MENYUSUI
Penyebab ASI Encer dan Pengaruhnya untuk Kenaikan BB Bayi, Ibu Menyusui Perlu Tahu
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Minggu, 19 Nov 2023 08:00 WIBASI seringkali tampak kental dan tak jarang juga terlihat encer. Hmm, kira-kira apa ya, penyebab ASI encer dan pengaruhnya untuk kenaikan bayi? Cari tahu yuk, Bunda.
Bagi Bunda yang menyusui langsung, mungkin jarang mengamati aliran ASI dan juga konsistensinya karena langsung tersedot ke mulut bayi. Tetapi bagi ibu yang memerah ASI, biasanya mereka cenderung memperhatikan bagaimana tekstur ASI mereka sehari-hari.
Ya, pada umumnya ASI sangatlah normal ketika tampak encer dan juga sesekali kental. Apalagi, ketika dimasukkan ke freezer, seringkali lapisan atas dan bawah terpisah. Bunda dapat melihat bahwa dalam ASI terpisah tersebut, dengan lapisan lemak di bagian atas dan lapisan ASI yang lebih encer di bagian bawah.
Kondisi ini sebenarnya wajar saja terjadi, Bunda. Hampir semua ibu menyusui juga mengalami hal ini. Penyebabnya, faktor utama yang menentukan kandungan lemak ASI ialah kondisi semakin kosong payudara maka semakin berlemak ASI yang Bunda miliki. Dan, semakin penuh payudara, semakin rendah kandungan lemak susunya.
Jenis-jenis ASI
Ada beberapa jenis-jenis ASI yang perlu Bunda ketahui. Berikut ulasannya:
1. ASI kolostrum
Tahap pertama ASI yang berkembang selama kehamilan disebut kolostrum. Biasanya, kolostrum berwarna kental dan kuning, kolostrum bertahan beberapa hari setelah bayi lahir. Susu ini kaya akan protein, antibodi, vitamin dan mineral.
Kira-kira dua sampai empat hari setelah bayi lahir, ASI transisi menggantikan kolostrum. Susu transisi berbentuk encer dan putih, serta mengandung banyak lemak, kalori, protein, laktosa, dan vitamin. Banyak ibu menyadari kuantitas dan konsistensi ASI-nya berubah sekitar dua hingga tiga hari setelah bayinya lahir.
2. ASI matang
Sekitar 10 hingga 15 hari setelah bayi lahir, produksi ASI matang dimulai. ASI matang terutama terdiri dari air, dan sering kali tampak berwarna kebiruan pada awal pemberian ASI (foremilk), dan berubah menjadi putih menjelang akhir pemberian ASI (hindmilk), seiring dengan meningkatnya kandungan lemak susu. Konsumsi hindmilk sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup seperti dikutip dari laman Lifespan.
Perlu Bunda ketahui bahwa perut bayi baru lahir kira-kira seukuran kelereng, dan dinding perut bayi belum bisa meregang. Jumlah kolostrum yang dihasilkan payudara ibu sama dengan jumlah yang dapat ditampung perut bayi. Perut bayi membesar kira-kira seukuran bola golf dari tujuh hingga 10 hari.
Penyebab ASI encer
Mengenal konsistensi ASI memang jika Bunda perhatikan selalu ada yang encer dan juga kental. Biasanya, ASI kental keluar di sesi akhir menyusui dan konsistensinya begitu kental karena kaya lemak dan nutrisi. Sementara ASI encer biasanya keluar di awal-awal sesi menyusui.
ASI encer yang dikeluarkan di awal sesi menyusui atau pemompaan tersebut disebut foremilk, sedangkan ASI pada akhir sesi disebut hindmilk. Baik foremilk dan hindmilk bukanlah susu yang berbeda ya, Bunda. Kandungan lemak dalam ASI memang berubah selama sesi menyusui atau memompa karena pengaruh penyimpanan ASI di payudara.
Saat payudara memproduksi ASI, gumpalan lemak di dalam susu menempel satu sama lain dan juga ke alveoli. Saat ASI diperah, bagian yang tidak terlalu lengket (yaitu bagian yang encer dan tidak terlalu berlemak) mengalir keluar terlebih dahulu. Saat sesi menyusui atau memompa berlangsung, lebih banyak gumpalan lemak yang keluar dan mengalir keluar, sehingga menghasilkan susu yang semakin berlemak.
Apakah ASI encer pengaruhi kenaikan BB bayi?
Sebenarnya, baik ASI encer dan ASI kental sama-sama baik untuk Si Kecil. Hal terpenting, bayi perlu mendapatkan keduanya yakni ASI encer atau kurang berlemak, dan juga ASI kental atau berlemak setiap kali mereka menyusui.
Sebagai analogi, pikirkan saat Bunda sedang makan. Seringkali, Bunda juga ingin zat tersebut membuat Bunda kenyang dan minum agar tetap terhidrasi. Jika Bunda hanya mengonsumsi salah satunya, Bunda mungkin merasa tidak nyaman atau tidak puas.
Sama halnya dengan bayi. Jika bayi mendapat terlalu banyak ASI encer, hal itu dapat menyebabkan masalah yang disebut ketidakseimbangan foremilk/hindmilk. Hal ini dapat terjadi, misalnya, jika bayi menyusu dan berganti payudara sehingga ia mengisi ASI bagian depan di kedua payudara sebelum mendapatkan ASI di sesi akhir di salah satu payudara.
Memang, ASI yang berlemak mengandung lebih banyak nutrisi dan bisa membantu mengatrol berat badan bayi. Tetapi, penting bagi Bunda untuk lebih fokus agar bayi mendapatkan keseimbangan antara foremilk dan hindmilk demi menunjang tumbuh kembangnya secara maksimal.
Cara mengatasi ASI encer
Penelitian menunjukkan bahwa apa yang Bunda makan memiliki sedikit atau tidak berpengaruh sama sekali terhadap jumlah lemak atau kalori dalam ASI. Namun, apa yang Bunda makan mungkin mempengaruhi jenis lemak dalam ASI Bunda.
Misalnya, mereka yang tinggal di Afrika Selatan dan mengonsumsi makanan yang sangat berbeda, menemukan bahwa komposisi susu kedua kelompok juga berbeda. Perempuan pedesaan mengonsumsi makanan tradisional yang rendah protein dan lemak hewani, sedangkan perempuan perkotaan mengonsumsi makanan yang lebih kebarat-baratan. Susu mereka memiliki persentase asam lemak tak jenuh tunggal yang berbeda-beda berdasarkan apa yang mereka makan.
Apa artinya dari kondisi tersebut? Ternyata mengonsumsi lebih banyak lemak atau jenis makanan tertentu tidak akan meningkatkan jumlah lemak dalam susu. Namun, jenis lemak yang Bunda makan bisa memengaruhi jenis lemak dalam ASI Bunda.
Siingkatnya, makan saja dengan sehat dan normal ya, Bunda. Tidak perlu makan makanan tertentu agar bayi Bunda bisa mendapatkan manfaat ASI secara maksimal. Jika dipenuhi dengan maksimal, hal tersebut sudah dapat memberikan nutrisi terbaik bagi Si Kecil.
Cara memperbanyak kandungan lemak dalam ASI
Sebenarnya, hal ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan ya, Bunda. Perihal ASI encer dan kemudian berlemak merupakan fase yang normal dalam mengeluarkan ASI secara bertahap. Sebagai ibu, hal terpenting yang perlu menjadi fokus Bunda yakni memperhatikan apakah bayi Bunda bahagia dan bertumbuh dengan baik seperti dikutip dari laman Exclusive Pumping.
Tidak perlu khawatir untuk memperbanyak ASI berlemak, karena lapisan krim yang tipis belum tentu sesuatu yang perlu dikhawatirkan jika bayi Bunda baik-baik saja.
Namun, jika Bunda khawatir dengan ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk dapat menjadi masalah bagi Bunda, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Dalam hal ini, Bunda dapat memompa secara eksklusif dan membuat sesi pemompaan lebih lama dan lebih jarang. Hal ini biasanya dapat membantu karena ASI yang Bunda perah lebih berlemak ketika payudara kurang penuh. Dan, semakin kosong payudara maka semakin banyak pula ASI yang diperoleh.
Semoga informasinya mengenai penyebab ASI encer apakah memengaruhi perkembangan BB bayi ini membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)