MENYUSUI
Pumping ASI setelah DBF Bisa Bikin Hiperlaktasi, Benarkah?
Asri Ediyati | HaiBunda
Senin, 11 Aug 2025 09:00 WIBLaktasi dimulai selama kehamilan, ketika tubuh mulai memproduksi ASI. Setelah bayi lahir, produksi ASI meningkat. Seiring bayi mulai menyusu secara teratur, tubuh biasanya menyesuaikan jumlah ASI yang dihasilkan agar sesuai dengan kebutuhan bayi.
Namun, beberapa bunda bisa mengalami sindrom hiperlaktasi. Sindrom hiperlaktasi, juga dikenal sebagai kelebihan produksi ASI, terjadi ketika ibu menyusui memproduksi ASI lebih banyak daripada yang dibutuhkan bayinya.
Jika Bunda mengalami kelebihan produksi ASI, kondisi ini dapat memengaruhi Bunda dan bayi dengan cara yang berbeda.
Pumping ASI setelah DBF
Apa saja gejala kelebihan produksi ASI? Jika Bunda memproduksi ASI terlalu banyak, mungkin merasakan gejala-gejala tertentu pada payudara. Dikutip dari Cleveland Clinic, Bunda mungkin mengalami:
- Pembengkakan payudara.
- Nyeri payudara (mastalgia)
- Payudara yang tidak kosong sepenuhnya saat menyusui/terasa penuh kembali segera setelahnya
- Saluran ASI tersumbat
- ASI sering bocor dari payudara
- Puting pecah-pecah
- Puting bernanah
- Vasospasme
Sementara, dikutip dari laman Cincinnati Children's, tanda-tanda kelebihan ASI pada bayi:
- Menelan, batuk, tersedak, atau tersedak saat menyusu
- Sering melepaskan ASI saat menyusu
- Rewel di antara waktu menyusu dan/atau selalu diminta menyusu (bahkan setelah minum banyak ASI)
- Sering gumoh
- Keluarnya banyak gas
- Feses berwarna hijau, berbusa, atau berair; bahkan mungkin terdapat lendir atau darah dalam feses
- Pertambahan berat badan yang terlalu cepat
- Dapat didiagnosis dengan refluks, kolik, intoleransi laktosa, atau bahkan gagal tumbuh
Apakah benar pumping ASI setelah DBF bisa bikin hiperlaktasi?
Menurut La Leche League, organisasi global mendukung dan mendorong pemberian ASI, beberapa ibu secara alami memproduksi ASI dalam jumlah besar atau hiperlaktasi. Terkadang, ada alasan medis yang menyebabkan produksi ASI jauh lebih banyak daripada yang dibutuhkan bayi.
Hiperlaktasi juga dapat terjadi akibat manajemen menyusui, misalnya, ketika jadwal menyusui bayi telah ditentukan, atau jika bunda diminta untuk menyusui dari setiap payudara selama jangka waktu tertentu. Dan ya, hal ini dapat terjadi jika pompa digunakan terlalu sering, atau digunakan dengan cara yang terlalu merangsang payudara.
Produksi ASI paling baik diatur oleh nafsu makan bayi. Ketika Bunda menyusui secara responsif, alih-alih mengikuti jadwal, produksi ASI akan beradaptasi dengan kebutuhannya. Terkadang, pelekatan yang buruk dapat menyebabkan kelebihan ASI karena bayi mungkin menyusu sangat sering untuk mendapatkan volume yang dibutuhkan. Namun, hal ini cenderung mengurangi suplai ASI seiring waktu.
Tips menggabungkan DBF dan pumping
Jika Bunda ingin menggabungkan DBF dengan pumping, coba tips berikut:
- Menyusui terlebih dahulu. Umumnya, memompa setelah menyusui adalah pilihan terbaik. Dengan begitu, si kecil bisa kenyang lebih dulu, bisa mengosongkan payudara sepenuhnya setelahnya
- Jarakkan sesi pemompaan secara bertahap
- Persingkat durasi sesi pemompaan secara perlahan
- Jangan hentikan beberapa sesi pemompaan sekaligus, usahakan untuk mengurangi frekuensi pemompaan secara bertahap
Jika sudah terjadi, bagaimana cara mengatasi hiperlaktasi?
Bicarakan dengan konselor laktasi tentang cara mengurangi suplai ASI. Terkadang, pemberian ASI secara bertahap dapat membantu. Bunda dapat bergantian menyusui selama waktu tertentu (seringkali tiga jam) saat menyusui bayi sepanjang hari dan malam. Tanyakan kepada konselor tentang lamanya waktu yang sebaiknya digunakan untuk setiap periode.
Seiring waktu, terkadang bahkan 36 jam sekali, menyusui bayi dari payudara yang sama selama dua sesi atau lebih membantu mengurangi stimulasi keseluruhan pada payudara. Stimulasi yang berkurang membantu mengurangi volume ASI di setiap payudara.
Bunda juga dapat mengurangi volume pemompaan secara bertahap selama beberapa hari atau minggu. Berhenti memompa secara tiba-tiba dapat menyebabkan saluran ASI tersumbat atau mastitis, jadi konsultasikan dengan konselor untuk secara bertahap mengurangi frekuensi atau jumlah ASI yang pompa.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
Agar Rambut Bayi Lebat dan Sehat, Konsumsi 7 Makanan ini saat Menyusui Bun!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Pecahkan Rekor Dunia, Bunda Ini Jadi Donatur ASI Terbanyak Hampir 1.600 Liter
5 Tips Atasi Hiperlaktasi Seperti Dialami Ratna Galih Sehingga Tak Jadi Mastitis
Mengenal Hiperlaktasi, Kondisi yang Sempat Dialami Ratna Galih saat mengASIhi
Tanda-tanda Hiperlaktasi, Kondisi yang Bikin ASI Terlalu Banyak
TERPOPULER
8 Barang yang Tidak Boleh Disimpan di Lemari Pakaian Menurut Pakar
Penuh Haru, Aline Adita Bagikan Perjalanan Kehamilan dari Trimester 1 hingga Melahirkan
Andhara Early Gunting Kartu Kredit Usai KPR Lunas, Tak Ingin Berutang dan Riba
15 SD Terbaik di Indonesia dengan Jumlah Peserta Didik Berprestasi Terbanyak
Jangan Bilang 'Tidak', Ini 5 Cara Profesional Menolak Tugas di Luar Tanggung Jawab
REKOMENDASI PRODUK
10 Susu Penambah Nafsu Makan Anak untuk Mengoptimalkan Berat Badan
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Parfum untuk Ibu Hamil yang Aman Digunakan
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Lotion Bayi yang Wanginya Tahan Lama, Aman & Lembapkan Kulit Si Kecil
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Makeup Palette Lengkap untuk Sehari-hari
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Test Pack yang Tersedia di Apotek dan Harganya
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
5 Potret Raisa di Premiere Wicked: For Good, Tunjukkan Karya Zalina pada Ariana Grande
5 Cara Melihat Chat Whatsapp yang Telah Dihapus di HP Pasangan
15 SD Terbaik di Indonesia dengan Jumlah Peserta Didik Berprestasi Terbanyak
8 Barang yang Tidak Boleh Disimpan di Lemari Pakaian Menurut Pakar
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Kakak Jisoo BLACKPINK Resmi Debut lewat 'Super Seller'
-
Beautynesia
Sayap Gagak dan Renda Sangkar: Harry Halim Melawan Kerapuhan dengan Gaya Paling Dramatis di Koleksi "11/11"
-
Female Daily
WAJIB CATAT! Ini 3 Tips Memilih Sunscreen untuk Kulit Berjerawat!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Foto: Lily Allen Belum Selesai 'Balas Dendam', Tampil Seksi Lagi Pasca-Cerai
-
Mommies Daily
8 Rekomendasi Lipstik Terbaik untuk Bibir Kering, Nggak Cracky Lagi!