menyusui
Letak Benjolan Normal Payudara yang Bukan Pertanda Kanker & Tumor, Busui Perlu Tahu
Sabtu, 25 Feb 2023 11:05 WIB
Menemukan adanya benjolan di payudara memang tidaklah selalu mengarah pada kanker. Yuk, cari tahu letak benjolan normal yang bukan pertanda kanker dan tumor, Bunda.
Kanker payudara tetap menjadi kanker yang paling sering didiagnosis di kalangan wanita termasuk di Amerika. Kira-kira satu dari delapan wanita di Amerika Serikat akan terkena kanker payudara sepanjang hidupnya. Faktanya, diperkirakan 266.120 wanita di AS diperkirakan akan didiagnosis menderita kanker payudara.
Benjolan di payudara dapat memiliki banyak penyebab yang berbeda. Mereka sering disebabkan oleh sesuatu yang tidak berbahaya seperti pertumbuhan jaringan non-kanker (fibroadenoma) atau penumpukan cairan (kista payudara).
Letak benjolan normal payudara
Perlu Bunda ketahui bahwa ada banyak kemungkinan penyebab benjolan payudara non-kanker (jinak). Dua penyebab paling umum dari benjolan payudara tunggal jinak adalah kista dan fibroadenoma. Selain itu, beberapa kondisi lain dapat muncul dengan sendirinya sebagai benjolan, seperti nekrosis lemak dan adenosis sklerosis, seperti dikutip dari lama Hopkinsmedicine.
M. Michele Blackwood, MD, FACS, Chief of Breast Surgery, Rutgers Cancer Institute of New Jersey, mengatakan kabar baiknya ialah sebagian besar benjolan sebenarnya bukan kanker. Dan kabar buruknya jika seseorang merasakan benjolan payudara, segeralah untuk menyelidiknya lebih lanjut. Perlu juga untuk segera menemui dokter untuk menentukan secara klinis apakah benjolan tersebut.
Jika seseorang sedang menyusui atau hamil, payudara mungkin berubah secara dramatis dan perubahan tersebut bisa sangat menakutkan. Sekali lagi, Dr. Blackwood meyakinkan bahwa payudara melakukan apa yang seharusnya dilakukan. "Payudara dalam hal ini sedang bersiap-siap untuk bisa menyusui bayi sehingga saluran dan saluran di payudara membengkak untuk mulai memproduksi ASI."
Saat wanita mulai menopause, Dr. Blackwood mengatakan mereka mungkin melihat adanya benjolan. “Kista sering terjadi saat wanita baru memasuki masa menopause karena hormon masih datang dan pergi, dan payudara akan merespons fluktuasi tersebut dengan kista,” katanya seperti dikutip dari laman Rwjbh.
Jika seorang wanita merasakan benjolan payudara, kekhawatirannya adalah tidak ada cara baginya untuk mengetahui dengan pasti benjolan apa itu. “Ada beberapa aturan umum tentang mengidentifikasi berbagai jenis benjolan payudara, tetapi sebenarnya tidak ada cara yang pasti bagi seorang wanita untuk mengetahui dengan tepat apa itu sendiri,” kata Dr. Blackwood.
Mereka juga menekankan agar wanita tidak mendiagnosis diri sendiri. Kami mendesak wanita untuk mengunjungi dokter untuk menjalani beberapa tes yang sangat sederhana dan dapat membantu kami menggambarkan dengan tepat apa benjolan itu.
“Hal pertama yang harus dilakukan seorang wanita saat menemukan benjolan adalah bernapas. Dan cobalah untuk tidak panik,” kata Dr. Blackwood.
Sungguh menakjubkan bagaimana pikiran bisa berpacu, dan Bunda bisa langsung mengambil kesimpulan, jadi itu nomor satu. Pasien tidak boleh kehilangan waktu tidur karena hal-hal ini. Jadi jika seorang wanita merasakan benjolan payudara, hal berikutnya yang harus dia lakukan adalah memanggil dokter kandungan atau internisnya dan mendapatkan tes yang sangat sederhana yang disebut USG.
Ultrasonografi adalah tes pencitraan yang menggunakan gelombang suara untuk menentukan apakah benjolan itu padat atau berisi cairan.
“Kalau itu fibroadenoma atau kista yang jinak, kita tinggal monitor benjolannya atau aspirasi saja. Kami bahkan tidak mengeluarkannya dengan pembedahan. Namun, jika benjolan padat, ada beberapa pencitraan tambahan yang perlu dilakukan dan kami akan melakukan biopsi jarum,” kata Dr. Blackwood.
Langkah berikutnya mungkin termasuk mammogram, USG tindak lanjut tambahan, serta biopsi jarum. “Biopsi jarum dapat dilakukan oleh ahli radiologi atau ahli bedah dan dilakukan dengan obat mati rasa, jadi bagi kebanyakan wanita tidak terasa sakit,” kata Dr. Blackwood.
Jaringan yang diangkat dalam biopsi kemudian dikirim ke ahli patologi untuk dievaluasi. Jika jinak, dokter Anda mungkin merekomendasikan USG lanjutan setiap enam bulan selama beberapa tahun untuk melihat apakah tumbuh. Jika tumbuh, benjolan dapat diangkat melalui pembedahan. Namun, jika tidak tumbuh dan tidak mengganggu pasien, kemungkinan besar dokter bedah akan membiarkannya.
Sebagai alternatif, jika benjolan tersebut menunjukkan papiloma, kanker atau jaringan abnormal apa pun, ahli bedah payudara kemungkinan akan melakukan lumpektomi untuk mengangkat benjolan tersebut. Meskipun hanya sebagian kecil dari benjolan payudara yang merupakan kanker payudara, jika mendeteksi adanya benjolan yang menetap, Bunda harus berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin.
Menemukan kanker payudara sejak dini adalah tujuan utama perawatan payudara rutin, namun kondisi jinak lainnya seperti kista juga dapat ditemukan selama perawatan rutin, termasuk pemeriksaan payudara sendiri.
Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan video tentang 4 gejala awal tumor payudara pada ibu menyusui: