
moms-life
5 Fakta Sarah Gilbert, Wanita Inspiratif Penemu Vaksin COVID-19 AstraZeneca
HaiBunda
Selasa, 20 Jul 2021 07:10 WIB

Saat ini para peneliti di dunia tengah berupaya menemukan vaksin COVID-19. Salah satu yang sudah digunakan masyarakat adalah AstraZeneca. Ternyata, ada sosok wanita inspiratif di balik keberhasilan vaksin tersebut, Bunda.
Sarah Gilbert menjadi sorotan usai video ketika dirinya mendapat tepuk tangan dari penonton turnamen tenis Wimbledon viral beberapa waktu lalu. Kala itu ia sedang menonton turnamen antara Jack Draper dan Novak Djokovic.
Di tengah pertandingan, terdengar pengumuman bahwa ada perwakilan organisasi yang berkontribusi dalam melawan pandemi COVID-19. Kamera pun menyoroti Sarah Gilbert, wanita yang menciptakan vaksin AstraZeneca.
Sarah Gilbert adalah profesor yang ahli di bidang vaksinologi dari Jenner Insttute & Nuffield Department of Clinical Medicine, Universitas Oxford. Ia menjadi salah satu formulator vaksin COVID-19 dari Oxford dan AstraZeneca.
Berhasil dapatkan standing applause, berikut ini 5 fakta Sarah Gibelrt:
1. Ahli vaksin dari Inggris
Sarah Gilbert lahir pada April 1962 di Kettering, Northamptonshire. Pemilik nama lengkap Dame Sarah Catherine Gilbert itu sudah berusia 59 tahun. Ia tidak berasal dari keluarga dokter, Bunda.
Ayah Sarah berprofesi sebagai manajer toko sepatu, sedangkan Ibunda merupakan guru sekolah dasar. Sarah Gilbert mulai menemukan minat pada dunia medis ketika menempuh pendidikan di SMA khusus perempuan.
Lulus sebagai siswi cerdas di bangku sekolah, Sarah Gilbert melanjutkan pendidikannya di University of East Anglia. Ia mengambil jurusan Ilmu Sains.
Sarah kemudian mendapatkan gelar doktor ketika berkuliah di University of Hull. Ia melakukan penelitian genetik dan biokimia terhadap ragi jenis Rhodosporidium toruloides. Sarah mendapatkan gelar PhD di 1986 ketika masih berusia 24 tahun.
Sarah Gilbert langsung memulai kariernya di dunia medis setelah mendapatkan gelar doktor. Simak di halaman berikutnya, Bunda.
Saksikan juga video penjelasan mengenai vaksin COVID-19 untuk anak di bawah usia 12 tahun.
PAKAR INFLUENZA
Foto: Instagram: @oxford_uni
2. Meneliti vaksin influenza
Setelah mendapatkan gelar doktor, Sarah Gilbert sempat bekerja sebagai peneliti dan bergabung dengan perusahaan biofarmasi serta laboratorium. Kemudian ia diangkat menjadi profesor di Jenner Institute pada 2010.
Sarah Gilbert mulai mengerjakan desain dan pembuatan vaksin untuk berbagai virus influenza. Penelitiannya digunakan untuk membuat vaksin penyakit MERS, Nipah, dan Demam Lembah Rift.
Di awal 2011, Sarah Gilbert memimpin pengujian vaksin flu universal. Vaksin tersebut tak konvensional karena tidak merangsang produksi anti-tubuh, melainkan memicu produksi sel-T untuk melawan flu.
Sarah Gilbert kemudian memimpin uji coba pertama vaksin Ebola pada tahun 2014, diikuti oleh Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS).
3. Pendiri perusahaan vaksin
Sarah Gilbert menjadi salah satu pendiri Vaccitech, perusahaan biotek yang mengembangkan vaksin. Tak hanya vaksin, ia juga melakukan penelitian imunoterapi untuk berbagai macam penyakit menular seperti kanker, hepatitis B, HPV, dan kanker prostat.
Pencapaiannya di bidang vaksin membuat Sarah Gilbert didapuk sebagai salah satu peneliti untuk vaksin COVID-19 AstraZeneca, Bunda. Simak di halaman selanjutnya.
BEKERJA KERAS
Foto: Getty Images/iStockphoto/chayakorn lotongkum
4. Berjuang temukan vaksin COVID-19
Sarah Gilbert memulai pengembangan vaksinasi baru untuk melindungi dari virus corona sejak awal pandemi COVID-19. Penelitian pada hewan dimulai pada Maret 2020. Ia bekerja keras tak kenal waktu.
"Sejak awal, kami melihatnya (pengembangan vaksin COVID-19) sebagai kompetisi melawan virus, bukan melawan pengembang vaksin lain. Kami tidak melakukan ini untuk menghasilkan uang," ujar Sarah Gilbert, dilansir dari She The People.
Pada September 2020, Sarah Gilbert mengumumkan vaksin AZD1222 sedang diproduksi oleh AstraZeneca saat uji coba fase III sedang berlangsung.
5. Raih penghargaan
Pencapaian Sarah Gilbert di bidang vaksin membuatnya masuk ke dalam daftar 100 Wanita BBC pada 23 November 2020. Sebelumnya, profil Sarah Gilbert juga dimuat di Science Power List majalah The Times edisi Mei 2020.
Ia meraih medali Rosalind Franklin dari Humanists UK atas jasanya di bidang sains. Pencapaian itu diberikan karena Sarah Gilbert menyampaikan sesi kuliah berjudul 'Racing against the virus' yang memaparkan tentang kemajuan vaksin AstraZeneca.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Mengenal Noraly Seodito, Ibunda Rafael Struick Pemain Timnas yang Ternyata Punya Jabatan Tinggi di Bank Belanda

Mom's Life
Cerita Eks Karyawan SCBD Kini Raup Omzet Rp300 Juta Per Bulan dari Bisnis Bersama Suami

Mom's Life
Kisah Lulusan S2 Peraih Beasiswa LPDP, Begini Pola Asuh dan Dukungan Ibunda

Mom's Life
Kisah Sukses Mahasiswi Bisnis Kue Sambil Kuliah, Kini Raup Omzet Jutaan Rupiah

Mom's Life
Kisah Inspiratif Lulusan SD Jadi Miliarder, Mampu Lunasi Utang Orang Tua


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Artis Indonesia Inspiratif yang Raih Gelar S2, Maudy Ayunda hingga Alyssa Soebandono
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda