
moms-life
Bunda, Ini Kata Psikolog Soal Pentingnya Dukungan Moril untuk yang Berduka
HaiBunda
Minggu, 11 Jul 2021 19:05 WIB

Kekuatan mental setiap orang berbeda-beda. Batas yang dimiliki setiap insan tak ada yang sama. Sama seperti halnya dalam menghadapi duka, khususnya yang bertubi-tubi, orang mengalaminya akan menjalaninya dengan perasaan yang beragam.
Saat seseorang mengalami fase tersebut, sebagai keluarga dan orang terdekat, kita wajib memberikan pertolongan berupa dukungan. Dukungan ini bisa diberi dengan dua cara, yakni secara moral dan moril.
Dukungan moril sendiri, kita bisa berikan dengan bertindak sebagai sandarannya. Menjadi seseorang yang bisa ia andalkan, membuatnya merasa tak sendirian, diperhatikan, dan disayangi.
Sebetulnya, support moral yang diberikan sebanyak apapun, tetap enggak cukup. Karena selain itu, harus diimbangi dengan dukungan moril atau materil.
Dukungan secara moril ini bisa disebut juga sebagai tindakan nyata, yang dilakukan secara fisik. Ini karena dapat terlihat secara kasat mata dan langsung.
![]() |
"Tapi tidak support secara mental saja, support secara fisik dan nyata juga perlu kita lakukan," tutur Psikolog Klinis, Danang Baskoro pada HaiBunda melalui WhatsApp belum lama ini.
Kata Danang, bantuan yang dilakukan secara fisik ini bisa diambil dari penilaian kita secara langsung. Misalnya, memberikan perhatian dengan menyiapkan makanan untuknya.
"Mungkin kita melihatnya kurang makan, kita bisa kirimkan makanan meskipun dia bisa beli sendiri. Misalnya vitamin dan lain-lain, itu secara fisik yang muncul, itu perlu kita lakukan dan itu bisa sangat membantu dia," ungkapnya.
Ini penting untuk dilakukan dan bukan karena tanpa alasan lho, Bunda. Karena biasanya, orang berduka kerap lupa memerhatikan diri mereka sendiri. Pikirannya masih terfokus dan dominan pada kesedihan yang ia alami.
"Biasanya orang-orang mengalami duka bertubi-tubi ini juga tidak mengurus tentang dirinya, terbengkalai secara fisik. Nah ini kita bisa perhatian di arah situ juga."
"Karena ketika orang itu bersedih, dia akan fokus pada kehilangannya, dia akan fokus pada keterpurukannya. Ini enggak baik secara kesehatan mental dan fisiknya, kalau terlalu lama dilakukan saat mengalami hal seperti itu."
"Pertolongan-pertolongan itu juga bisa kita lakukan secara real, bukan hanya support secara mental aja, tapi support pada apa yang dia butuhkan," sambung Danang.
Simak penjelasan Danang lebih lengkap di halaman berikut ya, Bunda.
Tonton juga senjata Marissa Nasution lawan Mom-Shaming di dunia maya dalam video berikut:
PENTINGNYA DUKUNGAN MORIL BAGI SESEORANG YANG BERDUKA
Ilustrasi sedih/Foto: iStock
Bunda, saat seseorang sedang dalam masa duka, segala kemungkinan tak menyenangkan juga turut ia alami. Misalnya, tak memiliki uang pemasukan karena mengambil waktu untuk tak bekerja.
Saat hal tersebut dialami, bantuan secara fisik dan moril dari kita sangat dibutuhkan. Bunda bisa memberikan bantuan dengan galang dana, yang nantinya diberi pada orang berduka tersebut
'Oh ternyata dia enggak punya pemasukan', misalkan, nah kita bisa pantau itu dan upayakan dengan menggalang dana atau apapun."
"Intinya, kita kalo mau support itu itu enggak hanya moril, namun materil juga bisa kita lakukan. Itu akan membuat, orang itu merasa tidak sendiri. Merasa ada orang-orang yang membantunya," sarang Danang.
Tak lupa, kita juga harus memperhatikan mentalnya juga ya, Bunda. Intinya, antara moral dan moril, harus seimbang. Jangan biarkan ia larut dengan perasaan sedih. Biarkan dirinya menangis saat rasa pilu dalam hatinya begitu kuat.
"Oleh karena itu, dia harus melewati masa duka ini dengan pas. Artinya, kalau memang dia sedih, kita enggak bisa melarang dia untuk sedih, gitu."
"Karena memang itu adalah fase di mana dia harus sedih. Jadi kita bisa memberi support secara mental maupun material gitu, agar dia bisa melewati kesedihannya itu dengan baik, dan setelah itu ada fase-fase lainnya yang harus dilewatinya, gitu, lho," kata pria yang praktek di Kantor Brilian Psikologi dan dinas di RSJ Menur Surabaya tersebut.
Simak informasi selanjutnya di halaman berikut ya, Bunda.
PASTIKAN ORANG DUKA MELEWATI FASE TERSEBUT DENGAN BAIK
Ilustrasi sedih/Foto: iStock
Dalam kesempatan yang sama, Danang juga memberi peringatan lho, Bunda. Katanya, kita harus membimbing seseorang yang mengalami masa duka dengan baik.
Menurutnya, jika orang tersebut melewati fase duka dengan salah, maka ada akibat buruk yang mengancam. Karena pada kemungkinan terburuknya, ini dapat menjerumuskan pada depresi.
"Nah kita, menemaninya melewati fase-fase kesedihan itu dengan baik. Karena kalau fase ini dilewati dengan tidak baik, dia mungkin akan terjebak pada depresi," pesannya.
Saat orang berduka, pikirannya akan berkecamuk. Di saat-saat seperti itulah, rentan timbulnya pemaknaan-pemaknaan yang salah dalam benaknya.
"Dia bisa terjebak pada pemaknaan-pemaknaan yang salah atau ada dampak pada fisik atau mental karena tak teratasi. Hal tersebut mungkin menghambat sesuatu yang orang tersebut pun tak tahu itu apa."
"Maka kita di sini (kita) bisa melihat, mengontrol, dan memberikan bantuan (padanya)," ungkap Danang.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
9 Tanaman yang Bisa Mengubah Kondisi Pikiran Seseorang

Mom's Life
4 Alasan Perempuan Lebih Berisiko Depresi, Salah Satunya karena Hormon

Mom's Life
Siapkan Mental Sebelum Kembali ke Kantor, Ini 5 Tips yang Bunda Bisa Lakukan

Mom's Life
7 Cara Menghadapi Seseorang yang Mengalami Masa Sulit, Dengarkan Masalahnya Bun

Mom's Life
Anniversary Mommies Daily ke-10 Ajak Bunda Lebih Peduli Kesehatan Mental


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Zhao Lusi Bintang Hidden Love Sebelum Jatuh Sakit hingga Pakai Kursi Roda dan Akui Alami Depresi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda