Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Apakah Menyapih Mempengaruhi Haid? Ketahui Faktanya Bun

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 30 Sep 2023 10:14 WIB

Menyapih pengaruhi menstruasi
Menyapih pengaruhi menstruasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/monzenmachi

Perjalanan menyusui selalu mendatangkan tantangan tersendiri ya, Bunda. Termasuk ketika fase menyapih dilalui. Ada saja permasalahannya ya, Bunda. Salah satunya apakah menyapih mempengaruhi haid.

Sebelum menyapih, mungkin bunda akan merasa karena mengira bahwa perjuangan menyusui pagi, siang, malam akhirnya selesai sudah. Tetapi, kenyataannya tidaklah demikian ya, Bunda.

Pasca penyapihan, masih saja berbagai hal ditemui para Bunda. Beberapa bunda merasakan jika menyapih mempengaruhi haid. Pasalnya, beberapa Bunda mendapati bahwa haid mereka jadi terganggu ketika menyapih anaknya.

Ya, beberapa ibu mungkin mulai mendapat menstruasi lagi bahkan saat sedang menyusui. Bagi yang lain, menstruasi mereka mungkin kembali ketika mereka mulai berhenti menyusui. Apa pun pilihannya, Anda mungkin melihat beberapa perubahan dalam siklus Anda setelah siklus dilanjutkan.

Menstruasi yang tidak teratur adalah hal yang normal untuk sementara waktu, dan menstruasi yang terlambat (atau bahkan terlewat) bukanlah hal yang aneh. Tidak perlu khawatir. Menstruasi Anda akan menjadi lebih teratur setelah beberapa bulan.

Baca Juga : Menyapih

Beberapa Bunda juga mendapati bahwa menstruasi mereka setelah setelah hamil dan menyapih, secara umum menjadi lebih intens terjadi. Mereka mungkin mengalami lebih banyak gejala kram dan PMS. Orang lain mungkin mengalami menstruasi lebih teratur dan gejala PMS lebih sedikit seperti dikutip dari laman Lancastergeneral.

Lantas, bagaimana penyapihan dari menyusui mempengaruhi hormon seseorang?

“Ada perubahan hormonal selama kehamilan dan pasca persalinan, namun yang tidak disangka banyak wanita adalah perubahan hormonal yang sangat besar selama proses penyapihan,” kata Stephanie Cortner, founder of Root and Branch and licensed Acupuncturist, herbalist and Functional Medicine practitioner dikutip dari laman Parelelhealth.

Kita sebenarnya dapat menelusuri perubahan hormonal tersebut kembali ke masa kehamilan, ketika hormon menyusui kita mulai bekerja. Prolaktin adalah hormon yang memberitahu tubuh untuk memproduksi ASI dan membuat ibu merasa tenang dan rileks. Produksi prolaktin dimulai pada awal trimester pertama, dan kadarnya terus meningkat sepanjang persalinan, dan tetap berada pada puncaknya selama 6 minggu pertama pasca persalinan.

Prolaktin juga menghasilkan hormon oksitosin, yang sering dijuluki “hormon cinta” atau “hormon ikatan bayi”. Oksitosin adalah alasan mengapa kita merasa sangat puas dan bahagia saat menyusui,” jelas Cortner.

“Saat kita mulai menyapih,” katanya, “kadar prolaktin turun, yang juga menghentikan produksi oksitosin,” jelas Cortner. “Dari sudut pandang Pengobatan Timur, wanita pasca melahirkan dan menyusui sangat kekurangan darah atau seperti yang kita katakan, kekurangan darah hati dan yin, karena kehilangan cairan saat menyusui dan darah saat melahirkan.”

Dengan kata lain, tubuh kita sudah terkuras setelah melalui begitu banyak hal dan terlebih lagi, perubahan hormonal yang cepat dapat membuat wanita merasa semakin tidak sehat.

Gejala apa yang muncul dari perubahan hormon saya ini?

“Dengan menurunnya kadar prolaktin dan oksitosin, kadar progesteron dan estrogen akan mulai meningkat, yang pada gilirannya memicu ovulasi dan siklus menstruasi kita dimulai kembali,” kata Cortner. Jika Anda mengalami masa-masa sulit dengan fluktuasi hormonal sebelum hamil, ini mungkin saat yang cukup menantang bagi Bunda.

“Dengan menurunnya kadar prolaktin dan oksitosin, kadar progesteron dan estrogen akan mulai meningkat, yang pada gilirannya memicu ovulasi dan siklus menstruasi kita dimulai kembali,” kata Cortner. “Kami tidak hanya mengatasi penurunan semua hormon ‘perasaan baik’ tetapi kami juga menghadapi perubahan hormonal yang terjadi pada siklus menstruasi. Jika Bunda mengalami masa-masa sulit dengan fluktuasi hormonal sebelum hamil, ini mungkin saat yang cukup menantang bagi Bunda.”

Mengenai hal tersebut, tak perlu khawatir ya. Karena Bunda tidak sendirian dan banyak wanita yang juga mengalaminya. Sebagian besar gejala hanya akan berlangsung selama satu atau dua bulan dan akan hilang sepenuhnya setelah tiga bulan. Jika hal ini lebih dari itu atau terasa tidak dapat dikendalikan selama masa penyapihan, harap hubungi obgyn untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut ya, Bunda.

Guna mendukung diri mereka sendiri secara proaktif selama masa transisi ini, hal terpenting yakni senantiasa ingatlah untuk melakukannya secara perlahan untuk membantu memudahkan tubuh Bunda dan bayi melalui proses penyapihan. Kemudian, mencari vitamin pasca melahirkan untuk mendukung pasca melahirkan.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda