Jakarta -
Musisi senior
Dian Pramana Poetra meninggal dunia pada hari Kamis (27/12/2018) di kediamannya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Ia diketahui mengidap leukemia.
"Iya, meninggal jam 8 di rumahnya," kata sahabatnya, Deddy Dhukun, seperti dilansir
Insertlive.
Penyanyi yang hits pada era 80 hingga 90-an ini diketahui mengidap kanker darah stadium empat, di mana kondisinya terus menurun hingga harus dirawat di rumah sakit. Deddy pun mengungkap, sebelum meninggal dunia, Dian Pramana Poetra memang minta dirawat rumah.
"Tadi dia minta pulang ke rumah. Harusnya nggak boleh pulang karena masih diinfus. Akhirnya keluarganya mengiyakan dia pulang. Sampai rumah jam 8 lewat 5 menit meninggal. Ternyata dia memang jalannya begitu," tutur Deddy.
Di mata salah seorang anaknya, Alana Pramanda Poetri Beilby, sosok Dian sendiri sangat ramah. Bahkan, tak jarang sangat lembut terhadap anaknya.
Foto: Dian Pramana Poetra (dok. YouTube) |
"Nggak galak, lebih lembut dari aku gitu, tapi kalau udah marah, marah banget. Benar kayak aku sifatnya sama persis," kata Alana dilansir
detikcom.
Meski disibukkan dengan berbagai kegiatan, Alana selalu ingat sosok ayahnya. Sama halnya seperti orang-orang yang mengingat karya sang ayah.
"Mau dia sibuk, mau nggak ada kabar dia kayak selalu terngiang di otak aku apa pun yang aku lakukan. Sosok yang aku selalu ingat, sama aja kayak orang-orang yang tahu lagu dia, dia itu akan selalu ada," tambahnya.
Pada Jumat (28/12/2018) siang ini,
Dian Pramana Poetra akan dikebumikan di pemakaman wakaf Ibaddurachman, Kelapa Dua, Ciracas, Jakarta Timur. Dian akan dikebumikan di sebelah makam sang ayah.
"Sudah dibersihiin dan mau di makamkan di dekat makam ayahnya," tambah Alana.
Bicara soal anak yang kehilangan orang tua seperti Alana yang baru saja ditinggal sang ayah,
Dian Pramana Poetra, Bunda bisa memberi penjelasan pada anak sesuai kemampuannya. Psikolog anak dari Tiga Generasi Anastasia Satriyo mengatakan, anak perlu tahu berita meninggalnya orang tuanya. Lalu, jelaskan dengan kalimat sederhana.
"Bisa kita jelaskan ke anak bahwa ayah atau kerabat yang meninggal sudah tidak bernapas lagi dan jiwanya sudah tidak di dalam badan sehingga badannya kita kubur atau bakar, menurut kepercayaan masing-masing. Lalu, yang bersangkutan memang secara fisik mereka sudah tidak bersama kita lagi, tapi kita bisa tetap mendoakan," kata psikolog yang akrab disapa Anas.
Tonton video 'Sosok Dian Pramana Poetra di Mata Sang Istri':[Gambas:Video 20detik]
(aml/muf)