HaiBunda

MOM'S LIFE

Protein Nabati Bantu Turunkan Risiko Bunda & Keluarga Kena Diabetes

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 29 Jul 2019 07:06 WIB
Ilustrasi protein nabatai dan diabetes/ Foto: iStock
Jakarta - Orang tua pasti senang kalau anak-anaknya makan sayur-sayuran. Tapi, jangan lupa Bunda juga harus menjaga pola makan. Cobalah perbanyak makanan yang berasal dari tanaman karena ada kaitannya dengan risiko diabetes tipe 2.

Disebutkan, semakin banyak mengonsumsi makanan nabati semakin rendah risiko diabetes tipe 2. Sebuah penelitian mengungkapkan orang yang pola makannya sebagian besar makanan nabati risiko diabetesnya berkurang 23 persen.




"Pola makan nabati sangat menyehatkan dan bantu mengurangi risiko diabetes tipe 2," kata penulis senior kajian itu, Dr Qi Sun, profesor di Harvard T.H, Chan School of Public Health, Boston. Temuan penelitian ini dipublikasikan secara online di JAMA Internal Medicine.

Menurutnya, orang-orang yang konsumsi makanan nabati sehat seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian risiko diabetes tipe 2-nya menurun 30 persen. Kenapa? Karena makanan ini mengandung serat, vitamin, mineral, antioksidan, dan bahan bermanfaat lainnya.

Lantas makanan nabati apa saja yang tidak dianjurkan? Sun bilang makanan olahan dan makanan dengan tambahan gula. Contohnya roti putih, pasta putih, sereal, keripik, kue, dan kentang.

"Dan semakin banyak konsumsi makanan nabati yang sehat, semakin baik," kata Sun mengutip Health24.

Dia menyarankan juga untuk meminimalkan konsumsi protein hewani. Tapi, ikan, ayam, dan yogurt masih amat dianjurkan. Apalagi, banyak konsumsi asupan nabati bisa bantu mempertahankan berat badan.

"Jika Anda makan lebih banyak makanan nabati, Anda mungkin makan lebih sedikit produk hewani. Dan itu mengurangi jumlah zat berbahaya yang Anda konsumsi, seperti kolesterol, lemak jenuh dan natrium," paparnya.

ilustrasi diabetes/ Foto: shutterstock
Sun menyarankan untuk mempertimbangkan mengonsumsi daging merah atau daging olahan. Dia merekomendasikan untuk membatasi makan daging tidak lebih dari sekali dalam seminggu.

Sebelumnya, jurnal The Lancet Diabetes & Endocrinology pada tahun 2014, menyebutkan konsumsi keju juga dapat menurunkan risiko penyakit diabetes tipe 2, Bun. Sedangkan Prof. Arne AStup dari Universiry of Copenhagen merekomendasikan keju untuk mencegah penyakit kardiovaskular.

"Keju mengandung lemak jenuh dan garam, sehingga Anda mungkin berpikir hal itu bahaya untuk dikonsumsi karena akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Tetapi, sebaliknya keju dapat menghindarkan mereka dari penyakit jantung dan diabetes tipe 2," ujar AStup seperti dikutip dari Daily Mail.



Tapi ingat, bukan berarti keju mesti dijadikan asupan utama ya, Bun.

Ketahui juga 6 tanda tubuh kelebihan gula dalam video berikut:

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Mom's Life Amira Salsabila

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Parenting Kinan

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya

Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK