menyusui
Adakah Efek Puasa bagi Ibu Menyusui pada Bayi? Simak Fakta Tentang Busui yang Berpuasa
Kamis, 30 Mar 2023 07:20 WIB
Ibu menyusui sebenarnya dapat secara aman ikut puasa Ramadan selama mengikuti pola asupan seimbang setiap harinya. Lantas, adakah efek puasa bagi ibu menyusui pada bayi, Bunda? Cari tahu yuk fakta tentang puasa.
Bagi para ibu menyusui yang sehat dan merasa aman dengan bayinya memang sah-sah saja menjalankan puasa selama Ramadan.
Tetapi, bagi mereka yang merasa tidak cukup sehat untuk berpuasa selama Ramadan, atau khawatir tentang kesehatan mereka, disarankan untuk menunda berpuasa dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan kesehatan umum sebelum memutuskan berpuasa.
Efek puasa bagi ibu menyusui pada bayi
Seperti diketahui bahwa sebelum tubuh dalam keadaan berpuasa, ia menggunakan glukosa (dan nutrisi lainnya) dari makanan terakhir yang kita makan.
Setelah itu hilang, ia mulai menggunakan glikogen dari otot dan hati kita. Semakin banyak glikogen yang kita miliki (hati yang lebih besar / otot yang lebih banyak), semakin lama tubuh dapat menggunakan sumber energi ini sebelum memasuki keadaan puasa.
Begitu Bunda berpuasa, kadar insulin rendah dan tubuh mulai membakar lemak untuk energi. Jadi, semakin banyak glikogen yang Bunda miliki, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai keadaan puasa.
Wanita yang sedang menyusui mencapai keadaan puasa lebih cepat karena nutrisinya tidak hanya digunakan untuk menggerakkan metabolismenya sendiri, tetapi juga untuk memproduksi ASI. Karenanya, glukosa dan glikogen lebih cepat habis saat menyusui.
Ini pada dasarnya seolah-olah seperti Bunda sedang berolahraga, yang memiliki efek serupa. Berolahraga juga menghabiskan glukosa dan glikogen dan Bunda mencapai keadaan puasa lebih cepat, seperti dikatakan Marina Lane, MS, RD, CLC, seperti dikutip dari laman Thelactationnutritionist.
Saat menyusui, terutama di beberapa bulan pertama menyusui, Bunda mungkin lapar sepanjang waktu, bahkan terkadang terbangun di malam hari dengan perut keroncongan. Ini merupakan pertanda glukosa dan glikogen Bunda sudah habis dan Bunda sudah berpuasa.
Mengabaikan sinyal lapar ini terlalu lama bukanlah ide yang baik, terutama pada beberapa bulan pertama menyusui. Jika Bunda berpuasa terlalu lama, tubuh akan memasuki 'mode kelaparan'. Dalam mode kelaparan, simpanan protein (otot) akan mulai rusak, metabolisme akan menurun dan persediaan susu juga akan berkurang.
Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
Simak juga video tentang aturan puasa Ramadan bagi ibu menyusui: