HaiBunda

MOM'S LIFE

Cara Hadapi Masa Kritis Pernikahan Setelah Suami Selingkuh

Kinan   |   HaiBunda

Sabtu, 05 Sep 2020 12:52 WIB
Ilustrasi suami selingkuh/Foto: iStock
Jakarta -

Setiap pasangan suami istri memiliki masalahnya masing-masing. Salah satu yang dianggap paling besar adalah perselingkuhan. Momen ini kerap disebut sebagai salah satu masa kritis pernikahan.

Menurut konselor Dr Kenneth Paul Rosenberg, perselingkuhan bisa membawa trauma yang mendalam. Namun ketika masing-masing bersedia kembali menjalani pernikahan seperti sedia kala, tantangannya tidak mudah.

"Kehilangan cinta dan pengkhianatan bisa menjerumuskan seseorang dalam rasa panik, tapi percayalah bahwa sebagian besar pernikahan bisa selamat dari perselingkuhan," ujar Rosenberg, dikutip dari Daily Mail.


Hal serupa juga disampaikan oleh ahli terapi pernikahan, Amanda D. Mahoney, dilansir NBC News, ia menyebutkan bahwa kemauan Bunda dan suami untuk introspeksi, serta kemauan untuk kembali ke awal menjadi tahap penting dalam menghadapi masa kritis pernikahan.

"Faktanya, masalah ini bukan tidak hanya sekadar diperbaiki, tetapi masing-masing bisa menjadi lebih kuat dari sebelumnya jika menghadapi dengan cara yang benar," imbuhnya.

Suami selingkuh/ Foto: iStock

Salah satu cara memperbaikinya yakni saling mengungkapkan perasaan satu sama lain. Sampaikan tentang peristiwa tersebut, mengapa itu terjadi dan apa yang bisa dilakukan bersama untuk mencegahnya terulang kembali.

Tingkat pembicaraan yang jujur dan terbuka ini sangat perlu dianjurkan untuk membangun kembali kepercayaan dalam pernikahan. Mintalah suami untuk tidak berbohong dan penting untuk mengembalikan keraguan yang timbul setelah perselingkuhan.

"Pasutri harus mengesampingkan hal-hal lain untuk sementara waktu dan benar-benar harus berkomitmen dalam hubungan baru ini agar memiliki fondasi baru yang lebih kuat," tutur konsultan Jen Elmquist.

Jika perlu, libatkan pihak ketiga ya, Bunda. Dalam hal ini yakni terapis berlisensi. Terutama jika komunikasi masih menjadi hambatan bagi masing-masing pihak.

Terapis dalam hal ini menjadi pihak netral yang dapat membantu komunikasi lebih lancar sesuai tahapannya. Temui terapis yang dipercaya dan bisa membantu Bunda.

"Penting bagi pasutri untuk mengubur hubungan dan masalah yang lama, tanpa mengungkitnya kembali, guna bisa sukses membangun hubungan baru. Intinya, peduli satu sama dan memiliki tujuan yang sama," pesan Elmquist.

Simak juga video hikmah perceraian di mata Kirana Larasati:



(kuy/kuy)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Rini Yulianti dan Suami Korea yang Baru Ulang Tahun, Beri Ucapan Manis

Mom's Life Amira Salsabila

Imbas Angka Kelahiran Terendah di Dunia, Klinik Kesuburan Kini Menjamur di Korea Selatan

Kehamilan Melly Febrida

Menyusui Bisa Kurangi Risiko Kanker Hingga 91 Persen, Begini Caranya

Menyusui Melly Febrida

11 Rekomendasi Loose Powder untuk Kulit Kering hingga Berminyak

Rekomendasi Produk Amira Salsabila

Terpopuler: Potret Aaliyah Massaid dan Thoriq Momong Anak

Mom's Life Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ketahui Perbedaan EQ dan SQ yang Penting Dimiliki Anak, Bunda Perlu Tahu

Menyusui Bisa Kurangi Risiko Kanker Hingga 91 Persen, Begini Caranya

Imbas Angka Kelahiran Terendah di Dunia, Klinik Kesuburan Kini Menjamur di Korea Selatan

5 Potret Rini Yulianti dan Suami Korea yang Baru Ulang Tahun, Beri Ucapan Manis

11 Rekomendasi Loose Powder untuk Kulit Kering hingga Berminyak

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK