Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Bisakah Bayi ASI Alami Obesitas? Ini Jawaban Dokter Anak

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 08 Sep 2023 07:50 WIB

Menyusui
Bisakah Bayi ASI Terkena Obesitas? Ini Jawaban Dokter Anak/ Foto: iStock

Obesitas tak hanya dialami oleh orang dewasa, Bunda. Anak-anak dari usia bayi juga dapat mengalami obesitas.

Obesitas pada anak bisa berdampak pada tumbuh kembangnya. Tak hanya itu, obesitas juga dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu pada anak.

"Kalau anak-anak yang gizinya kurang itu bisa memiliki tubuh pendek dan kualitas otak tidak berkembang baik. Tapi anak obesitas punya penyakit sendiri dan dapat mengalami segala penyakit," kata Dokter spesialis Anak dr. Wahyu Kusuma Wardhani, SpA atau akrab disapa Dhani, dalam Press Conference HUT ke-13 BAMED di Flix Cinema Ashta District 8 Jakarta Selatan, Rabu (6/9/23).

Beberapa dampak obesitas pada anak adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi, dan diabetes melitus. Seseorang yang sejak kecil sudah mengalami obesitas juga berisiko terus mengalami kondisi ini sampai dewasa.

Lalu apakah obesitas juga dapat diidap anak yang mendapatkan ASI eksklusif? Seringkali bayi-bayi ASI ini memiliki postur gemuk atau dibilang 'besar karena kebanyakan ASI'.

Anak ASI alami obesitas

Menurut Dhani, bayi ASI bisa saja terkena obesitas, Bunda. Penegakkan diagnosis ini akan didasarkan pada pemeriksaan klinis dan pengukuran dari tabel antropometri.

"Diagnosis obesitas adalah diagnosis antropometri dan diagnosis klinis. Jadi mau minumnya susu ASI atau susu formula, ya kalau kalau klinis dan antropometri terpenuhi, maka ya tetap dengan diagnosis obesitas," ujar Dhani.

ASI secara khusus memang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin. ASI cepat diserap oleh tubuh Si Kecil dan lebih baik bila dibandingkan susu formula, Bunda.

"Kalau ditanya, kenapa sih anak ASI itu belendung-belendung badannya, baru usia 2 bulan sudah 6 kg (beratnya)? Ya karena walau bagaimana pun ASI itu dibikin Tuhan, sudah dirancang sedemikian rupa, ASI itu gampang banget terserap. Apa yang masuk, apa yang terserap itu efektif banget," ungkap Dhani.

"Berbeda dengan susu formula. Protein pada susu formula itu kan laktosa, yakni glukosa dan galaktosa yang baru bisa terpecah kalau ada enzim. Ada anak-anak yang terlahir dengan jumlah enzim kurang, atau malah karena alergi akhirnya penyerapan protein dari susu sapi menjadi tidak seefektif ASI," sambungnya.

Penanganan bayi ASI yang obesitas

Bayi ASI yang sudah terlanjur obesitas tidak langsung ditangani secara medis ya, Bunda. Dokter biasanya akan melakukan evaluasi dan mencari faktor-faktor penyebabnya.

Meski dianggap obesitas, bayi tetap harus mendapatkan nutrisi dari ASI dan Bunda tak boleh berhenti menyusui. Alih-alih mengurangi asupan ASI, dokter akan mengevaluasi jadwal menyusu Bunda.

"Tentu saja kita tidak mengurangi atau stop ASI. ASI tetap diberikan secara ad libitum atau sesuai kemauan bayi, tetapi biasanya kami akan evaluasi pakai jadwal harian, lihat anak ini menyusu berapa jam sekali sih. Ada anak-anak yang menyusu sejam sekali. Itu nanti akan dievaluasi. Lalu, dilihat ada atau tidak faktor lain, misalnya orang tua anak ini obesitas," ujar Dhani.

"Kita juga akan wait and see dulu karena seiring dia bertambah besar, kebutuhan kalori kan bertambah besar, dan produksi ASI akan semakin menurun. Biasanya ada gap, seiring berjalannya waktu, berat badan akan lebih melandai."

Berbeda dengan bayi ASI, penanganan anak yang minum susu formula dan mengalami obesitas akan lebih panjang. Seperti apa penanganannya?

Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


PENANGANAN ANAK SUSU FORMULA YANG ALAMI OBESITAS

Susu Formula

Bisakah Bayi ASI Terkena Obesitas? Ini Jawaban Dokter Anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Bisakah anak menjadi obesitas karena minum susu formula?

Berbeda dengan ASI yang diproduksi secara alami, susu formula dibuat di pabrik dengan komposisi menyerupai ASI. Susu formula dapat diberikan pada anak yang memang tidak bisa minum ASI menurut rekomendasi dokter.

"Susu formula dibuat dipabrikan sudah ada contekannya dari ASI. Di dalam susu formula memang ada kandungan gula tambahan untuk asuoan energi," kata Dhani.

Obesitas pada anak tidak bisa begitu saja dikaitkan dengan konsumsi susu formula, Bunda. Menurut Dhani, ada faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan anak obesitas, sama halnya pada bayi ASI yang alami kondisi tersebut.

Banner Hari Olahraga Nasional

Penanganan obesitas pada anak yang minum susu formula

Dokter juga akan melakukan evaluasi bila anak mengalami obesitas dan ia mengonsumsi susu formula. Evaluasi ini di antaranya adalah mengetahui cara membuat susu dan durasi meminumnya setiap hari.

Bila diketahui, keduanya menjadi penyebab obesitas, maka dokter akan memperbaiki cara Bunda membuat susu, serta membuat jadwal minum susu formula yang tepat sesuai usia anak.

"Anak susu formula mengalami obesitas itu evaluasi lebih panjang dari bayi ASI. Pertama, dicari tahu cara bikin susunya benar atau tidak, karena setiap merek susu formula cara bikinnya berbeda. Kesalahan pembuatan susu bisa menaikkan atau menurunkan kalori yang diasup anak," ungkap Dhani.

"Setelah itu dievaluasi durasi pemberiannya, minum sehari berapa kali atau botol. Kalau memang diperlukan, biasanya pembuatan akan dibenarkan dan durasi akan dikurangi."

Simak juga 3 langkah menghitung takaran ASI untuk bayi 1 bulan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


(ank/ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda