MENYUSUI
Benarkah Menyusu Bisa Sebabkan Gigi Bayi Rusak? Simak Faktanya
Arsitta Dwi Pramesti | HaiBunda
Selasa, 30 Jul 2024 13:27 WIBBunda pasti sudah familiar dengan sejuta manfaat menyusui. Tak hanya menunjang kesehatan Si Kecil, menyusui juga bermanfaat bagi Bunda dalam mencegah dari berbagai penyakit berbahaya.
Dari besarnya manfaat itu, ada yang menyebut bahwa menyusu dapat sebabkan bayi alami karang gigi. Menanggapi hal ini, para ahli memberikan fakta akan dampak menyusui pada kesehatan gigi dan mulut Si Kecil. Simak faktanya berikut ini, Bunda.
Melansir dari Mouth Healthy, menyusui dapat membantu tubuh bayi melawan infeksi dan mengurangi risiko kesehatan seperti asma, infeksi telinga, sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), dan obesitas pada Si Kecil. Pada Bunda menyusui, aktivitas ini dapat menurunkan risiko Bunda terkena kanker payudara dan kanker ovarium.
5 Fakta dampak menyusu pada kesehatan gigi dan mulut Si Kecil
Tahukah Bunda bahwa menyusui dapat berdampak pada kesehatan gigi bayi dan ibu? Melansir dari Mouth Healthy berikut faktanya!
1. Menyusu membantu membentuk gigitan mulut bayi yang lebih baik
Sebuah studi di jurnal Pediatrics pada 2015 dan studi di Journal of the American Dental Association edisi Agustus 2017 menemukan bahwa bayi yang disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama cenderung tidak memiliki masalah penyelarasan gigi seperti gigitan terbuka, gigitan silang, dan gigitan berlebih.
Para peneliti membandingkan bayi yang disusui secara eksklusif dan bayi yang hanya disusui dalam waktu yang lebih singkat atau tidak sama sekali.
Namun, hal ini tidak berarti bahwa Si Kecil yang ASI eksklusif tidak akan membutuhkan kawat gigi suatu hari nanti. Faktor-faktor lain, termasuk genetika, penggunaan dot, dan mengisap jempol, memengaruhi keselarasan gigi.
Dr. Ruchi Sahota dari American Dental Association menjelaskan bahwa hal terbaik yang harus Bunda lakukan adalah membawa Si Kecil ke dokter gigi dan memastikan dokter gigi dapat memantau gigi bayi tanggal pada waktu yang tepat dan gigi permanen tumbuh pada waktu yang tepat.
2. Bunda tidak harus menyapih saat Si Kecil tumbuh gigi
Ini adalah pertanyaan yang sering muncul, haruskah Bunda berhenti menyusui ketika Si Kecil mulai tumbuh gigi? Jawabannya tidak, jika Bunda tidak mau.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan Bunda untuk menyusui Si Kecil selama tahun pertama kehidupan bayi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendorong Bunda untuk menyusui Si Kecil selama dua tahun. Jadi, Bunda tidak harus segera menyapih saat Si Kecil tumbuh gigi.
3. Menyusui berbeda dengan penggunaan botol bayi
Jika Bunda berpikir bahwa memberi Si Kecil ASI secara direct breastfeeding dengan memberi ASI melalui botol bayi adalah sama, maka Bunda salah besar.
Melansir dari Australian Breastfeeding Association, terdapat perbedaan yang sangat besar antara menyusu dengan botol dan mengisap payudara.
Ketika Si Kecil menyusu melalui botol, susu keluar ke bagian depan mulut mereka dan mengendap di sekitar gigi. Jika mereka tertidur dengan botol di mulut, dot terus perlahan membocorkan susu yang tersisa di dalam botol ke dalam mulut bayi.
Sedangkan ketika Si Kecil menyusu pada payudara Bunda, mereka menarik puting ke bagian belakang mulut dan susu keluar ke tenggorokan, sehingga Si Kecil langsung menelan susu. Dengan demikian, tidak ada susu yang mengendap di sekitar gigi Si Kecil. Ketika Si Kecil tertidur saat menyusu pada payudara, tidak ada susu yang tersisa di mulut mereka karena tidak ada yang mengisap secara aktif.
4. ASI melindungi Si Kecil dari kerusakan gigi
Melansir dari Australian Breastfeeding Association, beberapa penelitian menunjukkan bahwa menyusu sebenarnya dapat melindungi Si Kecil dari kerusakan gigi, sementara susu formula dapat berkontribusi pada kerusakan gigi.
Antibodi dalam ASI dapat membantu mengurangi pertumbuhan bakteri di mulut (termasuk Streptococcus mutans, serangga yang menyebabkan kerusakan gigi). Kemudian, lactoferrin atau protein dalam ASI dapat membunuh Streptococcus mutans.
Bakteri ini tidak dapat menggunakan laktosa, gula yang ditemukan dalam ASI, semudah sukrosa yang ditemukan dalam beberapa formula untuk berkembang biak. ASI juga dapat melindungi gigi dari pembentukan karang gigi. Hal ini karena ASI rendah gula dan larut dalam air liur Si Kecil.
Sedangkan, susu formula memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan gigi. Beberapa formula melarutkan enamel gigi, sehingga secara signifikan mengurangi pH (membuat kondisi mulut menjadi asam) dan mendukung pertumbuhan bakteri pada rongga mulut.
5. Bayi ASI berpotensi memiliki gigi berlubang dan karang gigi
Ini juga menjadi pertanyaan paling umum yang ditanyakan Bunda menyusui, bisakah menyusu menyebabkan gigi Si Kecil berlubang? Ya, itu bisa. Namun risikonya minim.
Meskipun alami, ASI juga mengandung gula namun jumlahnya sangat minim. Faktor terbesar yang membuat gigi Si Kecil berlubang adalah konsumsi gula berlebihan, kekurangan air ludah, infeksi bakteri, ketidakbersihan rongga mulut, dan genetika.
Sedangkan karang gigi dapat terbentuk jika banyak sisa susu atau makanan yang menumpuk pada rongga mulut bayi.
Itulah sebabnya penting untuk merawat gigi bayi sejak dini. Beberapa hari setelah lahir, Bunda dapat mulai menyeka gusi bayi dengan kain kasa atau waslap yang bersih dan lembab setiap hari. Kemudian, sikat gigi Si Kecil dua kali sehari segera setelah gigi pertama muncul. Bunda dapat menggunakan pasta gigi berfluoride seukuran sebutir beras pada Si Kecil.
Bunda, itulah 5 fakta seputar menyusui yang Bunda harus ketahui. Jadi, tidak benar bahwa ASI menyebabkan gigi bayi berlubang ya, justru ASI melindungi kesehatan gigi. Semoga bermanfaat, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
Busui, Ini 8 Cara Mengurangi Risiko Bayi Tersedak ASI
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Bayi ASI Tiba-tiba Menolak Disusui, Ketahui yuk Penyebab dan Cara Mengatasinya
10 Tips Mengatasi Bayi yang Ingin Menyusu 1 Payudara Saja, Bunda Perlu Tahu
Kenali 6 Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu
Bayi ASI Mengalami Sembelit? Kenali Penyebab dan 5 Gejalanya
TERPOPULER
Raisa dan Hamish Daud Resmi Cerai, Sepakat Co-Parenting demi Anak
500 Kumpulan Nama Bayi Perempuan dari A-Z Beserta Artinya dari Modern, Islami & Terindah
7 Cara Menggendong Bayi yang Salah, Bunda Perlu Tahu
Termasuk 'Sigma', Ini 7 Pertanyaan yang Sering Dicari Orang Tua di Google 2025
Bolehkah Suntik KB 1 Bulan untuk Ibu Menyusui?
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Suplemen & Vitamin Kalsium untuk Ibu Hamil
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Mothercare All We Know Hadir Menemani Sentuhan Lembut Orang Tua kepada Si Kecil
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Lip Balm Natural untuk Anak, Melindungi Bibir saat Aktivitas Sekolah
Natasha ArdiahREKOMENDASI PRODUK
Bolehkah Menggunakan Pelumas saat Hamil? Ketahui Aturan Amannya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Susu Formula Terbaik: Panduan Memilih, Aturan Memberi, dan Rekomendasi
ZAHARA ARRAHMATERBARU DARI HAIBUNDA
Unik! Melahirkan di Desa Ini Dapat Bonus Rp27 Juta
Raisa dan Hamish Daud Resmi Cerai, Sepakat Co-Parenting demi Anak
500 Kumpulan Nama Bayi Perempuan dari A-Z Beserta Artinya dari Modern, Islami & Terindah
Termasuk 'Sigma', Ini 7 Pertanyaan yang Sering Dicari Orang Tua di Google 2025
Curahan Hati Vidi Aldiano 6 Tahun Hidup dengan Kanker, Berterimakasih karena Hal Ini...
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Lebih Kaya dari Ridwan Kamil, Intip 7 Gaya Elegan Atalia Praratya Disorot
-
Beautynesia
Trik Kerja Lancar dan Cepat agar Hidup Makin Produktif
-
Female Daily
Chanel Fragrance and Beauty Gandeng Jungkook BTS sebagai Global Ambassador!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Prosedur Estetika Non-Bedah yang Bikin Tubuh Lebih Ramping Sekaligus Berotot
-
Mommies Daily
Budak Korporat, Ini 5 Tanda Kamu Rela Menderita Demi Pekerjaan