Jakarta -
Menjalani diet untuk menurunkanÂ
berat badan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan
diet mayo.
Diet mayo yang diterapkan di Indonesia dilakukan dengan mengurangi asupan karbohidrat dan garam. Menurut ahli gizi Gati Dwi Cahyani, Amd.Gz, diet ini baik untuk orang yang ingin menurunkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
"Jadi ada yang benar-benar enggak pakai garam atau hanya pakai sedikit. Untuk orang yang punya darah tinggi, diet ini bagus," kata Gati kepada
HaiBunda baru-baru ini.
Namun, diet mayo juga memiliki dampak buruk pada kesehatan. Kata Gati, membalik manfaatnya, diet ini tidak disarankan untuk seseorang dengan risiko tekanan darah rendah.
"Bisa lemas, karena tidak ada asupan natrium. Jadi sebelum menerapkan, harus tahu dulu tensinya, tinggi atau rendah," ujar Gati.
Garam juga dikaitkan dengan
cairan tubuh, Bun. Bila kekurangan garam, tubuh akan lemas karena terjadi gangguan elektrolit tubuh (elektrolit imbalance).
 Plus Minus Diet Mayo/ Foto: iStock |
Pengurangan asupan karbohidrat dalam tubuh juga enggak baik untuk kesehatan. Kata dr.Merdina Manik, M.Gizi, dari RSUD Kramat Jati, karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk glikogen yang digunakan sebagai sumber energi.
Ketika cadangan glikogen ini habis, tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi. Akibatnya, tubuh bisa kekurangan protein.
"Saat tubuh masih belum mendapatkan karbohidrat, protein akan dipecah untuk dijadikan sumber energi sehingga tubuh akan kekurangan protein," ujar Merdina.
"
Asam amino tidak dapat digunakan lagi untuk memperbaiki sel-selÂ
tubuh yang rusak. Biasanya, yang terjadi adalah berkurangnya massa otot," sambungnya.
Selain makanan, Bunda bisa ikuti tips diet asyik dengan bermain trampolin. Simak video lengkapnya berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rdn)