Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Alya Lawindo, Guru Ngaji Cantik yang Aktif Promosikan Budaya Minang di AS

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 05 May 2021 13:53 WIB

Alya Lawindo
Alya Lawindo/ Foto: Instagram @alyalwndo

Seberapa jauh kita melangkah, kita pasti punya satu tempat yang disebut rumah. Seperti Alya Sarah Lawindo yang tak lupa dengan asal-usulnya meski lahir dan besar di Amerika Serikat.

Perempuan berdarah Minang itu terinspirasi dari bundanya yang bertahun-tahun ajari anak-anak Indonesia mengaji. Dilansir VOA Indonesia, masih berusia 19 tahun, Alya Lawindo aktif menjadi guru ngaji untuk anak-anak di komunitas muslim Indonesia.

Perempuan yang lahir di Washington DC, Amerika Serikat itu rutin mengajar ngaji anak-anak di komunitas setiap hari Minggu, Bunda. Ia menjadi guru ngaji bagi anak-anak tingkat sekolah dasar (SD) di AS lewat IMAAM Madrasah Sunday School.

"Bunda dari dahulu pernah jadi guru ngaji di madrasah sudah bertahun-tahun. Dan pas Alya sudah remaja, Alya sudah berpikir mungkin sudah waktunya kasih berbalik lagi (membalas) kasih anak (belajar ngaji)."

Banner Dekor RumahBanner Dekor Rumah/ Foto: Mia Kurnia Sari

Setiap hari Minggu, Alya mengajar 4 sampai 5 orang murid dengan kisaran usia 5 hingga 12 tahun, Bunda.

"Yang paling besar reward-nya itu jadi guru ngaji itu bisa lihat anak-anak improvement-nya ya. Bulan pertama masih agak kaku, tapi pas sudah selesai, bisa keluar, bisa move on ke kelas yang berikutnya," tutur Alya.

Alya sendiri adalah mahasiswi S1 di American University, di Washington DC. Ia mengambil jurusan Hubungan Internasional.

Terinspirasi dari kedua orang tuanya, Alya turut melestarikan budaya dari asal-usulnya yaitu Sumatra Barat dan sudah aktif promosikan budaya Minang sejak usia 6 tahun. Alya, bersama dengan orang tuanya yang mendirikan kelompok budaya Rumah Gadang USA.

"Kami mengikuti bermacam festival di antaranya Richmond Folklive Festival, Smithsonia Folklive Festival, the Kennedy Center. Di samping itu kamu sering mengisi acara budaya di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC," ungkap Alya.

Disebut sang ayah, Alya sudah menunjukkan kecerdasan dan bakat seni dari kecil. Baca kelanjutannya di halaman berikutnya.


KATA AYAHNYA, ALYA SUDAH TUNJUKKAN BAKATNYA SEJAK DINI

Alya Lawindo

Alya Lawindo/ Foto: Instagram @alyalwndo

Dalam kesempatan yang sama, ayah Alya, Muhammad Afdal menceritakan bahwa Alya memang sudah menunjukkan minat yang besar di bidang seni dan budaya, Bunda.

"Alya dari kecil itu menunjukkan minat besar untuk belajar budaya. Sepertinya dia juga punya bakal dalam seni"

Sang ayah cerita, waktu Alya beranjak 6 tahun, sang ayah melihat kalau Alya tidak dikenalkan ke budaya Minang, ia dan istrinya bisa kehilangan generasi penerusnya.

Sebagai penutup, Alya Lawindo memberikan pantun yang menggunakan Bahasa Minang. Inti dari pantunnya bahwa jangan pernah melupakan budaya kampung halamannya sendiri yakni Minang walaupun berada jauh dari Indonesia.

Soal menemukan minat dan bakat pada anak sejak dini, Principal Rumah Main Cikal Irene Puti Damayanti pernah berbincang hal ini kepada HaiBunda beberapa waktu lalu. Baca kelanjutannya di halaman berikutnya ya, Bunda.

PERAN ORANG TUA TEMUKAN MINAT DAN BAKAT ANAK

Ilustrasi eksperimen bersama anak

ilustrasi ibu dan anak/ Foto: Getty Images/AleksandarNakic

Irene Puti Damayanti yang merupakan Principal Rumah Main Cikal menyampaikan bahwa secara garis besar, ada lima peran orang tua dalam menemukan minat dan bakat anak:

1. Mengeksplorasi kebutuhan dan ketertarikan anak
2. Memberikan stimulasi yang menyasar aspek perkembangan
3. Memberikan pilihan dan ruang untuk anak mencoba
4. Mengajak anak melakukan evaluasi apa yang disukai, kenapa bosan, dan apa yang perlu dikembangkan
5. Memfasilitasi kebutuhan dan ketertarikan anak terhadap suatu kegiatan

"Dengan orang tua bisa mengenali ketertarikan anak sejak dini, bisa diarahkan dengan tepat. Berarti sesuai dengan ketertarikan dan bukan paksaan dari orang tua," ujar Puti.

"Yang paling penting untuk anak, bisa berkembang sesuai kemampuan dan bisa berkembang menjadi sebuah life skill yang bermanfaat baginya ke depan."


(aci/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda