MENYUSUI
Perbedaan Bendungan ASI, Mastitis & Abses Payudara
Arsitta Dwi Pramesti | HaiBunda
Rabu, 24 Jul 2024 08:05 WIBApakah Bunda mengalami payudara membengkak dan terasa nyeri saat menyusui Si Kecil? Bunda harus memahami perbedaan berbagai masalah menyusui meliputi bendungan ASI, mastitis, dan abses payudara. Kenali masing-masing perbedaannya berikut ini!
Menyusui memang bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Saat menyusui Si Kecil, Bunda akan mengalami berbagai permasalahan seperti pembengkakan payudara, timbulnya rasa nyeri pada payudara, dan bahkan membuat tubuh Bunda mengalami demam. Setiap permasalahan yang terjadi saat menyusui memiliki penyebab dan tanda-tandanya masing-masing, Bunda.
Penting bagi Bunda untuk mengenali perbedaan masalah umum saat menyusui seperti bendungan ASI, mastitis, dan abses payudara. Simak penjelasan perbedaan ketiga gangguan menyusui di atas pada artikel ini, Bunda.
Perbedaan bendungan ASI, mastitis dan abses payudara
Bunda tidak perlu kebingungan dalam mengalami permasalahan saat menyusui Si Kecil. Kenali perbedaan bendungan ASI, mastitis, dan abses payudara pada Bunda menyusui berikut ini.
1. Bendungan ASI
Gangguan pada Bunda menyusui yang pertama adalah bendungan ASI. Melansir dari Cleveland Clinic, bendungan ASI adalah pembengkakan payudara yang terjadi segera setelah melahirkan.
Bendungan ASI terjadi ketika tubuh mengalami perubahan dari tahap pertama laktasi (yang dimulai selama kehamilan) ke tahap kedua yakni setelah melahirkan. Pada kondisi ini, ASI mulai diproduksi dalam tubuh.
Tubuh Bunda bersiap untuk meningkatkan produksi ASI dengan mengirimkan lebih banyak darah dan getah bening ke payudara. Hal ini menyebabkan peningkatan volume cairan di antara jaringan payudara Bunda, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan gejala lainnya.
Jangan khawatir, Bunda, bendungan asi bersifat sementara saat tubuh bersiap untuk menyusui Si Kecil. Biasanya puncak bendungan ASI terjadi sekitar lima hari setelah melahirkan. Pada saat Bunda memasuki dua minggu pasca persalinan, bendungan ASI biasanya akan mereda.
2. Mastitis
Gangguan pada Bunda menyusui selanjutnya adalah mastitis. Melansir dari Mayo Clinic, mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara yang terkadang menyebabkan infeksi. Mastitis menghasilkan timbulnya nyeri payudara, pembengkakan, rasa panas dan kemerahan pada payudara. Bunda mungkin juga mengalami demam dan menggigil akibat kondisi ini.
Penyebab utama mastitis adalah ASI yang terjebak dan tidak dikeluarkan dari payudara. Penyebab lainnya dapat disebabkan oleh saluran susu yang tersumbat. Jika payudara tidak sepenuhnya kosong saat menyusui, salah satu saluran susu Bunda bisa tersumbat.
Selain itu, mastitis juga dapat disebabkan oleh bakteri yang masuk ke payudara. Bakteri dari permukaan kulit dan mulut bayi dapat masuk ke saluran susu melalui celah di kulit puting Bunda atau melalui lubang saluran susu. Susu yang stagnan di payudara dan tidak dikosongkan menyediakan tempat berkembang biaknya bakteri dan membuat Bunda terserang mastitis.
3. Abses Payudara
Gangguan terakhir pada Bunda menyusui adalah abses payudara. Melansir dari Healthline, abses adalah akumulasi nanah di dalam tubuh yang disebabkan oleh infeksi. Infeksi pada payudara dapat menyebabkan abses payudara, yang merupakan kondisi umum pada Bunda menyusui.
Abses payudara sendiri mengacu pada kondisi terjadinya penumpukan nanah dari infeksi payudara pada Bunda menyusui. Peradangan jaringan payudara (mastitis) juga dapat menyebabkan infeksi yang mengarah pada abses payudara.
Abses payudara paling sering terjadi pada Bunda menyusui. Meski demikian, Bunda yang tidak menyusui dan bahkan pria juga dapat berpotensi mengalami abses payudara.
Pada Bunda menyusui, abses payudara juga dapat terjadi ketika infeksi yang tidak diobati pada payudara semakin berkembang, atau adanya infeksi bakteri dari kulit Bunda atau dari mulut Si Kecil.
Tanda-tanda bendungan ASI pada ibu menyusui
Bunda mungkin bertanya-tanya, lantas bagaimana cara mengenali terjadinya bendungan ASI pada Bunda menyusui?
Melansir dari Cleveland Clinic, tanda-tanda Bunda mengalami bendungan ASI dapat dilihat melalui beberapa kondisi berikut ini:
- Pembengkakan kedua payudara, terutama di daerah bawah payudara
- Adanya rasa nyeri di payudara, yang terkadang terasa sangat sakit atau parah
- Payudara terasa kencang atau keras
- Bunda mengalami berkeringat berlebihan, demam, dan menggigil.
Tanda-tanda bendungan ASI biasanya dimulai sekitar tiga hingga lima hari setelah melahirkan. Dalam beberapa kasus, bendungan ASI baru terjadi pada hari ke-9 atau ke-10 pasca persalinan.
Bendungan ASI juga dapat terjadi kapan saja ketika ada ketidakcocokan antara jumlah susu yang diproduksi dan pembuangan ASI. Inilah pentingnya bagi Bunda untuk memastikan bahwa payudara sering dikosongkan agar tidak terjadi penumpukan ASI.
Tanda-tanda Mastitis pada Ibu Menyusui
Kemudian, Bunda harus memahami bagaimana tanda yang muncul jika Bunda mungkin mengalami mastitis.
Melansir dari Mayo Clinic, tanda dan gejala mastitis dapat muncul secara tiba-tiba, meliputi:
- Adanya rasa nyeri payudara atau rasa panas saat payudara disentuh
- Pembengkakan payudara
- Penebalan jaringan payudara, atau adanya benjolan payudara
- Timbulnya nyeri atau sensasi terbakar terus menerus atau saat menyusui
- Munculnya kemerahan kulit pada area payudara
- Payudara terasa sangat sakit
- Bunda mengalami demam hingga 38,3 derajat celcius atau bahkan lebih tinggi
Tanda-tanda abses payudara pada ibu menyusui
Sedangkan, tanda-tanda abses payudara biasanya lebih mudah dikenali karena lebih ekstrem. Melansir dari Healthline, gejala umum dari abses payudara termasuk:
- Rasa sakit pada payudara
- Payudara mengalami kemerahan
- Payudara membengkak
- Kulit payudara terasa hangat
- Keluarnya cairan dari bagian lain di payudara
Jika Bunda memiliki infeksi yang aktif, Bunda mungkin juga mengalami demam dan menggigil, disertai dengan perasaan kelelahan. Jika gejala semakin memburuk, Bunda harus segera menemui dokter.
Bunda, itulah perbedaan dari bendungan ASI, mastitis, dan abses payudara pada Bunda menyusui. Setelah menyimak perbedaannya, Bunda dapat mengecek kondisi payudara untuk memahami kondisi yang Bunda alami. Semoga bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)