Jakarta -
Bunda yang masih bingung dengan perhitungan biaya pendidikan, bisa mengintip tips yang diberikan Senior Vice President Head of Business Development di PT Henan Putihrai Asset Management, Reza Fahmi Riawan. Menurut Reza, penyisihan
biaya pendidikan dimulai dari angka 10 persen dari total penghasilan.
"Mulai saat ini, jika tidak bisa menyisihkan 10% dari total penghasilan, maka sisihkan 10% - 30% dari sisa kebutuhan rumah tangga pokok ke instrument investasi yang memiliki imbal hasil di atas inflasi seperti saham dan reksadana saham," kata Reza dalam sesi diskusi bersama Bunda-bunda komunitas kami dengan tema 'Perencanaan Keuangan untuk Biaya Sekolah Anak', Rabu (19/2).
Salah satu pertanyaan yang muncul dalam diskusi ini datang dari Bunda Hani_34, "Jika hanya mengandalkan tabungan emas, apakah target untuk mencukupi biaya pendidikan masih bisa dicapai?"
Dikatakan Reza bahwa investasi
emas tidak masalah asalkan dilakukan dengan konsisten. "Jika Bunda konsisten untuk berinvestasi, maka hasil investasi tersebut pun bisa diharapkan mampu meng-
cover tabungan pendidikan dan modal bisnis sekaligus," paparnya.
Reza menambahkan asuransi pendidikan pun perlu untuk mengcover jika terjadi sesuatu kepada pencari nafkah. "Emas bersifat sebagai lindung nilai oleh karena itu sifat emas adalah untuk melindungi nilai aset kita dari melemahnya rupiah ataupun tergerusnya inflasi," tegasnya.
Senior Vice President Head of Business Development di PT Henan Putihrai Asset Management, Reza Fahmi Riawan/ Foto: Detikcom |
Pertanyaan lain muncul dari Bunda Shela 25 yang memiliki pengalaman menyekolahkan anak di usia 3,5 tahun.
"Ternyata di usianya 3,5 tahun dia sudah minta sekolah sendiri mau tidak mau tahun ini kami masukkan ke TK A jadi tahun ini kami benar-benar harus mengulang target dari awal lagi. Kebetulan investasi kami 5 tahun lalu akan cair tahun ini, namun perlukah planning lagi untuk membuat investasi baru ke depannya? Kira-kira investasi apa yang cocok pada saat anak sudah sekolah?"
Menurut Reza,
planning ini sangat diperlukan karena ada faktor
time management yang luput dan harus melakukan alokasi aset investasi dari awal.
Ilustrasi investasi keuangan/ Foto: thinkstock |
"Bisa memilih investasi yang memiliki imbal hasil di atas inflasi, contohnya saham, reksadana saham, surat hutang negara. Properti juga memiliki imbal hasil bagus, namun tingkat likuiditasnya kurang," tutup Reza.
Sesudah menilik perencanaan keuangan di atas, kita intip yuk kehidupan Bunda seleb Nuri 'Shade' yang punya cerita menarik bekerja mencari uang kelewat keras sehingga diprotes oleh anak.
(ziz/ziz)