Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ibu Menyusui Banyak Makan Makanan Berminyak, Apakah Bisa Sebabkan Bayi Batuk?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Rabu, 10 Apr 2024 13:00 WIB

makan gorengan
Ibu Menyusui Banyak Makan Makanan Berminyak, Apakah Bisa Sebabkan Bayi Batuk?/Foto: Getty Images/Sitthiphong
Daftar Isi
Jakarta -

Makan gorengan ataupun olahan lain yang cenderung berminyak sungguh menggoda ya, Bunda. Lantas, apakah saat ibu menyusui banyak makan makanan berminyak bisa sebabkan bayi batuk ya, Bunda?

Bayi yang menyusui kerap sensitif dengan asupan yang Bunda konsumsi. Apalagi, ASI yang bersumber dari makanan yang Bunda makan tersebut tak selalu cocok dengan kondisi tubuh bayi. Adakalanya, bayi mengalami alergi atau bahkan menolak menyusu karena rasa ASI yang kurang cocok di tubuh Si Kecil.

Dikatakan Paula Meier, Ph.Ddirector di Rush University Medical Center di Chicago bahwa pada saat bayi menyusu, mereka sebenarnya sudah terbiasa dengan rasa yang dimakan Bundanya.

"Jika seorang ibu mengonsumsi berbagai makanan berbeda selama kehamilan, hal itu akan megubah rasa dan bau cairan ketuban yang terpapar dan tercium oleh bayi di dalam rahim. Dan, pada dasarnya menyusui adalah langkah selanjutnya dari cairan ketuban ke dalam ASI,"kata Dr Meier, dikutip dari laman Parents.

Ibu menyusui makan makanan berminyak

Faktanya, beberapa makanan yang dihindari ibu saat menyusui, seperti bumbu dan makanan pedas, sebenarnya justru menarik bagi bayi. Pada awal 1990, peneliti Julie Mennella dan Gary Beauchamp melakukan penelitian dengan ibu yang menyusui bayinya diberi pil bawang putih sementara ibu lain diberi plasebo.

Dari penelitian tersebut, bayi-bayi tersebut menyusu lebih lama, menghisap lebih keras, dan meminum lebih banyak susu beraroma bawang putih dibandingkan susu tanpa bawang putih.

Banyak ibu kemudian kerap membatasi pola makan mereka jika curiga ada korelasi antara makanan yang mereka makan dan perilaku anak. Misalnya saja, Si Kecil jadi lebih rewel dan sebagainya.

Namun, meskipun sebab akibat tersebut tampaknya sudah cukup, Dr Meier mengatakan dia ingin melihat lebih banyak bukti langsung sebelum melakukan hal tersebut atau membuat diagnosis apa pun.

“Untuk benar-benar mengatakan bahwa bayi menderita sesuatu yang berhubungan dengan susu, saya ingin melihat masalah pada tinja yang tidak normal. Sangat jarang bayi mengalami sesuatu yang benar-benar merupakan kontraindikasi terhadap pemberian ASI pada ibu," jelas Dr. Meier.

Gorengan, the popular and traditional Javanese side dish of food deep-fried in batter; a typical dish served in Nasi Kucing fare. This fritter dish consists of mixed vegetable fritters on the left and tempeh fritters on the right. Fritters are served with small green chili peppers. The dish is served on a woven bamboo plate lined with banana leaf. It is placed on a wooden table lined with recycled brown paper. In the background is a Javanese batik curtain.Foto: Getty Images/iStockphoto/MielPhotos2008

Apakah ibu menyusui makan makanan berminyak bikin bayi batuk?

Batuk dan pilek merupakan kejadian umum yang terjadi pada anak kecil ya, Bunda. Karena itu, menjaga anak-anak tetap nyaman dan mendapatkan gizi yang baik dalam kesehariannya sangatlah penting. Selain memberikannya nutrisi terbaik juga membantu memperkuat daya tahan tubuh mereka ketika melawan virus.

Sesekali, mengonsumsi makanan kesukaan seperti makanan pedas atau pun makanan berminyak boleh-boleh saja ya, Bunda. Meskipun hal ini banyak dikaitkan dengan berbagai penyebab risiko kesehatan anak seperti batuk yang mungkin dikhawatirkan muncul, pilihan ini sebenarnya tidaklah masalah asalkan tidak berlebihan dan dalam porsi yang wajar. 

Oh iya, perlu Bunda ketahui bahwa berbicara mengenai batuk pada anak, kondisi batuk biasanya merupakan tanda bahwa tubuh anak sedang berusaha melepaskan diri dari bahan iritan. Biasanya, penyebab umum batuk pada anak meliputi sebagai berikut ya, Bunda:

1. Infeksi

Pilek dan flu dapat menyebabkan batuk berkepanjangan pada anak-anak. Pilek cenderung menyebabkan batuk ringan hingga sedang. Selain itu, kondisi flu juga kerap menyebabkan batuk kering dan parah hingga batuk yang disertai pernapasan cenderung berisik.

2. Reflux

Gejala pada anak-anak mungkin termasuk batuk, sering muntah atau gumoh, rasa tidak enak di mulut, dan rasa terbakar di dada. Perawatan untuk refluks bergantung pada usia anak, kesehatan, dan masalah lainnya. 

3. Asma

Asma sulit didiagnosis karena gejalanya berbeda-beda pada setiap anak. Namun batuk mengi, yang mungkin memburuk di malam hari, adalah salah satu dari banyak tandanya. Penyebab lainnya mungkin batuk yang muncul seiring peningkatan aktivitas fisik atau saat bermain. Perawatan untuk asma bergantung pada penyebabnya dan mungkin termasuk menghindari pemicu seperti polusi, asap, atau parfum.

4. Alergi atau sinusitis

Kondisi tersebut sebenarnya dapat menyebabkan batuk berkepanjangan, tenggorokan gatal, pilek, mata berair, sakit tenggorokan, atau ruam.

Bicarakan dengan dokter anak mengenai tes alergi untuk mengetahui alergen mana yang menyebabkan masalah, dan mintalah saran tentang cara menghindari alergen tersebut. Alergen dapat berupa makanan, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, dan debu. Dokter mungkin juga merekomendasikan obat alergi atau suntikan alergi.

Di luar penyebab tersebut, batuk pada Si Kecil juga bisa disebabkan karena mereka menghirup benda asing seperti makanan atau mainan kecil, atau setelah berada di sekitar bahan iritan misalnya polusi dari rokok atau asap.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda