak mendapatkan cukup ASI.
- Bayi menjadi rewel atau lesu dan berjuang untuk tetap terjaga saat menyusui.
Penyebab ASI Seret
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab ASI seret. Mulai dari masalah kesehatan, gaya hidup, hingga penggunaan kontrasepsi. Berikut penyebabnya, dikutip dari Verywell Family:
1. Masalah kesehatan
Kesehatan serta kondisi tubuh dan pikiran Bunda dapat mempengaruhi produksi ASI. Saat Bunda sehat secara fisik, beristirahat, dan memiliki sistem pendukung yang sehat, tubuh dapat memfokuskan energinya untuk membuat ASI.
Namun, jika tubuh tidak seimbang karena Bunda memiliki kondisi medis yang tidak diobati, Bunda kelelahan, atau mengalami banyak stres, ASI Bunda bisa seret.
2. Terlalu sedikit istirahat
Pulih dari persalinan, dan menyusui bayi yang baru lahir bisa melelahkan. Kelelahan pasca persalinan dan kekurangan energi dapat mengganggu proses menyusui, dan ini merupakan salah satu penyebab umum rendahnya suplai ASI.
3. Mengabaikan kesehatan
Infeksi atau kondisi kesehatan lainnya seperti fungsi tiroid yang rendah (hipotiroidisme) dan anemia juga dapat menyebabkan tubuh Bunda menghasilkan lebih sedikit ASI.
4. Mengalami stres
Stres fisik, emosional, dan psikologis dapat mengurangi suplai ASI. Jika Bunda mengkhawatirkan tentang cukup atau tidaknya ASI untuk Si Kecil, Bunda mungkin merasa minder atau malu. Perasaan ini dapat membuat kekecewaan. Penyebab stres lainnya seperti kecemasan, rasa sakit, kesulitan keuangan, dan masalah hubungan juga dapat membuat jumlah ASI yang lebih sedikit.
5. Hamil lagi
Jika hamil lagi saat masih menyusui, hormon kehamilan baru bisa menyebabkan berkurangnya suplai ASI Bunda.
6. Pola makan
Apa yang bunda makan dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan suplai ASI. Jamu tertentu memiliki efek negatif pada produksi susu sementara beberapa makanan dapat berdampak positif.
7. Menggunakan bumbu dan rempah dalam jumlah berlebihan
Ramuan atau bumbu apa pun dalam jumlah kecil seharusnya tidak menimbulkan masalah. Bunda dapat terus memasak dengan bumbu dan rempah favorit. Namun, jika dikonsumsi dalam dosis besar, beberapa herbs seperti oregano, rosemary, parsley dapat menyebabkan penurunan suplai ASI.
8. Terlalu banyak mengonsumsi kafein
Soda berkafein, kopi, teh, dan cokelat sebenarnya bukan pantangan. Namun, kafein dalam jumlah besar dapat membuat tubuh Bunda dehidrasi dan menurunkan produksi ASI. Terlalu banyak kafein juga dapat memengaruhi bayi yang sedang menyusu. Beberapa kafein yang dikonsumsi akan diteruskan ke bayi melalui ASI, yang dapat menumpuk di tubuh anak dan menyebabkan iritabilitas dan masalah tidur.
9. Merokok
Merokok dapat mengganggu pelepasan oksitosin dalam tubuh. Oksitosin adalah hormon yang merangsang refleks let-down. Refleks let-down melepaskan ASI dari payudara. Jika ASI tidak keluar, ASI tidak akan mengalir keluar dari payudara dan tidak merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak.
10. Obat-obatan
Banyak obat yang aman dikonsumsi saat Bunda sedang menyusui tetapi beberapa tidak. Dan beberapa bahkan mungkin berkontribusi pada rendahnya suplai ASI. Selalu periksakan ke dokter atau apoteker sebelum minum obat termasuk obat bebas.
11. Mengonsumsi pil KB
Alat kontrasepsi seperti pil KB menyebabkan ASI seret. Jika Bunda sudah mulai mengonsumsi pil KB untuk mencegah kehamilan lagi, hal itu dapat memengaruhi suplai ASI. Beberapa bentuk KB mengandung estrogen, hormon yang dapat menyebabkan penurunan produksi ASI
Cara memperbanyak ASI
Jika Bunda telah memastikan bahwa ASI seret dan tidak cukup untuk bayi, bukan berarti perjalanan menyusui telah berakhir. Berikut adalah beberapa ide untuk meningkatkan suplai ASI:
- Rajin merawat diri dan me time. Menyusui adalah pekerjaan yang menuntut, jadi pastikan tidur sebanyak mungkin, makan dan minum yang cukup, dan menjaga tingkat stres Anda tetap rendah. Jika kesulitan, mintalah bantuan dari teman dan keluarga agar Bunda dapat meluangkan waktu untuk diri sendiri.
- Dapatkan dukungan kesehatan mental. Banyak bunda mengalami postpartum blues, kecemasan pasca persalinan, dan/atau depresi pasca persalinan. Jika Bunda mengalami perubahan kesehatan mental, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan. Mereka mungkin menyarankan terapi atau pengobatan.
- Lebih banyak menyusui. Pasokan ASI yang sehat membutuhkan pemerahan ASI yang sering dengan menyusui dan/atau memompa. Jika ASI seret, tambahkan makanan tambahan, dorong Si Kecil untuk menyusu lebih lama dari biasanya, dan/atau memompa lebih sering.
- Bertemu dengan konsultan laktasi. Konsultan laktasi dapat membantu Bunda memecahkan masalah apa pun, seperti pelekatan menyusui yang buruk, dan membantu kembali memproduksi ASI yang cukup.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
Saksikan video tentang 4 penyebab ASI seret: