
menyusui
Benarkah Makan Sedikit Pengaruhi Produksi ASI Ibu Menyusui?
HaiBunda
Selasa, 18 Apr 2023 13:45 WIB

Berencana diet dengan mengurangi porsi makan saat menyusui? Sebaiknya Bunda mencari tahu dulu apakah makan sedikit pengaruhi produksi ASI ibu menyusui? Jangan sampai diet membuat ASI seret ya.
Bunda mungkin dianjurkan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan saat menyusui agar produksi ASI meningkat. Namun, tak sedikit Bunda yang menjadi khawatir berat badannya akan naik karena hal tersebut.
Bunda berencana mengurangi porsi makan agar bisa menurunkan berat badan setelah melahirkan. Apakah makan sedikit bisa menurunkan produksi ASI ibu menyusui?
Tahukah Bunda kalau mengurangi jumlah makanan, baik sengaja atau tidak, dapat memengaruhi produksi ASI, mempersulit menyusui, dan menggagalkan upaya menyusui sepenuhnya, dan berdampak negatif untuk kesehatan diri sendiri?
“Jika seorang ibu menyusui, dia membutuhkan tambahan 400 hingga 500 kalori per hari. Jika seorang ibu menyusui tidak cukup makan makan, akibatnya tubuh ibu akan menderita,” ujar Katrina Pinkerton, konsultan laktasi yang berbasis di Connecticut, mengutip dari situs Mom.
Ini karena saat menyusui bayi, Bunda butuh kalori ekstra untuk membuat ASI. Mari kita bahas mengenai pengaruh porsi makan terhadap produksi ASI.
Kebutuhan kalori ibu menyusui
Seorang ibu menyusui membutuhkan minimal 1.500 hingga 1.800 kalori per hari untuk menjaga persediaan ASI-nya. Jika kalori Bunda makan lebih sedikit dan kalori yang diperoleh kurang dari angka tersebut maka bisa mempengaruhi produksi ASI.
Jadi, Bunda yang ingin menurunkan berat badan dengan makan lebih sedikit saat menyusui bisa mengurangi asupan kalorinya tak kurang dari 1.500. Kemudian imbangi dengan aktivitas fisik secara rutin untuk membantu menurunkan berat badan yang tidak diinginkan.
Sementara wanita yang ingin mempertahankan berat badannya saat ini harus mengonsumsi lebih banyak kalori daripada rentang tersebut. Jadi, makan sedikit kurang dari 1.500 kalori memang benar bisa mempengaruhi produksi ASI.
Untuk mengantisipasinya, Bunda boleh makan dalam porsi kecil tapi sering sehingga tidak mempengaruhi kebutuhan kalori yang disarankan buat ibu menyusui. Makan dalam porsi kecil dapat membantu mempertahankan asupan nutrisi yang cukup tanpa terlalu terbebani oleh rasa kenyang.
Pilih camilan yang kaya akan gizi agar bayi tetap ternutrisi dengan baik. Tidak lupa mengutamakan makanan yang mengandung protein, karbohidrat, buah-buahan, sayuran, dan beberapa pilihan produk susu yang sehat.
Klik halaman selanjutnya untuk mengetahui dampak dari diet pada ibu menyusui.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
Simak penjelasan diet ibu menyusui dalam video di bawah ini:
PENGARUH DIET DENGAN MAKAN SEDIKIT PADA IBU MENYUSUI
Benarkah Makan Sedikit Pengaruhi Produksi ASI Ibu Menyusui?/ Foto: iStock
Pengaruh diet pada ibu menyusui
Mengutip dari SF Gate, jika Bunda ingin mengurangi asupan makanan untuk menurunkan berat badan saat menyusui bayi, penurunan lingkar pinggang akan lambat dan stabil. Dibanding mengurangi asupan makanan sekaligus, kurangi kalori secara bertahap.
La Leche League International merekomendasikan mengurangi asupan kalori Bunda sekitar 100 kalori sehari sampai mencapai tingkat yang dibutuhkan untuk menurunkan berat badan. Jadi, jangan langsung makan sedikit demi bisa cepat langsing.
Tunggu hingga bayi Bunda berusia lebih dari 3 bulan untuk mulai diet, guna menghindari dampak apa pun pada suplai ASI Bunda saat tubuh masih beradaptasi dengan tuntutan produksi ASI. Menurunkan asupan kalori terlalu cepat juga dapat merusak suplai ASI meski total kalori masih dalam kisaran aman.
Ini karena saat menyusui bisa membakar 200 hingga 500 kalori per hari. Hal tersebut memungkinkan untuk menurunkan berat badan saat menyusui tanpa mengurangi asupan makanan secara drastis.
Jika persediaan ASI tidak berkurang saat Bunda mengurangi kalori, kesehatan diri sendiri bisa saja terganggu akibat makan sedikit. Masalah potensial lain yang terkait dengan penurunan berat badan dengan cepat yang disebabkan oleh penurunan asupan makanan kemungkinan pelepasan racun dari sel lemak Bunda.
Polutan lingkungan tertentu, seperti polutan organik persisten, atau POPs, dan pengganggu endokrin, atau EDC, tetap berada di jaringan lemak selama bertahun-tahun. Hal ini dapat dilepaskan saat Bunda menurunkan berat badan dengan cepat.
Racun yang dilepaskan dari sel-sel lemak berpotensi masuk ke suplai ASI Bunda dan menimbulkan bahaya bagi bayi walaupun mekanisme dan efek pelepasan toksin jenis ini masih dalam penelitian.
Pelepasan racun tidak akan menjadi masalah kecuali Bunda mengurangi asupan kalori ke tingkat yang sangat rendah secara drastis. Namun, itu bisa menjadi faktor berisiko jika Bunda melakukan diet ketat saat menyusui.
Dapat disimpulkan bahwa benar adanya makan sedikit memang bisa memengaruhi produksi ASI. Ada baiknya Bunda konsultasi ke dokter dengan sengaja menjalani program diet untuk menurunkan berat badan saat masih menyusui.
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
7 Makanan Pelancar ASI yang Bisa Dibeli di Minimarket

Menyusui
Adakah Makanan yang Tak Boleh Dimakan Ibu Menyusui? Simak Daftar & Dampaknya

Menyusui
7 Makanan Super saat Menyusui untuk Kesehatan Bunda dan ASI Berkualitas

Menyusui
Ibu Menyusui Banyak Mengonsumsi Makanan Manis, Bikin ASI Berbahaya?

Menyusui
Ibu Menyusui Makan Pedas, Boleh Enggak Sih?


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda