
menyusui
Menyusui saat Datang Bulan Disebut Bikin ASI Seret, Ketahui Faktanya Bun
HaiBunda
Selasa, 06 Feb 2024 14:14 WIB

Daftar Isi
Banyak ibu menyusui yang merasa datang bulan dapat memengaruhi produksi ASI mereka. Lantas, apakah memang saat ibu menyusui datang bulan bikin ASI seret ya, Bunda? Cari tahu faktanya, yuk.
Ibu menyusui mungkin memiliki berbagai pertanyaan ketika menyandang status sebagai ibu baru. Selain mereka dihadapkan pada permasalahan kesulitan menyusui ternyata permasalahan ASI seret karena siklus tamu bulanan juga menjadi kendala yang banyak dikeluhkan.
Ibu menyusui datang bulan
Ya, menstruasi sedianya memang dapat memengaruhi suplai ASI Bunda, terutama pada akhir siklus atau selama menstruasi. Hal ini disebabkan oleh penurunan konsentrasi prolaktin.
Pada saat itu, menyusui mungkin terasa tidak nyaman dan Bunda mungkin melihat Si Kecil lebih sering menyusu karena berkurangnya suplai darah, seperti dikutip dari laman WebMd.
Jika Bunda mengalami kesulitan dalam periode tersebut, ada baiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kemungkinan cara dalam meningkatkan suplai ASI. Minumlah banyak cairan dan selalu tanyakan pada dokter mengenai konsumsi suplemen tambahan guna meningkatkan ASI.
Bisakah Bunda tetap menyusui saat sedang menstruasi?
Saat Bunda menstruasi, puting mungkin terasa sakit. Oleh karena itu, menyusui pada beberapa hari pertama menstruasi, Bunda mungkin terasa tidak nyaman. Berikut beberapa tip untuk meminimalkan ketidaknyamanan:
1. Usahakan untuk menyusui sesering mungkin, posisikan bayi pada payudara Bunda, karena hal ini akan membantu menjaga suplai ASI.
2. Jika Bunda merasa terlalu tidak nyaman, bicarakan dengan dokter Bunda tentang penggunaan obat pereda nyeri yang dijual bebas.
3. Jika menyusui terlalu menyakitkan, pompalah ASI. Ini akan memungkinkan Bunda memiliki persediaan susu yang cukup selama waktu yang diperlukan hingga kelembutannya hilang.
4. Jika Bunda menyusui saat sedang menstruasi, bayi Bunda mungkin tidak mau menyusu. Itu karena adanya perubahan rasa ASI. Kadar klorida dan natrium dalam susu meningkat selama menstruasi, dan kadar laktosa menurun.Akibatnya, susu menjadi kurang manis dibandingkan biasanya dan rasanya cenderung agak asin.
Jadi, bayi mungkin cenderung rewel, kurang menyusu karena perbedaan selera, atau menolak menyusu. Tetapi Bunda tidak perlu khawatir karena setelah menstruasi selesai, bayi akan kembali ke rutinitas menyusuinya.
Menstruasi terkadang dapat menurunkan produksi ASI
Beberapa ibu menyusui memperhatikan memang terjadi adanya penurunan di tengah siklus mereka, setelah terjadi ovulasi. Mengapa ini terjadi? Setelah ovulasi, kadar estrogen dan progesterone dalam tubuh meningkat dan kadar kalsium menurun. Peningkatan hormon tersebut dapat menyebabkan penurunan produksi ASI pada sebagian perempuan.
Namun, bagi sebagian besar ibu menyusui, peningkatan hormon tersebut tidak cukup tinggi untuk memengaruhi produksi ASI. Kebanyakan ibu tidak menyadari adanya dampak menstruasi terhadap produksi ASI-nya.
Mengatasi penurunan produksi ASI saat menstruasi
Menghadapi kondisi ini, Bunda jangan langsung khawatir berlebihan. Ada baiknya, lanjutkan menyusui bayi sesuai permintaan. Bunda mungkin mendapati dia menyusu lebih sering atau lebih lama selama beberapa hari setelah Bunda berovulasi, tapi tidak apa-apa seperti dikutip dari laman La Leche League.
Jika suplai ASI Bunda berkurang karena bayi lebih jarang menyusu atau Bunda kurang sering memompa ASI, berikan ASI atau pompalah ASI lebih sering dalam sehari untuk meningkatkan produksi ASI ya, Bunda.
Memberikan susu formula justru dapat mencegah payudara menghasilkan lebih banyak ASI untuk bayi. Sehingga, meningkatkan frekuensi menyusui jauh lebih baik untuk membantu pasokan ASI lebih banyak.
Jika bayi berusia lebih dari enam bulan, ia mungkin menginginkan lebih banyak makanan padat. Tidak apa-apa mengenai hal ini ya, Bunda. Setelah beberapa hari, cobalah kembali memberikan bayi Bunda makanan padat seperti biasanya. Kemudian, tawarkan payudara lebih sering untuk menjaga suplai ASI serta pertimbangkan untuk berbicara dengan dokter atau konselor laktasi mengenai opsi mengonsumsi suplemen kalsium/magnesium.
Meskipun belum ada penelitian yang mendukung saran ini, beberapa ibu menyusui merasa terbantu jika mengonsumsi suplemen antara 500 mg kalsium/250 mg magnesium dan 1000 mg kalsium/500 mg magnesium selama tiga hari sebelum menstruasi hingga tiga hari setelah menstruasi dimulai.
Meskipun produksi ASI dapat menurun selama beberapa hari, produksi ASI nantinya akan meningkat seiring dengan terus menyusui. Tetap semangat mengASIhi ya, Bunda. Semoga informasinya membantu, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
9 Cara Mengatasi Telat Haid saat Menyusui, Mudah Dilakukan Bun

Menyusui
Penyebab Bunda yang Menyusui Ekskusif Tak Menstruasi selama Beberapa Waktu

Menyusui
Payudara Ibu Menyusui kok Jadi Nyeri Jelang Haid? Ini Penjelasannya Bun

Menyusui
Penyebab ASI Drop Saat Menstruasi, Banyak Bunda Enggak Sadari Nih

Menyusui
Bukan Tanda Hamil, Ternyata Ini Penyebab Ibu Menyusui Tidak Menstruasi


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda