Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Berapa Lama Pumping ASI Dilakukan agar Hasilnya Banyak?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Kamis, 29 Feb 2024 17:30 WIB

mother using breast pump machine to pumping milk with infant baby on a sofa in the living room at night
Berapa Lama Pumping ASI Dilakukan agar Hasilnya Banyak?/Foto: iStock/geargodz
Daftar Isi
Jakarta -

Banyak ibu menyusui merasakan hasil pumping ASI-nya minim dan tak sebanyak ibu lainnya. Sebenarnya, berapa lama pumping ASI dilakukan agar hasilnya banyak ya, Bunda?

Berbicara mengenai menyusui, serba serbinya memang cukup beragam ya, Bunda. Hal tersebut tidak saja mencakup bagaimana ASI keluar tetapi juga menyoal berapa banyak ASI keluar dan bagaimana caranya agar bisa maksimal produksinya.

Ya, untuk mempertahankan suplai ASI yang melimpah ternyata tidaklah mudah ya, Bunda. Tetapi, Bunda perlu mengetahui dua faktor terpenting yang turut memengaruhinya di antaranya rangsangan dan pengeluaran ASI dari payudara.

Berapa lama pumping ASI?

Dalam hal ini, pompa ASI juga turut berperan karena pompa ASI merupakan suatu alat yang memungkinkan seseorang untuk memeras ASI dari payudara ketika mereka tidak memungkinkan untuk direct breastfeeding. 

Banyak orang memilih menggunakan pompa ASI agar mereka dapat terus memberikan ASI saat jauh dari bayinya (misalnya saat kembali bekerja) atau saat bayinya dirawat di rumah sakit. ASI diketahui memiliki banyak manfaat bagi bayi baik bagi Bunda yang menyusui atau menggunakan pompa ASI. Sehingga, proses mengASIhi dapat terus berlangsung, apa pun cara yang dipilih.

Memilih pompa payudara

Tidak semua orang yang menyusui memilih membeli atau menggunakan pompa ASI. Namun, Bunda mungkin ingin memompa karena salah satu alasan berikut (atau alasan lainnya):

1. Untuk memberi sinyal pada payudara agar mengeluarkan ASI jika Bunda tidak dapat menyusui setelah lahir (misalnya, jika bayi sakit atau terpisah dari Bunda)

2. Untuk memberi sinyal pada payudara Bunda agar memproduksi lebih banyak ASI jika persediaan ASI Bunda sedikit (misalnya, dengan memompa payudara Bunda setelah atau di antara sesi menyusui)

3. Untuk menjaga persediaan ASI saat Bunda jauh dari bayi (misalnya, setelah kembali bekerja atau sekolah)

4. Untuk memberikan ASI jika Bunda memilih untuk menyusui bayi dari botol dan bukan langsung dari payudara atau agar support system Bunda (atau orang pendukung lainnya) dapat memberi makan bayi tersebut

5. Jika Bunda memilih untuk memompa, ada banyak pompa payudara berbeda yang tersedia dan hal ini bervariasi dalam biaya, kualitas, dan efisiensi. Pompa terbaik untuk Bunda bergantung pada situasi dan seberapa sering Bunda berencana untuk memompa. Bunda mungkin ingin menunggu untuk membeli pompa sampai bayi Bunda lahir dan Bunda sudah mengetahui kebutuhan Bunda dengan lebih baik.

Jenis-jenis pompa elektrik

Berbicara mengenai pompa ASI, beberapa di antaranya memang menarik untuk dibahas lebih lanjut ya, Bunda. Perlu Bunda ketahui bahwa ada pompa elektrik tingkat rumah sakit dan juga pompa elektrik pribadi.

Keduanya mungkin memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu Bunda ketahui. Berikut ini ulasan lebih lengkapnya ya, Bunda.

1. Pompa ASI elektrik tingkat rumah sakit

Pompa ASI elektrik tingkat rumah sakit direkomendasikan jika Bunda harus meningkatkan dan mempertahankan produksi ASI untuk jangka waktu yang lama, misalnya, jika bayi lahir prematur atau dirawat di rumah sakit dan tidak dapat menyusui segera setelah lahir.

Ini adalah jenis pompa yang paling efisien dan merupakan cara paling efektif untuk menjaga pasokan ASI tetap mencukupi kebutuhan nutrisi bayi secara penuh. Meskipun kebanyakan orang lebih suka memompa kedua payudara secara bersamaan, pompa tingkat rumah sakit juga dapat digunakan pada satu payudara dalam satu waktu.

Lamanya waktu yang diperlukan untuk mengosongkan kedua payudara dapat berbeda-beda, namun umumnya sekitar 10 hingga 15 menit setelah "pengeluaran". Pompa tingkat rumah sakit dapat digunakan dengan aman oleh lebih dari satu orang di rumah sakit dan dapat disewa untuk digunakan di rumah seperti dikutip dari laman Uptodate.

2. Pompa elektrik pribadi

Pompa ASI elektrik pribadi yang lebih kecil mungkin merupakan pilihan yang baik jika Bunda sedang menyusui langsung atau perlu memompa ASI sesekali, seperti saat Bunda sedang bekerja atau bepergian.

Pompa jenis ini lebih portabel dibandingkan pompa kelas rumah sakit dan dapat digunakan hingga beberapa kali sehari, namun tidak seefektif pompa kelas rumah sakit dalam membangun dan menjaga suplai ASI.

Kebanyakan model memungkinkan Bunda memompa satu atau kedua payudara sekaligus. Harapan hidup pompa ini umumnya sekitar satu hingga dua tahun, tergantung seberapa sering pompa tersebut digunakan.

Beberapa pompa pribadi berkualitas tinggi dilengkapi dengan tas jinjing (sebagai ransel atau tas bahu) yang berisi motor, perlengkapan, dan, dalam beberapa kasus, pendingin untuk menyimpan susu. Pompa dan peralatan terkait berukuran kecil dan cukup ringan untuk dibawa sehari-hari. 

Tips memperbanyak suplai ASI saat memompa 

Selain memilih pompa ASI yang tepat, ada cara lain yang dapat dilakukan para ibu untuk meningkatkan suplai ASI yang rendah saat memompa ASI. Berikut ini beberapa tipsnya yang bisa dilakukan ya, Bunda:

1. Tingkatkan frekuensi pemompaan

Umumnya ibu harus memompa setiap 3 jam. Memompa lebih sering dapat membantu merangsang payudara untuk memproduksi ASI lebih banyak. Bunda bisa mencoba memompa kedua payudara selama 15 menit setiap dua jam selama 48-72 jam.

Kemudian Bunda dapat kembali ke rutinitas memompa seperti biasa. Memompa lebih dari 30 menit mungkin tidak bermanfaat. Hal ini mungkin hanya menyebabkan puting terasa sakit.

2. Tetap terhidrasi dan memilih makanan laktasi yang tepat

Istirahat yang cukup, minum banyak cairan, dan mengonsumsi makanan sehat tinggi protein adalah cara terbaik untuk membantu meningkatkan dan melindungi suplai ASI.

Makanan tertentu, yang disebut galactogogues, dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Makanan umum yang digunakan sebagai galactogogues termasuk oatmeal, bawang putih, bayam, adas dan almond. Namun, pola makan yang seimbang adalah pendekatan terbaik untuk tetap sehat saat memompa.

3. Luangkan waktu untuk kontak kulit ke kulit

Kontak kulit ke kulit dapat dilakukan dengan menggendong bayi dalam posisi telanjang dada. Tindakan ini dapat memiliki manfaat antara lain menjaga suhu tubuh bayi, memperlambat pernapasan dan detak jantung bayi, santai dan menyamankan bayi, meningkatkan ikatan antara bayi dan orangtua, dan lainnya. seperti dikutip dari laman Childrens.

4. Siapkan tempat pumping yang nyaman

Jadikan pemompaan senyaman mungkin. “Cari tempat yang tenang di mana Bunda bisa meletakkan peralatan pompa Bunda,” saran Dawn Schindler, seorang Konselor Laktasi.

“Atur perlengkapan, termasuk botol dan tutupnya, sehingga Bunda tidak kesulitan saat memompa ASI. Siapkan makanan ringan dan sebotol air dan pasang foto bayi Bunda. Saat Bunda merasa nyaman, Bunda akan bisa rileks, yang pada akhirnya membantu pasokan ASI Bunda."

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

 

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda