Jakarta -
Investasi bodong bernama MeMiles baru saja terungkap ke publik. Polisi mendapati puluhan public figure terkenal tanah air terlibat, salah satunya penyanyi Marcello Tahitoe atau lebih dikenal dengan Ello.
Ello disebut menjadi member atau anggota investasi MeMiles yang dilakukan oleh PT Kam and Kam itu, Bun. Melalui manajernya, Petra, Ello tak menampik hal tersebut.
"Itu ada leader-leader nya, istilahnya kayak multilevel marketing. Kalau Ello enggak, dia kan cuma anggota biasa," kata Petra, dikutip dari
detikcom.
Petra menjelaskan jika selama menjadi anggota, Ello tidak mengalami kerugian. Bahkan dalam Instagram MeMiles, pelantun lagu Masih Ada ini mendapatkan penghargaan berupa mobil sejak bergabung.
Pihak Ello sendiri tidak mengetahui jika investasi ini berkedok penipuan. Sejak awal, Ello percaya dan menegaskan tidak tahu-menahu perihal kasus ini.
"Kita enggak tahu kalau itu investasi bodong, kalau kita tahu kan kita pasti enggak ikut kan ya," ujar Petra.
Investasi bodong MeMiles terbongkar oleh Polda Jawa Timur baru-baru ini. Polisi menyita barang bukti uang sebanyak Rp120 miliar dan mengamankan dua orang tersangka.
MeMiles merupakan aplikasi yang bisa didownload melalui Android/Playstore dan telah memiliki 264 ribu member. Setelah mendaftar di aplikasi, korban akan menyetor uang dengan di top up minimal Rp50 juta.
Ilustrasi investasi/ Foto: iStock |
Dari top up itu, pihak MeMiles akan memberikan bonus yang fantastis. Ada mobil. motor, hingga barang elektronik. Bahkan, bonusnya melebihi besaran uang yang di top up.
"Misalnya top up Rp 400 ribu mendapatkan handphone. Top up Rp 5 juta bisa mendapatkan mobil. Para member juga merekrut member lain dan mendapatkan poin," ujar Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan.
Sedangkan menurut Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, sebaiknya anggota investasi
MeMiles mengembalikan barang yang diterima. Sebab, uang yang dipakai bukan miliknya, Bun.
"Sebaiknya dia (member) mengembalikan, kalau tidak maka kita akan paksa tarik. Karena itu bukan (dari) uang (investasi) dia, tapi uang member lain," kata Gidion, mengutip
CNN.
Bicara soal investasi bodong, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI, Luky Alfirman mengatakan jika sebaiknya kita tidak gegabah untuk memilih jenisnya. Jangan juga termakan iming-iming hasil tinggi.
"Kita perlu memilih dengan baik karena ada investasi abal-abal. Sekarang banyak kok cara investasi dengan cara aman," ujar Luky.
Menurutnya, hasil investasi tidak bisa begitu saja dirasakan dalam jangka waktu dekat. Tapi, dengan berinvestasi, kita bisa berlatih mengelola keuangan secara baik dan disiplin dalam membelanjakan dana sesuai rencana alokasinya.
Selain memilih jenis investasi yang aman, jangan pula percaya dengan aplikasi berbasis
investasi seperti ini, Bun. Dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, Dian Purnama mengimbau agar masyarakat jangan terlalu mudah untuk memberikan izin bagi aplikasi-aplikasi yang menawarkan seperti itu.
"Para konsumen atau pengguna jasa aplikasi harus lebih waspada," terangnya, dilansir
Trans 7 Jawa Timur.
Simak juga tips mengajak anak menabung, di video berikut:
(ank/rdn)