Jakarta -
Setiap orang punya pilihan berbeda termasuk untuk urusan
pemilu 2019. Ya, kadang suami istri aja punya pilihan calon presiden berbeda ya, Bun. Bahkan, enggak cuma dengan suami, dengan keluarga suami pun istri bisa juga berbeda pilihan.
Seperti diutarakan salah satu sahabat
HaiBunda, Tina. Dia bercerita memang punya pilihan capres berbeda dengan suaminya. Di rumah, mereka berdua tak mempermasalahkan hal itu. Namun, kadang yang bikin Tina enggak nyaman ketika dia
dinyinyiri atau disindir karena capres pilihannya beda dengan capres pilihan keluarga sang suami.
"Kalau lagi kumpul sama keluarga suami kebetulan saya memang beda pilihan capres ya. Kadang gitu deh, disindir tapi sayanya sih
masa bodo. Berbeda kan biasa ya. Walaupun kadang saya sendiri sama suami suka
ngotot-ngototan gitu tapi habis gitu ya udah, biasa lagi," kata Tina sembari tertawa.
Kerabat Bunda ada yang punya pengalaman seperti Tina? Atau Bunda sendiri justru yang mengalaminya? Terkait hal ini, psikolog klinis dewasa dari TigaGenerasi @ Brawijaya Clinic, Sri Juwita Kusumawardhani bilang perlu diamati, apakah
keluarga bisa menerima perbedaan? Jika tidak, maka tidak perlu memperuncing perbedaan tersebut, Bun.
"Kita harus pintar memilah di mana tempat kita mengekspresikan diri. Dibanding nanti hubungan kekeluargaan digadaikan kan," kata wanita yang kerap disapa Wita ini saat ngobrol dengan
HaiBunda.
Justru menurut Wita, kalau memang hubungan istri dengan keluarga suami sehat, seharusnya bisa berdiskusi dan saling menghargai pilihan. Apalagi ketika suami dan istri kebetulan memiliki pilihan berbeda.
"Karena kan
suami dan istri tetap individu terpisah yang memiliki preferensi mandiri pada semua hal," tambah Wita.
Simak juga cerita nyoblos dari keluarga Anang dan Ashanty di video berikut, Bun:
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/rdn)