Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Trik Simpel agar Anak Tak Mainkan Tisu Toilet, Mau Coba, Bun?

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 15 Aug 2018 18:58 WIB

Sempat pusing karena si kecil hobi main tisu toilet, seorang ibu menerapkan trik yang sukses bikin si kecil berhenti memainkan tisu toilet.
Trik Simpel agar Anak Tak Mainkan Tisu Toilet, Mau Coba, Bun?/ Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Anak pernah memainkan tisu toilet sampai habis nggak bersisa, Bun? Sayang banget ya rasanya. Memang, tisu toilet sepertinya selalu jadi mainan yang menarik bagi balita walaupun kita sudah membelikan mainan lain. Nah, seorang ibu melakukan trik simpel nan cerdik supaya anaknya berhenti memainkan tisu toilet.

Ibu dua anak, Kimberley Bosley menggunakan bahan sederhana yang bisa didapat di rumah untuk mengakali putranya Madden yang berusia 2,5 tahun dan Hudson yang berumur 16 bulan.

"Kedua anak lelaki kecilku suka berlari ke kamar mandi dan mengeluarkan apa pun yang mereka bisa, jadi aku harus memikirkan cara untuk membiarkan mereka terus menjelajah tanpa merusak rumah," katanya kepada Daily Mail.

Solusinya? Kimberley menggunakan ikat rambut karet untuk menyeka tisu toilet. Ia memposting sebuah video yang berisi triknya di Facebook. Dalam video, Hudson memutar tisu gulung tapi nggak ketemu ujungnya. Artinya trik Kimberley berhasil. Di video, si sulung Madden juga kesulitan membuka lemari yang dikunci oleh sang ibu dengan mainan plastik.

[Gambas:Instagram]


Orang tua yang melihat video di Facebook mengomentari trik Kimberley dan banyak orang tua yang berterima kasih padanya karena berbagi trik sederhana seperti itu. Salah satu ibu menulis seandainya saja dia tahu trik itu sejak anak-anaknya masih kecil. Sementara itu, beberapa netizen kurang setuju karena menurutnya cara paling simpel untuk mencegah anak-anak memainkan tisu toilet adalah dengan menjauhkan anak-anak dari toilet.

Sampai sekarang, Kimberley mengaku anak-anaknya belum bisa membuka lemari dan main tisu. Nah, ngomongin perilaku balita yang iseng seperti anak Kimberley, orang bilang jangan banyak melarang anak yang sedang giat-giatnya mengeksplorasi lingkungannya. Banyak yang bilang biarkan saja anak mau bertindak apa agar kreativitasnya nggak mati dan nggak takut menghadapi dunia.

Tapi psikolog anak dari Rainbow Castle, Yulita Patricia Semet, bilang agar punya secure attachment dengan lingkungannya maka anak perlu struktur. Nah, struktur ini terbentuk dari batasan atau rule yang diterapkan orang tuanya.

"Yang dibutuhkan anak di bawah lima tahun adalah apa yang boleh dan yang tidak. Kalau memang ada larangan, maka harus ditampilkan secara konsisten," tutur perempuan yang akrab disapa Sisi ini.

Nah, kalau kita membiarkan anak melakukan semua hal yang dia inginkan, Bun, maka dampaknya justru anak nggak mandiri. Misalnya kalau kita membolehkan dia memberantakkan mainannya kapanpun anak mau, lantas ketika diajak membereskan mainan anak nggak mau maka kita yang membereskannya. Nantinya anak akan berpikir 'Nggak apa-apa kok aku nggak membereskan mainan, kan ada bunda yang membereskannya'.

"Kalau anak dibebaskan tanpa aturan maka anak akan menyepelekan lingkungan sekitar. Maka itu rules sangat penting," tambah Sisi.

(aci/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda