Jakarta -
Mengubah gaya hidup bisa menjadi cara untuk mengurangi risiko terkena
kanker payudara. Termasuk dengan membiasakan diri mengonsumsi makanan yang sehat.
Menurut dokter spesialis onkologi dr.Yendri Januardi, SpB(K)Onk, kanker payudara menjadi penyebab kematian pertama di Indonesia. Pola makan menjadi salah satu faktor risiko terjadinya penyakit ini, Bunda.
"Faktor utama penyebab kanker payudara tidak ada, paling banyak karena faktor risiko seperti pola makan dan hormonal," ujar Yendri dalam acara 'YOUVIT Care & Cure: Fight Back Breast Cancer' di Twin House, Cipete, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Faktor risiko inilah yang terkadang masih belum dipahami banyak orang. Sehingga bermunculan mitos seputar makanan yang kerap dikaitkan dengan penyebab dan penyembuhan kanker payudara.
Mengutip buku
Gizi Optimal dari Yayasan Kanker Payudara Indonesia, berikut 6 mitos tersebut. Bunda mesti tahu ya.
1. Diet makrobiotik (gandum, sayur, rumput laut, kacang-kacangan, berbagai sup) dapat menyembuhkan kankerMitos: hingga kini belum tersedia bukti diet makrobiotik dapat mencegah atau menyembuhkan kanker.
2. Hanya dengan minum jus dapat memberikan hasil baik selama terapi kankerMitos: Tidak direkomendasi hanya minum jus saja selama terapi. Tubuh butuh makanan bergizi yang cukup
protein dan kalori untuk mempertahankan berat badan saat terapi kanker.
Ilustrasi pegidap kanker payudara/ Foto: iStock |
3. Wanita dengan kanker payudara tidak boleh konsumsi kacang kedelaiMitos: Penelitian pada manusia menunjukkan bahwa makanan dari kedelai tidak meningkatkan risiko kanker payudara. Sedangkan penelitian pada survivor kanker payudara juga tidak menunjukkan interaksi berbahaya antara makanan dari kedelai dengan terapi anti-estrogen.
4. Diet vegetarian bisa menurunkan risiko kanker berulangMitos: saat ini belum terdapat bukti bahwa diet vegetarian bisa melindungi diri dari kanker. Lebih baik jika pengidap kanker mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang mengandung banyak makanan sumber tumbuhan disertai sedikit daging rendah lemak dan produk susu.
5. Makanan organik lebih baik dan sehat dalam melawan kankerMitos: Saat ini belum ada penelitian yang membuktikan
makanan organik lebih baik dari non organik. Makanan organik pun tetap memiliki kalori yang harus dihitung untuk memenuhi kebutuhan energi.
Simak juga penjelasan seputar kanker payudara di video berikut ya.
(ank/rdn)