HaiBunda

MENYUSUI

Bolehkah Memberikan ASI yang Sudah Lama pada Bayi? Ini Faktanya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Jumat, 29 Mar 2024 14:25 WIB
Bolehkah Memberikan ASI yang Sudah Lama pada Bayi? Ini Faktanya/Foto: Getty Images/LumiNola
Jakarta -

Stok ASI bayi di freezer masih banyak tetapi sudah diperah cukup lama. Hmm, kira-kira bolehkah memberikan ASI yang sudah lama tidak diberikan ya, Bunda?

ASI bayi sedianya memiliki ketahanan dalam waktu tertentu ya, Bunda. Sehingga, sebaiknya memberikan sesuai rekomendasi tersebut untuk meminimalisir risiko yang tidak diinginkan pada bayi. 

Bolehkah memberikan ASI yang sudah lama

Ya, memang ada batasan berapa lama ASI perlu disimpan. Jika di suhu ruang, setidaknya Bunda hanya boleh menggunakannya atau menyimpannya dalam waktu empat jam, seperti dikatakan Dr Jessica Madden, medical director di Aeroflow Breastpumps seperti dikutip dari laman Romper.


Ditambahkan Dr Jessica jika suhu di rumah sangat hangat, pertimbangkan untuk segera menyimpannya. ASI perlu disimpan lebih cepat dari empat jam jika suhu ruang di sekitar lebih tinggi, jelasnya.

Ketahui adanya risiko ASI rusak

ASI yang didiamkan terlalu lama sekitar enam jam di luar ruangan mungkin ASI tersebut terlihat baik-baik saja ya, Bunda. Tetapi, sebaiknya tidak memberikannya kepada bayi jika ASI tersebut sudah terlalu lama di luar yakni lebih dari empat jam. 

"Patogen asing an pertumbuhan bakteri tidak selalu dapat dideteksi dengan segera. Dia mencatat bahwa meskipun Bunda masih dapat menggunakannya untuk tujuan topikal, seperti salep atau mandi, namun tidak boleh digunakan untuk memberi makan," seperti dikatakan Ashley Gerogakopuls, Direktur Laktasi di Motif Medical.

Perlu Bunda ketahui bahwa memberikan bayi ASI yang terkontaminasi bukanlah pengalaman yang menyenangkan. Kekhawatiran terbesar dari penggunaan ASI yang buruk adalah kontaminasi bakteri yang membuat bayi berisiko terkena infeksi. 

Selain itu, hal ini dapat menyebabkan bayi mengalami diare dan muntah-muntah. Dijelaskan Madden, sangat berisiko memberikan ASI yang buruk pada bayi prematur dan atau bayi dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Karena itu, jika Bunda ragu apakah ASI Anda masih bagus, membuangnya adalah cara terbaik.

Melansir Parents, Dr Ferry, MD, seorang ahli Neonatologi dan director of feeding, nutrition and infant development di Pediatrix Neonatology of Florida mengatakan bahwa jika ASI berbau asam, berarti susu sudah busuk dan harus dibuang.

Salah satu risiko jika ASI dibiarkan terlalu lama adalah tumbuhnya bakteri, yang tidak dapat dideteksi pada pemeriksaan visual. Misalnya, tidak ada penampakan atau warna susu tertentu yang menunjukkan susu itu 'buruk'. Namun ASI yang dibiarkan terlalu lama dapat menyebabkan muntah atau diare pada bayi, tambah Dr. Ferry.

Bagaimana jika bayi tidak menghabiskan ASI di botolnya?

Mengacu pada protokol untuk penyimpanan susu bahwa direkomendasikan untuk membuang sisi susu yang telah berada pada suhu kamar lebih dari satu hingga dua jam. Susu yang tersisa di botol juga tidak boleh diberikan kepada bayi prematur karena risiko lebih tinggi terkena infeksi.

Mengacu pada pedoman CDC mengena dasar-dasar penyimpanan ASI yang aman bahwa ASI yang baru diperah dapat disimpan di lemari es selama sekitar empat hari, dan dapat disimpan di dalam freezer antara enam hingga 12 bulan. 

Setelah Bunda mengeluarkan susu dari freezer dan mencairkannya, Bunda dapat mendiamkannya selama satu hingga dua jam dan membiarkannya di lemari es selama sekitar 24 jam. Sayangnya, Bunda tidak bisa membekukan kembali susu yang sudah dicairkan.

Tips penyimpanan ASI yang benar

Sebaiknya, penyimpanan ASI agar tetap berkualitas dilakukan dengan menyimpan ASI secukupnya dan tidak terlalu banyak sekaligus sehingga ASI yang berharga tersebut tidak terbuang percuma.

Simpanlah ASI dalam jumlah kecil satu hingga dua ons di awal kelahiran bayi dan akhirnya bertambah tiga hingga empat ons seiring bertambahnya usia bayi.

Saat membekukannya, direkomendasikan untuk menggunakan kantong penyimpanan ASI, dan memberikan label pada setiap kantong ASI dengan tanggalnya secara lengkap. Gunakan ASI dengan tanggal yang lebih dulu disimpan agar tidak terlupakan masa berlakunya. 

Bunda juga sebaiknya jangan ragu untuk menghubungi dokter anak atau konselor laktasi jika Bunda memiliki pertanyaan lebih lanjut ataupun masalah seputar menyusui. Tetap semangat mengASIhi Si Kecil ya, Bunda.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Mana Lebih Baik, Simpan ASI Perah di Botol atau di Kantong?

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Melahirkan di Usia 42 Th, Intip Potret Terbaru Kiki Amalia Bersama Sang Putri

Parenting Pritadanes & Annisa Karnesyia

Belum Suntik TT tapi Sudah Berhubungan Suami Istri, Berbahayakah?

Kehamilan Melly Febrida

5 Potret Claire Anak Shandy Aulia Semakin Cantik Seperti Sang Bunda

Parenting Nadhifa Fitrina

Mana yang Lebih Efektif untuk Diet: Nasi atau Roti? Simak Penjelasan Ahli Gizi

Mom's Life Arina Yulistara

15 Rekomendasi Kuliner Malam di Blok M Paling Legendaris dan Populer

Mom's Life Azhar Hanifah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Melahirkan di Usia 42 Th, Intip Potret Terbaru Kiki Amalia Bersama Sang Putri

Belum Suntik TT tapi Sudah Berhubungan Suami Istri, Berbahayakah?

5 Potret Claire Anak Shandy Aulia Semakin Cantik Seperti Sang Bunda

Mana yang Lebih Efektif untuk Diet: Nasi atau Roti? Simak Penjelasan Ahli Gizi

Botol Susu: Tips Memilih, Cara Sterilisasi untuk Jaga Kesehatan Bayi & Rekomendasinya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK