Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Enaknya Orang Kampung di Brunei! Netizen Auto Ingin Pindah, Hampir Semua Gratis

Annisa Afani   |   HaiBunda

Minggu, 06 Jun 2021 22:28 WIB

Sultan Omar Ali Saifuddin Mosque, Brunei Darussalam, depicting Mughal architecture and Italian style
Brunei Darussalam/ Foto: Getty Images/iStockphoto/jikgoe

Pepatah 'Rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri' sepertinya cocok jika diterapkan pada Negara Brunei Darussalam, Bunda. Bagaimana tidak, hidup dan menjadi masyarakat di sana sepertinya akan membuat kita bahagia.

Ini karena pemerintahnya banyak memberikan keuntungan. Tentunya ini pun menjadi iming-iming yang sangat menggoda jika ditawarkan pada kita, Bunda.

Hal tersebut diceritakan oleh salah satu YouTuber berkebangsaan Indonesia yang menetap negara tersebut. Sambil menampilkan penampakan kampung di Brunei Darussalam yang tenang, pria yang dikenal sebagai Kang Adink itu menjelaskan soal rumah-rumah yang ada di sana.

"Kondisi perumahan di Brunei memang seperti ini, jalannya seperti ini."

Banner Raeni

"Dan setiap rumah itu selalu menghadap ke jalan raya. Memang ada gang-gang seperti itu, tapi posisi rumah tetap menghadap ke jalan raya," tuturnya, dikutip dari channel YouTube Kang Adink, Minggu (6/6/2021).

Lebih lanjut, Kank Adink pun menjelaskan hal-hal yang menjadi poin penting selama dirinya tinggal di sana. Salah satunya soal pajak yang amat rendah.

"Dan keuntungan menjadi warga Brunei ini, bisa teman-teman searching di Google, ya. Keuntungan menjadi masyarakat Brunei ini banyak sekali, yang paling terkenal itu ialah negara yang bebas pajak," ungkapnya.

Pajak yang ia maksud ini soal barang mewah. Bagi masyarakat yang ingin dan memiliki barang-barang mewah, pemerintah tak memungut biaya apapun.

"Tidak dikenakan pajak barang mewah, ya. Jadi misalkan orang mau punya rumah 10, mau punya mobil 10, itu bebas biaya pajak barang mewahnya."

"Jadi, maksudnya bukan pajak kayak di kita (Indonesia), kayak STNK, BPKB, bukan seperti itu. Tapi, pajak barang mewahnya," jelasnya.

Simak keuntungan menjadi warga Brunei Darussalam lainnya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, saksikan pula lima cara hasilkan uang dari tanaman hias, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


DI BRUNEI TIDAK ADA PAJAK PENDAPATAN

Sultan Omar Ali Saifuddin Mosque, Brunei Darussalam, depicting Mughal architecture and Italian style

Brunei Darussalam/ Foto: Getty Images/iStockphoto/jikgoe

Enggak hanya pajak barang mewah, masyarakat yang menjadi warga negara Brunei Darussalam juga tak dikenakan pajak pendapatan lho, Bunda. Sehingga, uang yang diperoleh full tanpa adanya potongan-potongan tertentu.

"Jadi kalau misalnya gaji kita berapa itu, tidak ada pajak pendapatan. Dan pajak bumi bangunan, PBB, itu juga enggak ada," katanya.

Begitu pula soal perbankan, Bunda. Bank-bank yang ada di sana menggunakan sistem syariah. Sehingga sangat meminimalisir biaya-biaya tambahan yang menguntungkan mereka.

"Pajak perbankan juga enggak ada. Jadi kalo di sini mau pinjam duit, atau apa, itu semua bunganya kecil, betul-betul murah, karena di sini bank Islam," jelasnya.

Keuntungan lebih lainnya tentu turut dirasakan oleh warga yang memiliki anak dan tengah menempuh pendidikan. Di sana, tak ada biaya sepersen pun yang harus dikeluarkan demi menuntut ilmu di sekolah.

"Di Brunei, sekolah itu gratis, ya. Sekolah mulai dari dasar hingga perguruan tinggi benar-benar gratis," tuturnya.

Bagi siswa yang rumahnya jauh, tak memiliki kendaraan, atau pun orang tua yang sibuk bekerja dan tak sempat antar jemput ke sekolah, ini tak menjadi masalah yang besar. Pemerintah di sana bahkan menyediakan bus demi mengatasi masalah tersebut.

"Apalagi kalau kita punya anak yang masih sekolah, mulai dari rumah sampai sekolah, kalau kita enggak punya kendaraan atau sibuk kerja, disediakan bus-bus sekolah," bebernya.

Selanjutnya simak di halaman berikut ya, Bunda.

HARGA BBM LEBIH MURAH DARI KOPI

Sultan Omar Ali Saifuddin Mosque, Brunei Darussalam, depicting Mughal architecture and Italian style

Potret Brunei Darussalam/ Foto: Getty Images/iStockphoto/jikgoe

Lebih lanjut, Kang Adink juga menceritakan soal harga bahan bakar yang murah di sana, Bunda. Hal tersebut pun ia katakan sudah terkenal di negara-negara luar.

"Yang paling untung lagi, harga BBM yang terbilang murah. Itu sudah terkenal di negara manapun. BBM di sini sangat murah sekali," katanya.

Ia menjelaskan, harga solar di sana lebih murah dari kopi, Bunda. Solar di sana dijual seharga Rp 3.600, sedangkan kopi dijual mencapai Rp 10.000.

"Bahkan harga solar itu 30 sen, kalau di duit kita (Rupiah), itu Rp 3.600."

"Lebih murah dari kopi, kopi di sini seharga Rp 10.000," katanya sambil tertawa.

Ada alasan mengapa hal tersebut terjadi, Bunda. Usut punya usut, ternyata Sultan Brunei atau pemerintah di sana kerap memberikan subsidi setiap tahunnya.

"Harga BBM tetap stabil karena disubsidi berjuta-juga dollar sama Sultan setiap tahun."

"Makanya di sini kalau menggunakan mobil lumayan tidak menguras kantong," sambungnya.

Tidak hanya soal bahan bakar, pemerintah setempat turut memperhitungkan dan menilai pentingnya soal kesehatan. Mereka memperhatikan hal tersebut dan memberikan pemeriksaan gratis bagi setiap warganya.

"[Pemeriksaan] kesehatan di sini gratis, bahkan setiap 3 sampai 6 bulan sekali, setiap warga negara Brunei mendapat medical check up gratis dari klinik-klinik kerajaan,"

"Dan bila sakit apapun, ke rumah sakit itu gratis. Yang bayar itu cuma parking (parkir) doang," sambungnya.

Beberapa netizen yang menonton unggahan ini lantas berkomentar, Bunda. Salah satunya ada yang menulis, "Siapa disini yang nonton terus kepengin pindah ke Brunai?"

"Yuuuk pindah k Brunei aza.. Masyaallah.. Benar2 syurga dunia..," timpal yang lain.

Ada juga yang berkandai-andai nih, "Ihh mau lah AQ tinggal di Brunei, sejahtera deh klo Jakarta sama kaya Brunei."

Bagaimana? Bunda tertarik juga untuk pindah ke Brunei?


(AFN/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda