Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ketahui Perbedaan ASI Kental dan Encer Mulai dari Tekstur hingga Kandungannya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 02 Apr 2022 19:36 WIB

Mother pouring milk
Ilustrasi ASI encer/Foto: Getty Images/iStockphoto/isayildiz

Jakarta - ASI yang dihasilkan setiap ibu menyusui memang tak melulu kental ya, Bunda. Adakalanya tampak encer. Hmm, kira-kira apa ya beda ASI kental dan ASI encer. Cari tahu yuk, Bunda.

ASI merupakan nutrisi yang luar biasa bagi bayi. Komposisi di dalamnya terus berkembang dan dapat merespons menyesuaikan secara biologis untuk kebutuhan bayi. Bahkan, komposisinya selalu berubah setiap kali menyusui.

Sering kali, Bunda mungkin memperhatikan kalau ASI yang dikeluarkan tampak encer dan sesekali tampak kental. Sebenarnya ini merupakan hal yang normal kok, Bunda.

Karena, ASI yang dikeluarkan pada awal sesi menyusui atau pemompaan memang cenderung lebih encer daripada ASI yang dikeluarkan pada akhir sesi menyusui. Namun, jika sesi menyusui terjadi berdekatan dan payudara tidak punya waktu untuk mengisi ulang biasanya kondisi tersebut mungkin tidak tampak.

Banner Kode Janin LaparBanner Kode Janin Lapar/ Foto: HaiBunda/ Novita Rizki

Ya, ASI yang dikeluarkan pada sesi awal menyusui atau memompa disebut foremilk sedangkan ASI di akhir sesi menyusui disebut hindmilk, seperti dikutip dari laman Romper.

Baik susu foremilk yang tampak encer dan hindmilk yang terlihat kental tidaklah berbeda ya, Bunda. Kandungan lemak dalam ASI memang sedianya berubah selama sesi menyusui atau pemompaan dikarenakan cara ASI disimpan di payudara.

ilustrasi asi perahilustrasi ASI kental dan encer/ Foto: ilustrasi/thinkstock

Saat payudara memproduksi susu, gumpalan lemak dalam susu menempel satu sama lain serta ke alveoli. Saat susu diperah, bagian yang tidak terlalu lengket yakni bagian yang encer dan sedikit berlemak akan keluar terlebih dahulu. Saat sesi menyusui atau pemompaan berlangsung, lebih banyak gumpalan lemak akan keluar dan menghasilkan susu yang lebih berlemak.

Meski demikian, Bunda tidak perlu khawatir karena baik ASI kental maupun ASI encer sama-sama baiknya untuk buah hati dan penting pula buah hati mendapatkan keduanya.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga yuk video tentang 3 penyebab ASI kental seperti puding:

[Gambas:Video Haibunda]




BEDA ASI KENTAL DAN ASI ENCER, CARI TAHU YUK PERBEDAANNYA, BUN!

woman pouring milk in to bottles for new baby on wooden table

Ilustrasi ASI kental/Foto: Getty Images/iStockphoto/MonthiraYodtiwong

Perbedaan penting antara ASI encer dan ASI kental

Pikirkan bahwa baik ASI encer dan ASI kental sama-sama mengisi dan membuat tubuh bayi terhidrasi. Karenanya, pastikan asupan terus terjaga sepanjang hari untuk memaksimalkan ASI.

Biasanya, beda ASI encer dan ASI kental akan terlihat pada teksturnya ya, Bunda. ASI encer yang terlihat di awal sesi menyusui biasanya tampak bening. ASI ini rendah lemak ya, Bunda tetapi lebih tinggi gula susu (laktosa). Dan, memberikan bayi dengan cairan cukup dapat membantu meningkatkan energinya dan memberikan nutrisi otak untuk perkembangannya, seperti dikutip dari laman Exclusive Pumping.

Setelah menyusui sekitar lima menit, ASI kental biasanya mulai muncul. ASI ini terlihat lebih kental dan creamy. Biasanya, kandungan lemak tinggi ada di dalamnya dimana baik untuk penambahan berat badan bayi dan pertumbuhan bayi secara keseluruhan.

Dan, berbicara mengenai ASI encer dan ASI kental, sebuah studi yang diterbitkan oleh The Pediatric Clinicians of North America menemukan tekstur, kekentalan, dan rasa tidak hanya berbeda dari pemberian makan ke pemberian makan berikutnya tetapi juga tergantung pada kebutuhan bayi. Selain itu, kapasitasnya juga dapat berubah dengan cepat berdasarkan biofeedback dari air liur bayi.

Tidak hanya itu, ASI juga dapat berubah sesuai dengan kesehatan dan gizi ibu. Menurut sebuah laporan di Breastfeeding Medicine, rasa dan tekstur ASI berubah ketika ibu mengalami infeksi seperti mastitis.

Rupanya, ada sedikit rasa berbeda selama busui mengalami peradangan. Tidak mengherankan, tekstur dan kekentalan susu juga ada hubungannya dengan apa yang dimakan busui.

Menurut The American Journal of Clinical Nutrition, diet busui memiliki efek pada kualitas dan tekstur ASI. Dan busui yang diet kaya vitamin C memiliki ASI yang kaya vitamin C. Hal ini tidak hanya mempengaruhi senyawa nutrisi tetapi juga tekstur ASI. 

Jadi, penting untuk memperhatikan asupan harian Bunda juga ya. Karena tidak saja memengaruhi nutrisi ASI yang dikonsumsi bayi tetapi juga rasa ASI itu sendiri.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda