HaiBunda

MENYUSUI

13 Hal Ini Bisa Menjadi Penyebab Payudara Membesar, Termasuk Minum Pil KB hingga Menyusui

Annisa Aulia Rahim   |   HaiBunda

Sabtu, 26 Jul 2025 08:30 WIB
13 Hal Ini Bisa Menjadi Penyebab Payudara Membesar/Foto: Getty Images/MARIIA MALYSHEVA
Jakarta -

Pernah nggak sih Bunda merasa payudara tiba-tiba membesar atau terasa lebih penuh dari biasanya? Perubahan ini bisa terjadi kapan saja dan biasanya berkaitan dengan hormon, pola makan, hingga gaya hidup. Tapi tenang, sebagian besar penyebabnya masih dalam batas normal, kok. 

Dikutip dari Medicinenet, perkembangan payudara terjadi secara bertahap, dimulai sebelum kelahiran, berubah selama masa pubertas dan masa subur, dan berakhir saat menopause. Payudara dapat tumbuh sebagai respons terhadap hormon estrogen dan progesteron, serta kondisi patologis seperti tumor payudara jinak dan kanker, serta obat-obatan tertentu.

Perubahan payudara terus terjadi sepanjang hidup seorang perempuan. Yang pertama kali berkembang adalah lobus, diikuti oleh kelenjar susu, yang dipengaruhi oleh hormon yang diaktifkan selama masa pubertas. Penyusutan saluran susu merupakan perubahan besar terakhir yang terjadi pada jaringan payudara, yang biasanya dimulai sekitar usia 35 tahun.


13 Penyebab umum kenapa payudara bisa membesar

 Yuk, kita bahas 13 penyebab umum kenapa payudara bisa membesar!

1. Perubahan hormon menjelang menstruasi

Setiap bulan, perempuan mengalami perubahan hormon yang membentuk siklus menstruasi normal. Hormon estrogen diproduksi oleh ovarium pada paruh pertama siklus menstruasi.

Hormon ini merangsang pertumbuhan saluran susu di payudara. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ovulasi di pertengahan siklus. Selanjutnya, hormon progesteron mengambil alih pada paruh kedua siklus.

Hormon ini merangsang pembentukan kelenjar susu. Hormon-hormon ini diyakini bertanggung jawab atas perubahan siklus yang dirasakan banyak perempuan pada payudara mereka tepat sebelum menstruasi. Perubahan ini meliputi pembengkakan, nyeri, dan rasa sakit.

Menurut sebuah studi dari Breast Cancer Research menunjukkan bahwa hormon ini meningkatkan aliran darah dan retensi cairan di jaringan payudara, menyebabkan pembesaran dan sensitivitas.

2. Kehamilan

Dikutip dari Hopkinsmedicine, perubahan payudara merupakan salah satu tanda awal kehamilan. Hal ini disebabkan oleh hormon progesteron. Selain itu, area kulit gelap di sekitar puting (areola) mulai membengkak.

Hal ini diikuti oleh pembengkakan payudara itu sendiri yang cepat. Kebanyakan ibu hamil merasakan nyeri di sisi payudara, dan puting terasa geli atau nyeri. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan sistem saluran susu dan pembentukan lebih banyak lobulus.

Saat hamil, tubuh memproduksi lebih banyak estrogen, progesteron, dan prolaktin. Menurut Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Anatomy mengamati bahwa kelenjar susu mengalami hiperplasia (pembesaran jaringan) sebagai persiapan menyusui.

3. Menyusui

Pada bulan kelima atau keenam kehamilan, payudara sepenuhnya mampu memproduksi ASI. Seperti pada masa pubertas, estrogen mengendalikan pertumbuhan saluran, dan progesteron mengendalikan pertumbuhan kuncup kelenjar. Banyak hormon lain juga berperan penting dalam produksi ASI. Hormon-hormon ini meliputi hormon perangsang folikel, hormon luteinisasi (LH), prolaktin, oksitosin, dan laktogen plasenta manusia (HPL).

Perubahan fisik lainnya juga terjadi. Ini termasuk pembuluh darah di payudara yang menjadi lebih terlihat dan areola yang membesar dan menggelap. Semua perubahan ini bertujuan untuk mempersiapkan bayi menyusui setelah lahir.

Menurut American Journal of Physiology, produksi ASI dan peningkatan aliran darah menyebabkan pembesaran payudara selama masa laktasi. Ukuran ini bisa berubah tergantung frekuensi menyusui dan produksi ASI.

4. Pemakaian Pil KB

Pil KB mengandung hormon sintetis estrogen dan progestin yang meniru hormon alami tubuh. Menurut studi dari Contraception menyatakan bahwa pengguna kontrasepsi oral bisa mengalami retensi cairan dan peningkatan volume jaringan payudara.

5. Kenaikan berat badan

Karena sebagian besar jaringan payudara terdiri dari lemak, kenaikan berat badan akan menambah volume lemak di payudara. Menurut sebuah studi dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, yang menyebutkan bahwa indeks massa tubuh (BMI) berhubungan langsung dengan volume payudara.

6. Pubertas

Selama pubertas, hormon estrogen mulai memicu perkembangan jaringan payudara. Menurut Pediatrics in Review, perkembangan ini bisa berlangsung bertahap dan ukurannya bervariasi antar individu.

7. Penyakit tiroid

Gangguan tiroid seperti hipotiroidisme bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon prolaktin, yang berpotensi memperbesar jaringan payudara. Menurut Studi yang dipublikasikan dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism mengaitkan peningkatan prolaktin dengan pembesaran payudara.

8. Penggunaan obat tertentu

Obat-obatan seperti antidepresan (SSRI), steroid, hingga obat tekanan darah bisa menyebabkan efek samping berupa ginekomastia (pembesaran jaringan payudara, terutama pada pria tapi bisa juga berpengaruh pada wanita). Studi dari Drugs & Therapy Perspectives mencatat bahwa beberapa obat memang memicu perubahan hormonal.

9. Menopause

Meski biasanya payudara menjadi lebih kendur di masa menopause karena penurunan estrogen, pada fase perimenopause (masa transisi), hormon bisa naik turun. Studi dari Menopause Journal menyebutkan bahwa fluktuasi ini bisa menyebabkan pembesaran sementara.

10. Kista atau tumor jinak

Fibroadenoma atau kista payudara bisa membuat salah satu payudara membesar. Dikutip dari National Cancer Institute, sekitar 10% wanita usia 15–35 tahun memiliki fibroadenoma, yang biasanya tidak berbahaya tapi perlu dipantau.

11. Stres

Stres dapat meningkatkan kadar kortisol yang berdampak pada keseimbangan hormon reproduksi. Studi dari Psychoneuroendocrinology menunjukkan bahwa stres kronis dapat memicu perubahan hormon estrogen dan progesteron yang berpengaruh pada jaringan payudara.

12. Konsumsi makanan tertentu

Makanan tinggi fitoestrogen (seperti kedelai, biji-bijian, dan flaxseed) bisa meniru hormon estrogen. Meski efeknya ringan, menurut studi dari Environmental Health Perspectives menunjukkan bahwa konsumsi tinggi fitoestrogen bisa berkontribusi pada perubahan ukuran payudara, terutama pada wanita sensitif terhadap estrogen.

13. Olahraga dan pembentukan otot dada

Latihan dada seperti push-up, bench press, atau angkat beban bisa memperbesar otot pektoralis di bawah payudara, yang membuatnya tampak lebih terangkat dan besar. Studi dari Journal of Strength and Conditioning Research membuktikan bahwa latihan resistensi bisa memengaruhi penampilan dada.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Ternyata, ini Awal Mula Hadirnya Ruang Menyusui di Tempat Kerja, Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Cantiknya Lakeisha Putri Arumi Bachsin, Sering Disebut Kembaran Sang Bunda

Parenting Nadhifa Fitrina

Terbukti Secara Ilmiah, Jus Elderberry Bantu Turunkan BB dan Gula Darah

Mom's Life Annisa Karnesyia

Berhubungan saat Awal Kehamilan, Ketahui Aturan dan Fakta yang Perlu Diketahui

Kehamilan Melly Febrida

5 Potret Rumah Mewah Baru Ria Ricis yang Hampir Selesai Dibangun

Mom's Life Amira Salsabila

Romantis Abis! Ini Ucapan Donne Maula untuk Sang Istri Tiap Ulang Tahun

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Momen Ultah ke-23 Tissa Biani Bareng Keluarga Tercinta & Dul Jaelani, Intip Potretnya

Transmart Full Day Sale Hadir Lagi Hari Ini, Ada Diskon 50%+20% Bun!

7 Drama Korea Romantis Mengisahkan Seseorang dari Masa Depan, Seru dan Bikin Haru

Curi Perhatian, Intip Penampilan Sherina Kenakan Kebaya Bali saat Upacara Sakral di Pulau Dewata

Berhubungan saat Awal Kehamilan, Ketahui Aturan dan Fakta yang Perlu Diketahui

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK