HaiBunda

MENYUSUI

Benjolan Kanker Payudara Seperti Apa? Kenali Ciri, Penyebab & Perbedaannya dengan Tumor

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Kamis, 12 Oct 2023 15:05 WIB
Benjolan Kanker Payudara Seperti Apa? Kenali Ciri, Penyebab & Perbedaannya dengan Tumor/Foto: Getty Images/iStockphoto/Nitcharee Sukhontapirom
Jakarta -

Mengenali benjolan kanker payudara seperti apa mungkin agak sulit menjelaskannya. Agar lebih paham, simak lebih lanjut ciri, penyebab, dan perbedaannya dengan tumor.

Terkadang, benjolan di payudara merupakan gejala kanker payudara. Benjolan ini biasanya terasa keras, tidak rata, dan tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, tidak semua benjolan di payudara menandakan kanker seperti dikatakan Angelica Balingit, MD, dikutip dari laman Medical News Today.

Tanda peringatan lain dari kanker payudara yang harus diwaspadai adalah keluarnya cairan dari puting, lesung pipit, dan pembengkakan atau penebalan payudara. Pada dasarnya, payudara tidak ada yang sama, dan tampilan serta rasanya dapat berubah sepanjang siklus menstruasi.


Benjolan kanker payudara 

Banyak kondisi dan pengobatan yang dapat menyebabkan benjolan di payudara. Ini termasuk transisi menuju menopause, berhenti haid, alat kontrasepsi, termasuk pil dan suntikan, serta kehamilan. Namun, jika seseorang mengkhawatirkan adanya benjolan, sebaiknya bicarakan dengan dokter yang dapat memeriksanya secara lebih mendalam.

Setiap perubahan yang terlihat memang perlu dicermati lebih mendalam. Misalnya saja ketika wanita melihat atau merasakan adanya perubahan pada payudaranya, baik itu benjolan baru atau lesung pipit pada kulit, sebaiknya konsultasikan ke dokter yang akan memeriksa fisik payudara tersebut. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang benjolan tersebut, dokter biasanya akan meminta pemeriksaan mammogram atau USG.

Kemudian, setiap perubahan lain pada payudara yang harus diwaspadai juga mencakup hal berikut ya, Bunda:

1. Keluarnya cairan dari puting, yang mungkin bening atau berwarna teh.
2. Tekstur puting dan perubahan warna.
3. perubahan pada payudara, termasuk perubahan warna dan kulit gatal, bersisik, atau berlesung pipit.

Perlu diketahui bahwa benjolan kanker payudara tidak memiliki ukuran yang pasti. Beberapa mungkin seukuran kacang polong, sementara yang lain mungkin lebih besar. Benjolan apa pun, tidak peduli seberapa besar atau kecilnya, dapat menyebabkan kanker.

Artinya, semakin lama benjolan kanker tumbuh, semakin besar pula risiko penyebaran kanker ke bagian tubuh lain. Inilah sebabnya mengapa penting bagi orang-orang untuk segera berkonsultasi dengan dokter setelah mereka melihat adanya benjolan di payudara mereka dalam ukuran berapa pun.

Benjolan jinak pada payudara tidak bersifat kanker, dan wajar jika seseorang mengalaminya suatu saat dalam hidupnya. Kista dan fibroadenoma adalah contoh benjolan jinak di payudara. Menurut Breastcancer.org, gejala benjolan jinak payudara antara lain yakni adanya nyeri payudara secara umum, nyeri puting, dan keluarnya cairan berwarna kuning atau hijau dari puting susu.

Namun, beberapa jenis kanker payudara juga muncul dengan gejala-gejala ini, jadi penting bagi seseorang untuk berkonsultasi dengan dokter segera setelah mereka melihat adanya perubahan pada payudaranya.

Selain itu, beberapa kondisi payudara jinak juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara di kemudian hari. Dalam kasus ini, dokter akan menyusun rencana perawatan dan memantau payudara untuk mengetahui adanya perubahan.

Sementara itu, tumor ialah kumpulan jaringan abnormal. Ada dua jenis tumor kanker payudara yakni tumor yang bersifat non-kanker, atau ‘jinak’, dan tumor yang bersifat kanker, yang bersifat ‘ganas’.

Ilustrasi Payudara/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Mykola Sosiukin

Tumor jinak

Ketika tumor didiagnosis jinak, dokter biasanya akan membiarkannya daripada mengangkatnya. Meskipun tumor ini umumnya tidak agresif terhadap jaringan di sekitarnya, terkadang tumor ini terus tumbuh, menekan jaringan lain dan menyebabkan rasa sakit atau masalah lain. Dalam situasi ini, tumor diangkat sehingga rasa sakit atau komplikasi mereda.

Tumor ganas

Tumor ganas bersifat kanker dan mungkin agresif karena menyerang dan merusak jaringan di sekitarnya. Bila ada dugaan tumor ganas, dokter akan melakukan biopsi untuk mengetahui tingkat keparahan atau agresivitas tumor seperti dikutip dari laman National Breast Cancer.

Kanker metastatik

Kanker metastatik terjadi ketika sel kanker dari tumor ganas menyebar ke bagian lain tubuh, biasanya melalui sistem getah bening atau menggunakan aliran darah, dan membentuk tumor sekunder. Tumor sekunder ini, yang dikenal sebagai penyakit metastatik, masih terdiri dari sel kanker payudara, namun kini terletak di dalam organ lain, seperti tulang, hati, atau paru-paru.

Penilaian tumor adalah sistem yang digunakan oleh ahli patologi untuk mengklasifikasikan tumor kanker payudara ganas berdasarkan tingkat keparahan mutasi dan kemungkinan penyebarannya.

Sel-sel kanker payudara diperiksa di bawah mikroskop untuk menentukan, antara lain, seberapa mirip sel-sel kanker payudara dengan sel-sel sehat (disebut tingkat histologis) dan bentuk serta ukuran inti sel tumor (disebut tingkat nuklir) sebagai serta seberapa cepat sel-sel tersebut membelah dan berkembang biak.

Saat menangani kanker payudara, tumor sering kali dinilai berdasarkan skala satu hingga tiga yang menunjukkan seberapa agresif sel kanker tersebut:

Kelas rendah (1): Terdiferensiasi dengan baik
Kelas menengah (2): Berdiferensiasi sedang
Tingkat tinggi (3): Berdiferensiasi buruk

Tumor tingkat rendah biasanya lebih terlihat seperti jaringan normal di bawah mikroskop. Tumor tingkat tinggi terlihat tidak normal dan kurang menyerupai jaringan normal serta cenderung lebih agresif.

Perlu diketahui bahwa tingkatan tumor kanker payudara berbeda dengan stadium kanker. Tingkatan tumor membantu menentukan rencana pengobatan terbaik, dan secara umum, tingkatan tumor yang lebih rendah berarti peluang yang lebih besar untuk pemulihan penuh. Namun, ada juga seseorang yang sembuh total pada setiap tahap dan bahkan pada tumor agresif tingkat tertinggi.

Ada baiknya, konsultasikan mengenai apa pun perubahan yang terjadi dan ditemukan pada payudara. Kemudian, segera memeriksakan diri ke dokter sehingga, dokter dapat mengobservasi dan melakukan tindakan lebih lanjut.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Mitos atau Fakta, Pompa ASI Bisa Sebabkan Kanker Payudara?

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Marshanda Kini Tinggal Bersama Sienna, Kian Dekat dan Saling Mendukung

Parenting Annisa Karnesyia

Cara Mengecilkan Perut Buncit dalam 4 Minggu Menurut Pakar

Mom's Life Annisa Karnesyia

Nita Vior Tak Cukur Bulu Perut saat Hamil karena Takut Bayi Botak, Mitos atau Fakta?

Kehamilan Annisa Karnesyia & Pritadanes

Kata Profesor Pulmonologi soal Dokter Dipaksa Lepas Masker di RSUD Sekayu

Mom's Life Annisa Karnesyia

Dapatkan Uang Belanja Rp5 Juta untuk Bunda Beruntung, Yuk Ikut Voting Pilihan Bunda Awards 2025

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Obesitas Anak, Diturunkan dari Bunda atau Ayah?

7 Makanan Ibu Hamil Muda agar Anak Cerdas Sejak Dini

Ungkapan Hati Aldi Bragi saat Diminta Duet dengan Ikke Nurjanah, Ada Kenangan dalam Lagu

Keseruan HijabChic Babes Day Out, Rayakan Hari Kemerdekaan Sekaligus Nostalgia

Jaga Kesehatan Kaki, Hadiri Talkshow & Launching Compression Socks di Surabaya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK