Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

6 Cara Menyiasati agar ASI Tetap Banjir meski Bunda Tengah Haid

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 26 Dec 2023 14:30 WIB

Ilustrasi menyusui
6 Cara Menyiasati agar ASI Tetap Banjir meski Bunda Tengah Haid/Foto: Getty Images/geargodz
Daftar Isi
Jakarta -

Menyusui saat haid katanya membuat pasokan ASI berkurang. Lantas, bagaimana cara menyiasati agar ASI tetap banjir meski Bunda tengah haid?

Haid memang tidak hanya membuat mood ambyar tetapi juga kerap membuat produksi ASI menurun terutama pada hari-hari awal busui mengalami haid. Tidak saja pada ibu yang menyusui langsung tetapi juga pada mereka yang memompa ASI dimana ASI perahnya lebih sedikit.

Hal ini memang wajar terjadi kok, Bunda. Selama siklus haid, fluktuasi hormonal tidak dapat dihindari sehingga berdampak pada produksi ASI. Dua hormon utama yang terlibat ialah estrogen dan progesteron. Saat mendekati haid, kadar hormon ini biasanya menurun, kemudian menyebabkan penurunan suplai ASI bagi beberapa perempuan. 

Agar ASI tetap banjir meski tengah haid

Selain itu, peningkatan hormon prolaktin menjelang haid dapat menyebabkan penurunan produksi ASI untuk sementara waktu.

Pada masa ini, beberapa ibu mungkin memperhatikan bahwa bayinya menjadi lebih rewel saat menyusu, yang menandakan bahwa mereka tidak mendapatkan cukup ASI.

Memahami perubahan hormonal ini tentunya dapat membantu ibu menyadari bahwa penurunan sementara pasokan ASI selama haid merupakan kejadian fisiologis yang normal, seperti dikutip dari laman Adriaticawomenshealth.

Meskipun perubahan hormonal selama haid merupakan hal wajar dan tidak dapat dicegah, ada berbagai strategi untuk meningkatkan suplai ASI selama periode ini. Berikut ini beberapa diantaranya ya, Bunda:

1. Tetap terhidrasi

Hidrasi yang tepat sangat penting untuk menjaga suplai ASI yang sehat. Minum banyak air selama haid dapat membantu memastikan Bunda tetap terhidrasi, mendukung produksi ASI yang optimal.

2. Lebih sering menyusui

Semakin sering menyusui Si Kecil, semakin banyak pula sinyal yang diterima tubuh untuk memproduksi ASI. Cobalah untuk menyusui sesuai permintaan selama haid, meskipun itu berarti menyusui lebih sering dari biasanya.

3. Pompa setelah menyusui

Setelah menyusui, pertimbangkan untuk menggunakan pompa payudara untuk merangsang payudara lebih lanjut dan mendorong produksi ASI lebih banyak. Memompa selama beberapa menit setelah menyusui dapat membantu memberi sinyal pada tubuh untuk memproduksi lebih banyak ASI.

4. Konsumsi makanan laktogenik

Makanan laktogenik merupakan zat yang diketahui dapat meningkatkan produksi ASI. Selama haid, makanan seperti oat, biji rami, fenugreek, dan adas dapat membantu meningkatkan suplai ASI.

5. Pertimbangkan suplemen herbal

Beberapa ibu menyusui menemukan suplemen herbal seperti fenugreek atau tanaman blessed thistle bermanfaat dalam meningkatkan suplai ASI. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan konselor laktasi atau dokter sebelum menggunakan suplemen apa pun terutama jika Bunda memiliki kondisi medis atau sedang mengonsumsi obat.

6. Prioritaskan istirahat dan kurangi stres

Stres dapat berdampak negatif terhadap pasokan ASI. Selama haid, cobalah beristirahat yang cukup dan praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi atau olahraga ringan untuk mengelola tingkat stres secara efektif.

Selain cara di atas, Bunda juga dapat memompa ASI tepat sebelum tidur dan setelah Bunda menyusui bayi. Seringkali, bayi memperpanjang masa tidurnya yang membuat produksi ASI ibu cukup banyak.

Cara ini dapat dimanfaatkan untuk menampung produksi ASI dengan cara memompanya. Biasanya, bayi cenderung lebih sering menyusu di siang hari untuk menutupi kurangnya pemberian ASI pada malam hari, seperti dikutip dari laman Physicianguidetobreastfeeding.

Kemudian, Bunda juga dapat mengonsumsi suplemen kalsium dan magnesium. Kadar kalsium yang turun tepat sebelum haid tiba dapat menyebabkan suplai ASI menurun. Mengonsumsi suplemen akan membantu menjaga kalsium yang pada gilirannya membantu menjaga suplai ASI.

Bunda juga dapat melakukan pijat laktasi sejak PMS untuk menjaga pasokan ASI tetap maksimal dan mengalir deras. Apalagi, seringkali bayi malah ingin menyusu lebih banyak selama persediaan ASI minim termasuk saat PMS dimulai.

Untuk itu, memberikan kehangatan dan rileksasi pada payudara dengan kompres hangat serta pijat laktasi dapat menjadi salah satu cara membuat payudara rileks. Pada akhirnya, produksi ASI pun bisa maksimal dan ASI bisa banjir ya, Bunda.

Jika Bunda merasa kesulitan dengan masalah suplai ASI yang  menurun ketika haid, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter ataupun konselor laktasi untuk mendapatkan solusi lebih lanjut.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda