
menyusui
7 Ciri-ciri ASI Mulai Kering dan Produksinya Berkurang, Bunda Menyusui Perlu Tahu
HaiBunda
Kamis, 23 May 2024 07:50 WIB

Daftar Isi
Produksi ASI seret dan berlimpah kerap menjadi pembicaraan yang sensitif untuk sebagian ibu menyusui. Banyak kekhawatiran para ibu menyusui, ASI mulai kering dan tidak mencukupi kebutuhan anaknya hingga dua tahun.
Sebelum kecemasan itu menghantui Bunda, cari tahu dulu yuk ciri-ciri ASI mulai kering dan produksinya berkurang. Setelah mengetahui tanda atau ciri dan penyebabnya, selanjutnya Bunda bisa segera mencari solusinya.
Banyaknya jumlah ASI memang berbeda antaranya ibu menyusui satu sama lain. Bagi ibu baru, pasokan ASI terkadang masih minim di awal-awal menyusui. Terkadang, masalah diperparah dengan kurangnya tidur dan lonjakan hormon yang membuat ketidakstabilan pada tubuh. Efeknya, produksi ASI pun tak maksimal.
Ciri-ciri ASI mulai kering dan produksinya berkurang
Kecukupan ASI di enam bulan pertama kehidupan anak menjadi hal yang paling difokuskan para bunda. Sayangnya, karena kurangnya dukungan dan pengetahuan, banyak perempuan berhenti menyusui di beberapa bulan awal karena ASI tidak lancar.Â
Penelitian menunjukkan bahwa bahwa kurang dari separuh bayi mendapat ASI eksklusif pada usia tiga bulan di Australia, dan banyak perempuan yang berhenti menyusui karena mereka merasa pasokan ASI mereka berkurang.
Menurut the Australian Breastfeeding Association, hanya sebagian kecil perempuan yang tidak mampu menghasilkan cukup ASI untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Para ibu ini sebenarnya tidak dapat meningkatkan produksi ASI mereka karena masalah fisik, seperti kurangnya jaringan kelenjar seperti dikutip dari laman Inshapemommy.
Jadi, alasan sebenarnya sebagian besar ibu menyerah bukan karena kemampuan fisik mereka dalam menyediakan cukup ASI untuk bayinya. Sebaliknya, hal ini disebabkan oleh kurangnya dukungan dan informasi. Oleh karena itu, memahami cara kerja menyusui dan apa yang diharapkan merupakan hal yang penting bagi semua ibu baru.
Saat ASI mulai kering, biasanya ada tanda yang bisa Bunda amati. Tanda-tanda tersebut nantinya bisa menjadi indikator bagi Bunda bahwa persediaan ASI Bunda menipis atau berkurang. Berikut ini ciri-cirinya ya, Bunda:
1. Kurangnya produksi popok basah dari bayi setiap harinya
2. Berat badannya tidak bertambah
3. Bayi akan berhenti bertambah atau mulai turun berat badannya
4. Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi
5. Bayi cenderung rewel
6. Bayi tampak lesuÂ
7. Bayi kesulitan untuk tetap terjada saat menyusu
Apakah ASI yang sudah kering bisa keluar lagi?
Persediaan ASI yang berkurang mungkin menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para ibu. Tak jarang, ibu menyusui jadi stres dan panik karena kebutuhan ASI bayinya tidak terpenuhi dengan baik. Padahal, semakin stres busui maka semakin menghambat produksi ASI.
Bunda tidak perlu khawatir mengenai produksi ASI yang mengering. Sebab, dengan sedikit upaya, ASI dapat keluar kembali ketika kondisinya kekeringan atau pasokannya menurun. Bunda hanya perlu melakukan beberapa upaya seperti pemompaan yang lebih banyak agar produksi ASI semakin terdongkrak.
Cara melancarkan ASI
Saat suplai ASI kering atau menurun, kepanikan dan stres sebaiknya dihindari ya, Bunda. Sebaliknya, fokuslah pada bagaimana mengembalikan ASI guna memenuhi kebutuhan bayi. Berikut ini beberapa cara melancarkan ASI secara alami ya, Bunda:
1. Jaga diri sendiri dengan baik
Menyusui adalah pekerjaan yang menuntut, jadi pastikan Bunda mendapatkan tidur sebanyak yang Bunda bisa, makan dan minum yang cukup, dan menjaga tingkat stres tetap rendah. Jika Bunda kesulitan, mintalah bantuan teman dan keluarga agar dapat meluangkan waktu untuk diri sendiri.
2. Dapatkan dukungan kesehatan mental
Banyak ibu mengalami kesedihan, kecemasan, atau depresi pascapersalinan. Jika Bunda mengalami perubahan kesehatan mental, bicarakan dengan dokter ataupun konselor laktasi untuk direkomendasikan terapi atau pengobatan.
3. Menyusui lebih banyak
Persediaan ASI yang sehat memerlukan pemerahan ASI yang sering dengan menyusui atau memompa. Jika persediaan ASI Bunda menurun, tambahkan makanan tambahan, dorong Si Kecil untuk menyusui lebih lama dari biasanya, atau memompa lebih sering.
4. Ambil cuti menyusui
Menghabiskan beberapa hari sederhana bersama Si Kecil, dan menyusui sesuai permintaan, dapat membantu menyelamatkan persediaan ASI yang menurun. Ibu yang bekerja mungkin memerlukan akhir pekan yang panjang dan meminta pasangan atau kerabatnya untuk turun tangan dan membantu tugas-tugas rumah tangga dan anak-anak yang lebih besar, seperti dikutip dari laman Baby Center.
5. Temui konsultan laktasi
Konsultan laktasi dapat membantu Bunda memecahkan masalah apa pun, seperti kaitan menyusui yang buruk, dan membantu Bunda kembali memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup.
Nah, setelah mengetahui tanda-tanda ASI mulai kering, kini saatnya Bunda menelaah kembali ya apa saja pemicu ASI menjadi seret. Atur pikiran agar menjadi lebih relaks, cari bantuan agar produksi ASI lancar kembali. Semoga inforasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
6 Tips Cara Menyimpan ASI di Botol Kaca, Lengkap dengan Cara Sterilisasi

Menyusui
7 Obat Pelancar ASI, Ada yang Bisa Bunda Dapat di Tukang Sayur

Menyusui
Bendungan ASI: Definisi, Faktor Penyebab, dan Tips untuk Mengatasinya

Menyusui
11 Manfaat Menakjubkan ASI Eksklusif untuk Si Kecil, Bunda, dan Keluarga

Menyusui
Rekomendasi 4 Makanan Pelancar ASI dengan Rasa Lezat, Busui Pasti Doyan

Menyusui
7 Tips Mencegah Saluran ASI Tersumbat, Ibu Menyusui Perlu Tahu
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda