menyusui
5 Tips Atasi Hiperlaktasi Seperti Dialami Ratna Galih Sehingga Tak Jadi Mastitis
Sabtu, 11 Mar 2023 11:30 WIB
Aktris Ratna Galih mengakui ia pernah mengalami mastitis karena hiperlaktasi di awal ia menyusui anak-anaknya. Meskipun Ratna sudah menyusui eksklusif, memompa, dan menjadi pendonor, ia masih saja menghasilkan ASI berlebih.
Kondisi hiperlaktasi ini bahkan menyebabkan Ratna sempat keluar masuk unit gawat darurat (UGD).
Dalam wawancara bersama HaiBunda ia mengatakan, "Aku itu tipe yang hiperlaktasi. Jadi pada saat anak yang pertama, walaupun sudah disusu, dipompa, menyusui anak orang lain, tetap setiap bulan aku langganan masuk UGD," ungkapnya.
Lantas, apa itu hiperlaktasi dan bagaimana tips mengatasinya? Simak penjelasannya berikut.
Tips mengatasi hiperlaktasi
Dikutip dari Verywell Family, over supply ASI atau yang juga dikenal sebagai hiperlaktasi atau hipergalaktia, terjadi ketika payudara menghasilkan lebih banyak ASI daripada yang dibutuhkan untuk pertumbuhan normal bayi yang menyusui. Namun selama beberapa minggu pertama menyusui, jika mengalami persediaan ASI yang melimpah masih dianggap normal.
Sedangkan hiperlaktasi, biasanya Bunda akan memiliki kelebihan pasokan yang akan terus berlanjut setelah minggu-minggu awal itu. Bunda yang memiliki over supply ASI mungkin akan memperhatikan Si Kecil batuk dan tersedak saat menyusu.
Hal itu disebabkan mulut Si Kecil cenderung masuk dan keluar dari payudara, karena berjuang untuk bernapas di sela-sela menyusu. Si Kecil mungkin menjepit atau menggigit saat menyusu untuk mencoba menghentikan aliran yang kuat.
Jadi sebaiknya Bunda mengukur persediaan ASI untuk menentukan apakah ASI yang Bunda hasilkan terlalu banyak. Cara terbaik untuk menentukan apakah Bunda mengalami over supply ASI adalah dengan melihat gejala pada Si Kecil dan diri Bunda sendiri.
Gejala hiperlaktasi
Gejala over supply ASI akan terasa pada Bunda yang sedang menyusui dan pada Si Kecil juga. Bunda dengan ASI yang melimpah sering kali memiliki payudara yang lembek dan terlalu penuh. Sedangkan Si Kecil mungkin berjuang ketika mereka mencoba untuk menyusu. Berikut di antaranya:
Gejala hiperlaktasi pada Bunda
- Pembengkakan payudara
- Payudara bocor
- Payudara keras yang tidak menjadi lebih lembut setelah menyusui
- Kemampuan untuk memompa ASI setelah menyusui berkurang
- Refleks let-down yang menyakitkan
- Saluran susu tersumbat
- Puting sakit
Gejala hiperlaktasi pada bayi
- Rewel saat menyusui
- Kesulitan mempertahankan lekatan
- Pelekatan yang buruk
- Menangis saat ditawari menyusu
- Penolakan untuk menyusu
- Sering menelan dan asupan udara yang menghasilkan gas
- Kotorannya besar, berbusa, dan berwarna hijau
Klik halaman selanjutnya yuk Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan video tentang Ratna Galih yang alami hiperlaktasi hingga sering masuk UGD: