
menyusui
Amankah bila Pumping ASI Langsung setelah Melahirkan?
HaiBunda
Minggu, 22 Sep 2024 15:58 WIB

Memberikan ASI usai melahirkan bagi bayi yang berada di NICU mungkin memerlukan bantuan pompa ASI. Lantas, amankah bila pumping ASI langsung setelah melahirkan?
Biasanya, memompa ASI dilakukan saat Bunda beraktivitas kembali pasca persalinan. Mengingat masih masa ASI eksklusif, tentunya ASI perlu terus dipenuhi meski dengan bantuan memompa ASI oleh ibu menyusui.
Amankah pumping ASI langsung setelah melahirkan?
Jika bayi tidak dapat menyusu langsung karena kelahiran prematur atau sakit, atau jika Bunda berdua terpisah, Bunda dapat langsung memompa ASI ya, Bunda.Â
Dalam 2 jam pertama setelah melahirkan, perah payudara dengan tangan lalu mulailah memompa setiap 2–3 jam. Gunakan pompa ASI standar rumah sakit atau pompa elektrik, jika memungkinkan. Bunda hanya akan menghasilkan sedikit kolostrum hingga ASI keluar sepenuhnya. Karenanya, teruslah memompa dan produksi ASI Bunda akan meningkat secara perlahan seperti dikutip dari laman Kidshealth.
Jika bayi menyusu secara eksklusif dan berat badannya bertambah sesuai perkiraan, Bunda tidak perlu langsung memompa. Bunda mungkin tergoda untuk menambah produksi ASI untuk nanti. Namun, ini bukanlah ide yang baik karena dapat menyebabkan produksi ASI berlebih dan membuat payudara membengkak (terlalu penuh) dalam jangka waktu yang lebih lama dari perkiraan.
Kapan Bunda dapat mulai pumping ASI?
Jika Bunda akan kembali bekerja setelah cuti hamil atau berencana untuk menghabiskan waktu jauh dari bayi Bunda, mulailah memompa beberapa minggu sebelumnya. Ini akan memberi Bunda waktu untuk berlatih menggunakan pompa dan merasa nyaman menggunakannya. Pompa juga memberi bayi waktu untuk belajar minum dari botol.
Berbicara mengenali produksi ASI, biasanya jumlah ASI yang dapat diperah oleh ibu dengan pompa bervariasi. Jangan berkecil hati karena hal tersebut ya, Bunda. Jika Bunda perlu beberapa sesi pemompaan agar bisa mengeluarkan cukup ASI untuk satu botol penuh, teruslah memompa secara rutin.Â
Beberapa perempuan merasa bahwa mereka mengeluarkan lebih banyak ASI saat bayi mereka berada di dekatnya, jika mereka melihat foto bayi, atau jika mereka mencium bau pakaian bayi. Meskipun mungkin butuh waktu untuk terbiasa memompa, ini adalah cara yang bagus untuk memastikan bahwa bayi Bunda terus mendapatkan ASI bahkan saat Bunda tidak ada.
Apa saja yang dapat mempermudah pumping ASI?
Memompa ASI mungkin tak semudah yang dilihat ya, Bunda. Pada praktiknya, diperlukan sedikit latihan dan waktu bagi tubuh (dan pikiran) untuk terbiasa memproduksi ASI tanpa bantuan bayi. Beberapa kiat berikut dapat membantu ya, Bunda:
1. Temukan tempat yang nyaman dan rileks
Refleks let down (saat ASI keluar) dapat terpengaruh jika Bunda frustrasi, cemas, atau terburu-buru. Jadi, duduklah di tempat yang nyaman dan cobalah untuk tidak memikirkan hal-hal lain yang perlu Bunda lakukan. Mendengarkan musik yang menenangkan dapat membantu. Cari tahu apa yang paling cocok untuk Bunda sehingga Bunda bisa rileks.
2. Pijat payudara sebelum dan selama memompa
Menggunakan tangan untuk memijat dan mengompres payudara dapat membantu mengosongkannya dengan lebih efisien. Ini bisa jadi sulit jika memompa kedua payudara sekaligus, jadi pertimbangkan untuk mengenakan melakukan pemanasan dengan pijatan lembut pada payudara.
3. Genggam atau lihat sesuatu yang mengingatkan Bunda pada Si Kecil
Carilah gambar atau video di ponsel, atau sesuatu yang memiliki aroma bayi, seperti selimut atau pakaian. Hal ini dapat membantu Bunda mendapatkan suasana hati yang tepat dan memicu keluarnya ASI.
4. Gunakan breast shield
Letakkan pelindung payudara (flange) dengan benar di atas payudara. Pelindung payudara adalah wadah plastik yang menutupi puting dan areola (lingkaran kulit gelap di sekitar puting) saat Bunda memompa. Pastikan pelindung menutupi seluruh puting dan areola (bukan hanya bagian atas puting) dan pastikan tertutup dengan baik. Jika ini tidak terjadi, Bunda mungkin merasa tidak nyaman dan kecil kemungkinannya untuk mendapatkan ASI yang Bunda butuhkan.
Apa saja alat yang dibutuhkan untuk pumping ASI?
Jika Bunda memilih untuk memompa, ada banyak pompa ASI yang tersedia di pasaran. Keberadaan pompa ASI bervariasi dalam hal biaya, kualitas, dan efisiensi. Pompa terbaik untuk Bunda bergantung pada situasi Bunda dan seberapa sering Bunda berencana untuk memompa. Bunda mungkin ingin menunda untuk membeli pompa hingga setelah bayi lahir dan Bunda memiliki gambaran yang lebih baik tentang kebutuhan Bunda.
Berbagai jenis pompa ASI di antaranya sebagai berikut ya, Bunda:
1. Pompa ASI elektrik kelas rumah sakitÂ
Pompa ASI elektrik kelas rumah sakit direkomendasikan jika Bunda harus memproduksi dan mempertahankan produksi ASI dalam jangka waktu lama, misalnya, jika bayi Bunda lahir prematur atau dirawat di rumah sakit dan tidak dapat menyusu segera setelah lahir.
Ini adalah jenis pompa yang paling efisien dan merupakan cara yang paling efektif untuk mempertahankan pasokan ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Meskipun kebanyakan orang lebih suka memompa kedua payudara secara bersamaan (kadang-kadang disebut 'pemompaan ganda'), pompa kelas rumah sakit juga dapat digunakan pada satu payudara dalam satu waktu.
2. Waktu mengosongkan payudaraÂ
Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan kedua payudara dapat bervariasi, tetapi umumnya sekitar 10 hingga 15 menit setelah 'mengeluarkan ASI'. Pompa kelas rumah sakit dapat digunakan dengan aman oleh lebih dari satu orang di rumah sakit dan dapat disewa untuk digunakan di rumah seperti dikutip dari laman Uptodate.
3. Pompa ASI elektrik pribadi
Pompa ASI elektrik pribadi yang lebih kecil mungkin merupakan pilihan yang baik jika Bunda melakukan menyusui langsung atau perlu memompa ASI sesekali, seperti saat Bunda sedang bekerja atau bepergian. Jenis pompa ini lebih mudah dibawa daripada pompa rumah sakit dan dapat digunakan hingga beberapa kali sehari, tetapi tidak seefektif pompa rumah sakit dalam menyediakan dan menjaga pasokan ASI.Â
Sebagian besar model memungkinkan Anda untuk memompa satu atau kedua payudara sekaligus. Harapan hidup pompa ini umumnya sekitar satu hingga dua tahun, tergantung pada seberapa sering pompa digunakan.
Beberapa pompa pribadi berkualitas tinggi dikemas dalam tas jinjing (seperti ransel atau tas bahu) yang berisi motor, perlengkapan, dan, dalam beberapa kasus, pendingin untuk menyimpan ASI. Pompa dan peralatan terkait berukuran kecil dan cukup ringan untuk dibawa setiap hari. Pompa ini ditujukan untuk digunakan oleh satu orang saja, tidak disarankan untuk berbagi atau menjual kembali pompa pribadi.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Kenapa Pumping ASI Tidak Disarankan di Awal Kelahiran?

Menyusui
3 Faktor yang Pengaruhi Hasil Pumping ASI, Suasana Hati Busui Berperan Besar Lho

Menyusui
Agar Bayi Tak Rewel, Ini 10 Cara Menghibur Si Kecil saat Bunda Memompa ASI

Menyusui
Benarkah Hasil Pumping Sedikit Tanda Pasti Produksi ASI Berkurang?

Menyusui
5 Tips Tingkatkan Pasokan ASI Saat Pumping, Foto Bayi Bisa Jadi Booster Lho


5 Foto
Menyusui
5 Potret Patricia Gouw Tekun Stok ASIP saat Traveling, Sang Suami Dukung Banget Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda