Jakarta -
Proses
persalinan sangat menguras energi, baik secara fisik dan emosional. Tak mengherankan jika dalam kondisi ini membuat seorang Bunda jadi lebih sensitif.
Jelang
persalinan Bunda membutuhkan dukungan dari orang-orang sekitar. Terutama dari suami yang sebaiknya menjaga perasaan dengan mengucapkan kata-kata menyejukkan dan menenangkan hati Bunda. Sehingga Bunda bisa lebih rileks menghadapi persalinan yang menegangkan.
Salah satu kalimat yang sebaiknya tidak dikatakan yaitu melarang Bunda mengonsumsi makanan tertentu. Melarang Bunda memakan sesuatu bisa membuat mood jadi berantakan, dan bisa membuat Bunda jadi malas makan.
Kalimat ini sangatlah sensitif, padahal para Bunda membutuhkan banyak energi untuk menghadapi proses persalinan yang panjang. Tetapi, kebijakan ini memang diterapkan pihak medis terutama para ibu yang hendak melewati operasi caesar.
"Jika Bunda berada di bawah anestesi umum, dokter tidak ingin Bunda harus bebas makan dan minum selama persalinan,"jelas Dr Shieva Ghofrany, obgyn di Stamford Hospital, dikutip dari
Huffpost.
Melansir
Mother Rising Birth, ada beberapa perkataan lainnya yang sebaiknya tidak dikatakan pada ibu jelang persalinan.Simak ulasannya berikut ini.
3 kalimat yang dilarang diucapkan pada bunda jelang persalinan/ Foto: iStock |
1. Kamu tidak harus menjadi pahlawanIni merupakan salah satu kalimat yang paling menyakitkan, dalam daftar hal-hal yang tidak boleh dikatakan kepada seorang wanita dalam persalinan.
Orang-orang yang berada di sekelilingnya dapat mengganti kalimat yang menyejukkan dengan mengatakan bahwa apa yang dilakukannya membutuhkan banyak keberanian. Katakan pula bahwa kamu adalah ibu yang baik dan menginginkan yang terbaik untuk bayi.
2. Aku benci melihatmu kesakitanSebagai gantinya, ganti dengan kalimat "Segalanya akan semakin intens karena pembukaan semakin maju". Artinya, seorang ibu akan semakin dekat bertemu bayinya. Katakan bahwa semuanya akan berjalan normal dan baik-baik saja. Ceritakan pula banyak hal pada mereka dan biarkan mereka mendengarkan untuk membuat suasana lebih santai.
3. Bagaimana rasanya?Jika memungkinkan, hindari mengajukan pertanyaan kepada ibu yang sedang
bersalin yang tidak dapat dijawab dengan ya atau tidak. Segera setelah tanda-tanda persalinan mulai aktif, tubuh akan bekerja keras untuk
melahirkan bayi. Sehingga semua fokus dan energinya dihabiskan untuk mengatasi kontraksi.
Pertanyaan seperti, 'Apa kabar? Bagaimana rasanya?' akan lebih sulit dijawab karena Bunda akan bekerja ekstra dan mungkin merasa tidak enak. Perasaan lelah, lapar, mual, dan kesakitan bercampur jadi satu. Sebagai gantinya, tawarkan mereka untuk meneguk minuman atau makanan ringan. Katakan pula bahwa semua akan baik-baik saja dan betapa bangganya kamu terhadapnya.
Semoga membantu ya!
Bunda, saksikan juga yuk cerita Joana Alexandra saat melahirkan anak berkebutuhan khusus dalam tayangan di bawah ini!
(rap/rap)