
menyusui
Berapa Lama ASI Bertahan setelah Keluar dari Kulkas?
HaiBunda
Kamis, 07 Mar 2024 13:30 WIB

Daftar Isi
Bagi ibu pekerja ataupun yang kerap beraktivitas di luar rumah, penggunaan ASI perah menjadi salah satu bentuk cara untuk tetap mengASIhi. Meski demikian, busui perlu memahami prosedur penyimpanan serta ketahanan ASI sesuai media simpannya. Termasuk, berapa lama ASI bertahan setelah keluar dari kulkas sehingga gizi ASI tidak rusak.
ASI memang menjadi cairan emas yang setiap tetesnya sangat berharga. Apalagi, bagi ibu pekerja yang setiap hari harus memompa ASI dengan meluangkan banyak waktu dan tenaga demi tetes-tetes ASI. Dengan perjuangan tersebut, ibu manapun tentu tak ingin melihat setetes ASI terbuang percuma.
Saking berharganya, tak sedikit busui yang kemudian menyimpan kembali ASI yang sudah dikeluarkan dari kulkas dan tidak dihabiskan Si Kecil karena merasa sayang jika dibuang begitu saja. Sebenarnya, berapa lama ASI bertahan setelah keluar dari kulkas ya, Bunda?
Ketahanan ASI
Menurut The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) serta The American Academy of Pediatrics (AAP), keduanya sepakat bahwa menyimpan ASI pada suhu ruangan didefinisikan sebagai 77°F atau 25° hingga 4 jam dapat diterima dan aman.
Alasan mengapa ASI dapat disimpan dengan aman di luar lemari es dalam jangka waktu tersebut dikarenakan ASI memiliki banyak karakteristik antibakteri, jelas Molly O'Shea, seorang dokter anak di Goldfish Swim School, dikutip dari laman Very Well Family.
“ASI mengandung antibodi alami, sehingga aman untuk disimpan lebih lama dibandingkan jika Bunda menyimpan susu formula pada suhu ruangan,” kata Dr. O’Shea.
ASI juga memiliki beberapa komponen penting lainnya yang bersifat protektif dan membuatnya tetap aman selama beberapa jam di meja dapur atau di tas perjalanan Bunda, kata Ashley Georgakopoulos, IBCLC, seorang Direktur Laktasi di Motif Medical.
“ASI mengandung leukosit, serta enzim, yang mencegah pertumbuhan jamur, virus, dan bakteri yang tidak diinginkan,” kata Georgakopoulos.
Pedoman penyimpanan ASI yang dicairkan
Saat mendiskusikan ASI pada suhu ruangan, penting untuk menegaskan bahwa pedomannya adalah ASI yang baru diperah atau dipompa,” kata Georgakopoulos.
Perlu Bunda ketahui bahwa dapat bertahan pada suhu ruangan hingga 4 jam dan bisa juga disimpan di kulkas hingga 4 hari. Dan jika Bunda membekukan ASI, maka ASI akan bertahan kurang lebih 6 bulan (dapat diterima hingga 12 bulan di dalam freezer, tetapi 6 bulan disarankan untuk kualitas terbaik)
Sementara pada ASI yang sudah dikeluarkan dari kulkas dan Bunda sudah mencairkan ASI beku tersebut sebelumnya tetapi belum siap diberikan kepada bayi, Bunda dapat menyimpannya di suhu ruangan selama 1 hingga 2 jam. Jika Bunda memasukkannya kembali ke dalam lemari es, Bunda harus berencana menggunakannya dalam waktu 24 jam. Bunda juga tidak boleh membekukan kembali susu yang sudah dicairkan.
Pada kondisi ASI yang bersisa, jika Bunda telah memberikan bayi ASI dari botol dan kemudian meletakkan kembali botol tersebut di meja, aturan 4 jam tidaklah berlaku ya, Bunda. CDC mengatakan bahwa bayi harus mengonsumsi sisa susu dalam waktu dua jam. Jika Bunda ingin menghindari pemborosan ASI, Bunda mungkin ingin menyimpan, menghangatkan, dan menyajikannya dalam jumlah yang lebih sedikit.
![]() |
Risiko membiarkan ASI keluar dari kulkas terlalu lama
Susu yang disimpan lebih lama baik di lemari es atau freezer akan kehilangan lebih banyak vitamin C. Perlu diketahui juga bahwa ASI sebenarnya disesuaikan dengan kebutuhan bayinya. Dengan kata lain, ASI Bunda berubah seiring pertumbuhan bayi Bunda.
Jika ASI tertinggal setelah digunakan untuk menyusui, Bunda mungkin bertanya-tanya apakah ASI tersebut dapat digunakan untuk menyusui berikutnya. Pedoman penyimpanan susu menganjurkan untuk membuang sisa ASI setelah dua jam karena potensi kontaminasi bakteri dari mulut bayi Bunda.
Dan ingat, susu yang baru diperah dan tidak disimpan di lemari es selama lebih dari empat jam harus dibuang, terlepas dari apakah susu tersebut telah digunakan untuk menyusui atau tidak. Susu yang sebelumnya dibekukan harus digunakan dalam waktu 24 jam setelah dicairkan dan didinginkan. Jika tertinggal di botol ataupun pun tas penyimpanan sebaiknya segera buang setelah 2 jam seperti dikutip dari laman Healthline.
Cara menyimpan ASI yang benar
Menyimpan ASI dengan benar tidak saja melindungi kualitas ASI tetapi juga menjaga gizi ASI tetap maksimal. Simak panduan menyimpan ASI perah berikut ya, Bunda:
1. Beri label yang jelas
Tempelkan setiap wadah ASI perah yang menunjukkan tanggal pengambilan ASI.
2. Simpan ASI perah di bagian belakang lemari es atau freezer
Di bagian ini, biasanya suhu paling konsisten berada pada titik terdingin. Pendingin berinsulasi dapat digunakan sementara jika Bunda tidak dapat langsung memasukkan ASI perah ke dalam lemari es atau freezer.
3. Simpan ASI perah dalam wadah dengan ukuran lebih kecil
ASI tidak hanya mengembang selama proses freezer, tetapi Bunda juga membantu mengurangi jumlah ASI yang dibuang setelah menyusui.
4. ASI segar dapat ditambahkan dengan ASI yang telah didinginkan tetapi masih berasal dari hari yang sama
Dinginkan ASI perah segar sepenuhnya baik ke dalam lemari es atau kantong pendingin sebelum Bunda menggabungkannya dengan ASI perah yang sudah dingin atau beku.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
5 Cara Efektif Halau Rasa Insecure saat Melihat ASI Busui Lain Berlimpah

Menyusui
Cegah Insecure Sesama Busui, Bagaimana Etika Posting ASIP di Medsos?

Menyusui
Alasan Penting ASI Perah Harus Diberi Tanggal dan Jam Pumping

Menyusui
5 Penyebab ASI Perah Sedikit, Bagaimana Solusinya?

Menyusui
Mengharukan! Bayinya Meninggal, Ibu Ini Tetap Pompa dan Donorkan ASI


7 Foto
Menyusui
Intip Momen Awal Aaliyah Massaid Jadi Busui, Ingin DBF agar Dekat dengan Baby Arash
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda