Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah 'Dollar Princess' Amerika Dipaksa Nikahi Bangsawan Inggris Berakhir Pilu

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 28 Sep 2020 07:04 WIB

Pernikahan
Kisah 'Dollar Princess' Amerika Dipaksa Nikahi Bangsawan Inggris Berakhir Pilu/ Foto: iStock
Jakarta -

Pada era 1870-an, banyak orang kaya baru Amerika menikahkan putri mereka dengan bangsawan Inggris demi sebuah gelar. Gadis-gadis yang 'dijual' ini kemudian dikenal dengan sebutan 'Dollar Princess'.

Dilansir Medium, meski orang Amerika ini kaya, mereka masih menganggap diri mereka orang biasa karena tidak memiliki gelar bangsawan. Ini tidak dapat diterima dan mereka menginginkan aristokrasi yang melekat dengan nama untuk meningkatkan status.

Tahukah, Bunda, ternyata tidak mudah mendapat gelar bangsawan di Amerika. Konstitusi melarang pemerintah untuk memberi gelar bangsawan karena para pendiri negara percaya, demokrasi akan mudah dikompromikan jika gelar istimewa dibuat.

Sementara itu, bangsawan Inggris membutuhkan uang tunai karena kekayaan mereka semakin menyusut dengan cepat. Belum lagi mereka punya tugas berat untuk mempertahankan status dan keagungan.

Ketika menikah, pengantin Amerika akan membawa beberapa mahar paling mewah dalam sejarah. Dalam waktu singkat, lebih dari 25 miliar dollar Amerika Serikat telah dikirim ke Inggris.

Seluruh industri perjodohan dimulai dalam waktu singkat, demi mengatur pernikahan antara putri-putri Amerika kaya dengan keluarga aristokrat Inggris yang hampir bangkrut. Tiba-tiba orang Amerika kaya menginginkan seorang bangsawan dalam keluarga dan mereka mulai 'menjual' putri mereka dengan harga mahal demi gelar.

PernikahanIlustrasi Pernikahan/ Foto: iStock

Hidup sengsara dan dikucilkan

Korban yang paling tak berdaya adalah gadis-gadis Amerika. Mereka yang disebut 'Dollar Princess' tidak punya pilihan dan dipaksa menjalani kehidupan yang suram dan tidak bahagia di negeri asing.

Putri orang Amerika kaya akan mendapat fasilitas mewah sebelum menikah. Namun, setelah menikah, mereka tinggal di rumah tua, di mana fasilitas dasar seperti mengisi air untuk mandi harus dikerjakan secara manual oleh pembantu rumah tangga.

Rumah tua itu juga gelap, suram, dan dingin. Setiap upaya yang dilakukan untuk mengubah rumah, ditanggapi dengan sarkasme dan penghinaan.

Bangsawan Inggris mengejek mereka dengan sebutan "Dollar Princess" karena akar 'non-aristokrat' dan upaya mereka untuk melakukan sesuatu sendiri. Mereka juga menghadapi komentar sinis dan pengucilan karena budaya 'Amerika' yang dianggap tidak senonoh dan keras.

Para suami bahkan memperlakukan pernikahan itu seperti sebuah kesenangan dan memiliki kekasih lain sebagai simpanan. Ironisnya, wanita-wanita Amerika ini juga sering dikeluarkan dari lingkaran sosial yang elit, di mana orang tua mereka telah membayar begitu banyak uang agar anak-anaknya menjadi bagian dari kelompok itu.

Di negeri yang asing, mereka sering menjalani kehidupan yang penuh rasa kesepian dan tidak bahagia, tanpa teman atau pendamping. Hidup dengan bangsawan menjadi penderitaan yang pahit dibandingkan kehidupan yang biasa mereka jalani.

Pilih bercerai dan berjuang

Sebagian besar 'Dollar Princess' mundur dari pernikahan dan menentang praktik ini. Salah satunya, Consuelo Vanderbilt, yang jatuh cinta dengan pria lain ketika dia menikah dengan Duke of Marlborough. Setelah menjalani 10 tahun pernikahan yang tidak bahagia, Consuelo Vanderbilt memutuskan berpisah dari suaminya.

Begitu juga dengan Frank Work, yang putrinya Frances menjadi seorang baroness melalui pernikahan. Ia akhirnya menentang gagasan menjual putri Amerika untuk mendapatkan gelar. Dia mencela sistem yang menurutnya hanya berguna untuk membayar utang warga negara asing.

"Sudah saatnya pernikahan internasional ini dihentikan demi gadis-gadis Amerika, karena inilah yang merusak negara kita sendiri. Kehormatan yang didapat dengan cepat, seorang pria pekerja keras bisa mendapatkan uang ini dengan cara memberikan ke putri mereka dan melemparnya ke lautan," kata Work.

Usahanya dan beberapa 'Dollar Princess' yang berani berbuah hasil manis. Praktik pernikahan pilu ini akhirnya berakhir.

Simak juga cerita Sophie Navita yang menikah dengan modal seadanya, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda